Rabu, 08 Februari 2012

[Sinopsis] The City Hall -- Episode 16 part 2

Setelah memberi pernyataan mengagetkan pada Mi Rae soal BB adalah ayah kandungnya, Jo Gook seperti biasa memberi masukan pada Mi Rae. Kemungkinan Mi Rae takkan bisa mendapatkan dana dari propinsi, karena itu Mi Rae harus bisa mendapatkan suara dari dewan kota. Mi Rae harus memanfaatkan posisinya dan kekuatannya sebagai walikota.

Esoknya Mi Rae menjalankan saran dari Jo Gook. Setiap anggota dewan pasti punya proyek, termasuk kronconya Joo Hwa. Proyek itu harus mendapat persetujuan dari Walikota untuk merealisasikannya. Disinilah Mi Rae sekarang, pada anggota Dewan yang menghadapnya satu persatu, ia mengajukan syarat suara di sidang dewan untuk ganti persetujuan proyek-proyek itu.



Dan .............. ??! BERHASIL!!
Raut Mi Rae dan Jung Do yang tegang di depan ruang sidang langsung mencair saat Ketua Dewan dan beberapa anggota lainnya keluar memberitahu bahwa Pengajuan anggarannya Mi Rae telah di setujui. Jitu juga strateginya Jo Gook.
Tak berapa lama muncul wajah cemberutnya Joo Hwa. “Apa yang kau lakukan? Menyuap?”
“Jika kau punya banyak uang, kenapa aku harus pusing?... aku hanya punya mulut ini, dan mengatakan beberapa hal saja..” Jawab Mi Rae enteng sambil tersenyum. Sebelum pergi Mi Rae minta Jung Do menyiapkan proposal untuk subsidi kelahiran anak.
Jung Do lalu mengajak Joo Hwa pergi, ke gedung perceraian. Joo Hwa yang memang tak mau pisah dari Jung Do mencari akal, ia pura-pura sakit perut. Saat Jung Do mendekatinya, Joo Hwa buru-buru merebut berkas di tangan Jung Do lalu kabur. Jung Do tertawa melihat istrinya berusaha lari dengan rok mini ketat dan high heels.
Jo Gook mendatangi tanah yang dulu sempat di tinjau Go Hae. Ia teringat perkataan Bb mengenai gambaran bangunan yang akan berdiri disana. Sebuah bangunan yang takkan mudah di bangun di kota berkembang = baca = pabrik yang tak memenuhi syarat lingkungan.
Soo In melaporkan kabar via telpon yang barusan diterimanya, bahwa semua proposalnya Mi Rae sudah di setujui. “Dia terdengar sangat senang”
“Dia tampak lebih cute saat dia senang” jawab Jo Gook menerawang
“Dia justru kelihatan lebih cute saat khawatir” timpal Soo In tersenyum
Jo Gook kesal sekaligus cemburu “Sebagai anak muda, seleramu aneh… Apa kau seluang itu?” (hingga bisa memikirkan Mi Rae?) mungkin begitu kira-kira pertanyaan Jo Gook. Melampiaskan kesal, ia pun menagih pekerjaan yang ia tugaskan pada Soo in. Padahal kan tugasnya baru di kasih tadi pagi, tapi walau begitu Soo In sudah menyelesaikannya, wkwkwk.
Pekerjaan yang di minta Jo Gook adalah formulir pendaftaran ke sebuah partai politik, Soo In mempertanyakannya, “Apa kau benar-benar akan bergabung dengan Partai itu? Ku pikir ..."
Jo Gook memotong soo In, "Mengapa kau tidak mendengarkan dulu? … kupikir hidupku akan berjalan dengan cara yang kurencanakan. Setelah A adalah B, setelah B adalah C, setelah C adalah D. Tapi aku terjebak di C Shin Mi-Rae -Sshi "[sshi = Nona; terdengar seperti" C "]. Hanya strategi inilah yang kupunya sekarang."
Soo In mengkhawatirkan Jo Gook yang mulai terang-terangan melawan BB. 
Benar dugaan Soo In, masuknya Jo Gook ke Partai Purification membuat BB berang. BB minta Soo In membawa Jo Gook menemuinya. Di luar dugaan BB, Soo In yang notabene orang kepercayaannya yang ia pasang untuk mengawasi Jo Gook menolak. Soo In dengan tegas menyatakan ia akan berdiri di pihak Jo Gook.
Belum sempat Soo In keluar, Jo Gook masuk. Jo Gook mengaku telah mendengar semuanya. Ia minta Soo In keluar duluan.
