Jumat, 06 September 2013

[Sinopsis] Hero Episode 10 part 1

Di Episode sebelumnya, Choi Il Do akhirnya di tahan atas tuduhan pembunuhan Han Kyul dan penculikan Ny. Park. Sedangkan tuduhan pembunuhan ortu Do Hyuk tak bisa lagi di layangkan karena sudah melebihi batas maksimal suatu kasus di Korea sana. Tapi penahanan itu tak lama, karena kubu Presdir Choi bisa membuktikan orang lainlah pelakunya. Presdir Choi pun di bebaskan tanpa syarat dan di bersihkan dari segala tuduhan…. 
Sinopsis Hero Episode 10 Part 1

Para pendukung Presdir Choi menyambutnya dengan suka cita. Presdir Choi mengakui kalau Han Kyul memang anaknya berdasar test DNA, tapi ia mengaku baru tahu itu sekarang. Makanya ia sekarang merasa patah hati dan menyesal. Lalu mengenai Ny. Park, Presdir Choi hanya mengaku melakukan kesalahan sekali (one night stand). Ia juga tidak berencana menuntutnya dengan alasan tidak ingin menyakiti Ny. Park setelah apa yang ia alami, kehilangan anaknya. Begitu juga kepolisian Kangsan dan Young Deok Ilbo, tak ada satupun yang akan dia tuntut. 
Tampak Ny. Park yang shock berat, ia tak menyangka usahanya untuk mencari keadilan tak kunjung usai.
Kembali ke Presdir Choi yang menyatakan akan mundur dari kandidat presiden, karena menurutnya ‘bagaimana bisa seseorang yang tidak bisa melindungi anak sendiri, melindungi warga negaranya?’ Presdir Choi dengan lancar menjawab semua pertanyaan. Saat pertanyaan soal ortu Do Hyuk, ia pura2 terbatuk. 

Hae Seong dengan cekatan tahu kalau itu tanda agar Presdir Choi segera ‘diselamatkan’. “Ini adalah pengalaman yang sangat traumatis, sehingga mempengaruhi kesehatannya. Saya minta maaf tapi kita harus mengakhiri wawancara”. Hae Seong buru2 berniat membawa Presdir pergi.
Tapi tetap saja ada reporter yang keukeuh, ia menanyakan soal bukti rekaman. Hae Seong pasang tameng, dengan lantang ia menyatakan kalau rekaman itu palsu. Ia juga memastikan kalau pihak Presdir Choi akan menuntut Do Hyuk untuk fitnah dan pencemaran nama baik ... 
“Tidak” Presdir Choi memotong ucapan Hae Seong. “Saya berniat untuk memaafkan semua orang”. 
“Maafkan?!” Tiba2 sebuah suara menyeruak dia antara kerumunan. “siapa yang akan memaafkan siapa?!............ Apa? palsu?!” Suara Do Hyuk lantang mencoba mendekati Presdir Choi. Sayangnya ia di cekal para pendukung Presdir Choi. Tapi itu tak menyurutkan suara Do Hyuk, “Kau membunuh orang tuaku, kau bahkan membunuh anakmu sendiri! “ 
“Apa maksudmu aku membunuh mereka?” Jawab Presdir Choi takut. 
“Oh, itu benar ... Kau mungkin tidak membunuh mereka sendiri. Kau mungkin memerintahkan seseorang untuk melakukannya! Orang seperti mu yang tidak memiliki hati merasa sedih atas kematiannya (Han Kyul)? Kau mengunci ibu dari anak mu di rumah sakit jiwa, dan kau bilang kau tidak mengenalnya?! Apa kau ini manusia?!” Do hyuk nampak berapi2.
Hae Seong segera menyelamatkan Presdir Choi dan membawanya pergi. Sementara kerumunan wartawan bubar, nampak Do Hyuk terpuruk di lantai…….. 
Berita soal pernyataan Presdir Choi membut geleng2 pihak kepolisian Kangsan. Jelas konspirasi besar telah mengubah kenyataan jadi blur. Jae In bertekad untuk tetap menyelidiki kasus itu secara diam2. 
Walau Hae Seong telah ‘menyelamatkan’ Presdir Choi, tapi ada satu yang terpengaruh. Ho Kyung, putrinya Presdir Choi nampak shock. Ia bingung dan sempat berpikir kemungkinan soal tuduhan2 itu benar. Image ayah yang selama ini ia pikir berbeda dari orang lain, seakan tercoreng. Hae Seong menghiburnya dengan memeluk Ho Kyung. Suara bel mengganggu kebersamaan mereka. 
Jae In yang datang. Ia mengaku datang langsung karena yakin Hae Seong takkan mau mengangkat telpon darinya. Jae In memperkenalkan diri pada Ho Kyung yang ikut ke pintu. 
“apa yang kau inginkan? Ayahku tidak bersalah”. Ho Kyung langsung pasang tameng 
“Ayo kita bicara di luar”. Kelihatan sekali Hae Seong tak mau Ho Kyung tahu pembicaraannya dengan Jae In 
“Tidak, Oppa…. Kau bisa bicara di sini”. Ho Kyung penasaran.
“Baik. Kita akan bicara di sini”. Sahut Jae In
“Aku bilang kita akan berbicara di luar!” Hae Seong dengan tegas minta mereka bicara di luar. Ho Kyung tak bicara lagi… 

“Apa yang kau pikir kau lakukan?” Hae Seong langsung buka suara sesaat setelah mereka diluar. 
 “Apa masalahnya? Apa kau takut dia tahu kau menduakannya dengan ku?” 
“Detektif Joo ... “ 
 “Ahhh, kau tidak selingkuh ya? Kau hanya memanfaatkanku, kan?” Tapi Jae In menegaskan bukan itu maksud kedatangannya, ia datang karena merasa ditipu. Di tipu oleh novel ciptaan Hae Seong, mengenai pembunuh Choi Han Kyul yang adalah penggemar Park Su Jeong? Jae In yakin novel itu akan terbit di Daese dan setiap yang