“Pada akhirnya kau memutuskan untuk membuat masalah?”
“ya… Pabrik itu, pasti tidak akan dibangun di Inju. Aku akan menggunakan cara apapun yang aku bisa untuk menghentikannya. Jika Anda masih ingin membangunnya, kuharap Anda akan mencari tempat lain. "
"Banyak yang bilang lebih mudah untuk menyelamatkan orang tenggelam, dari pada menyelamatkan seorang pria yang telah jatuh untuk seorang wanita. Jadi, kaulah orang yang dimaksud.. Oke, pergilah... "
"Aku memberimu kesempatan."
 "Sebuah kesempatan?"
"Apakah Anda tahu apa yang paling membuatku marah? Tidak masalah mengejar ambisi atau mimpi, cara untuk mencapai posisi yang lebih tinggi tidak harus dengan menginjak orang lain, tapi bisa juga dengan melindungi orang lain…… Aku tak pernah tahu sebelumnya, dengan melindungi seseorang, aku bisa memanjat lebih tinggi ... Hal semacam inilah yang harusnya diajarkan seorang ayah pada anak laki-lakinya.”
Dengan gamblang Jo Gook mempertanyakan apa ayahnya pernah merasa bersalah karena tidak mengajarkan anaknya dengan baik?. Jo Gook juga mengeluarkan unek-uneknya, betapa kemarahan, rasa bersalah, kesedihan, kebencian, dan kesepian yang kini di alami BB adalah rasa yang sama yang dialami Jo Gook seumur hidupnya sejak usianya 5 tahun (saat Jo Gook dan ibunya di buang). Tapi kemudian semua rasa itu berubah menjadi kerinduan. Berada di sisi BB, melayaninya adalah hari bahagia yang tak di sesalinya, karena Jo Gook yakin ia punya mimpi yang sama seperti ayahnya itu.
Terakhir Jo Gook memohon agar ayahnya tak ikut campur dengan kehidupan, setidaknya sebagai kompensasi semua teddy bear yang tak pernah di belikan BB. BB terdiam dalam amarahnya menatap punggung Jo Gook.
Malamnya, dengan alasan pekerjaan, Jo Gook mengundang Mi Rae. Ternyata seperti biasa itulah cara Jo Gook mencuri waktu kencan. Dengan tampang always ganteng, akang Jo Gook tengah memasak saat Mi Rae datang.
Mi Rae mengamati Jo Gook yang sedang sibuk membuat spagheti. Ia teringat saat terakhir mereka makan spagheti, pasti Jo Gook tak pernah terpikir akan jatuh cinta pada Mi Rae kan? Jo Gook tak menyangkal. Selain akang Jo Gook, aku juga naksir ma rumah berhalaman luas dan suasananya...
Paginya terlihat kesibukan di sekolah Kyung Hee, anak-anak dengan gembira masuk kedalam mobil sementara di belakang Mi Rae dan ahjumma pemilik toko memasukkan berkardus-kardus makanan. Ternyata semua biaya telah di bayar oleh seseorang, seseorang yang muncul dengan anaknya.
Jo Gook datang membawa Jo Rang. Oww, cuteeeeeeeeeeeee…
Ternyata Jo Gook ikut serta. Selain kebahagiaan anak-anak, Jo Gook dan Mi Rae juga terlihat bahagia. Jo Rang dan Kyung Hee selalu terlihat tidak akur. Banyak kejadian yang mengingatkan ketidakakuran Jo Gook dan Mi Rae. Sebut saja saat Kyung Hee memukul Jo Rang, tapi ia tidak merasa ‘apa? Tangan? Tanganku ini?’ = adegan di dalam mobil. Lalu ada adegan Kyung Hee menyodorkan frenchfries yang telah masuk mulutnya = Jo Gook memakan timun yang sebelumnya sudah masuk mulut Mi Rae.
 Jo Gook tersenyum, ia berbisik pada anaknya, "Sepertinya ia menyukaimu ..."
"Ayah, dia bukan tipe ku ... Dia aneh."
"Itu yang paling berbahaya ... Ayah pikir bahwa dia (Mi Rae) terlalu aneh pada awalnya, maka ....” Kalimat Jo Gook tak berlanjut, karena terlihat Mi Rae sedang menatapnya dengan tajam, wkwkwk.
Acara lalu menuju museum, anak-anak langsung praktek membuat lukisan. Mi rae tak mau kalah, ia juga membuat lukisan versinya,
Lukisannya Jo Gook. Wkwkwk, dengan bibir yang tebal.

Sementara anak-anak kembali pulang, Mi Rae dan Jo Gook menghabiskan sisa waktu untuk menjelajah seoul. Mi Rae ternyata sudah hunting rumah via internet, kesempatan iani ia gunakan untuk melihatnya langsung. Jo Gook terdiam, ia tak mungkin bilang kalau ia sudah punya tempat tinggal yang disediakan Go Hae, jadi ia berbohong ia sudah punya tempat tinggal yang sudah di siapkan soo In. 
Untuk mengobati kekecewaan Mi Rae, Jo Gook mengajak Mi Rae ke dept Store. Membeli sepatu pasangan… Kalu liat CSW masangin sepatu untuk cewek yang di sukainya, kira-kira inget ama drama apa coba????
Lalu berjalan-jalan sambil bergandengan tangan, saling memeluk dan berciuman ringan, hal yang tidak bisa mereka lalukan di Inju secara bebas. Terakhir Mi Rae membawa mereka ke ‘63 Building’.
Mi Rae minta Jo Gook menatap kedepan, ke kota seoul. Persis seperti Jo Gook dulu yang memintanya menatap Kota Inju dari bukit. "Lihat. Apa yang bisa kau lihat, sekarang? Di sana adalah tempat anggota Kongres Jo Gook mengabdi. Cobalah untuk membuat sebuah gambar, gambaran mimpimu.”
Tapi Jo Gook hanya terdiam, Mi Rae bingung. Akhirnya Jo Gook buka suara, ia mengaku selama ini selalu mencapai semua yang diinginkannya, masuk PT pilihannya, untuk menjadi nomor satu, untuk lulus ujian, untuk menjadi anggota Kongres Jo Gook mengurangi jatah tidur dan bermainnya. Untuk saat ini bermain kurang dari orang lain. Itulah bagaimana aku sampai ke tempat saya hari ini. “Tapi ... ada tidak ada gambar ... aku telah menjadi anggota kongres, jadi aku bisa menjadi Presiden. Karena setelah Kongres, tentu saja ada kursi presiden. Ya, tentu saja .... Maafkan aku. Apa yang dapat kulakukan sebagai anggota kongres? Tidak ada."
Mi rae menghibur Jo Gook dengan cara yang tak menggoda sekaligus merayu, “Kalau begitu kau pasti perlu voicemail service . Kau bisa meminta langsung terhubung ke seorang lady penasihat. ... Aku akan menjadi penasihat yang cantik, yang selalu siap melayanimu… Aku akan mengajarimu. "
Jo Gook terharu, inilah wanita yang ia cintai, yang bersedia mendukung cita-citanya. Yang bersedia mendampingi sekaligus menuntunnya. Ia pun memerluk Mi Rae erat.
Kebahagiaan Mi Rae tak lama, ia kembali tepat saat ada petugas kepolisian mendatangi rumahnya.
Menyodorkan Surat perintah penangkapan...................
*^^*

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Lanjut, Lanjut bacanya.. :D

Adegan pasang sepatu d drakor Best Love, s narsis Dokko Jin.. :D

Indah

Anonim mengatakan...

one of my fave korean drama. Love it so much. Btw kak, tau gx lagu instrumen yg di ep.20 pas flash back kejadian 8 tahun yg lalu. Instrumennya sedih2 gmn gt. Thanks a lot.

ai mengatakan...

@Indah... seratus buat Indah!! haha

@anonim, aku juga suka banget ma drama ini... aku tau yang kamu maksud, kayaknya familiar tapi lupa lagu yang mana judulnya.. nanti kalo ada ku kabarin deh... :)

Anonim mengatakan...

Siiip...ditunggu ya kak. Thanks a lot :))

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...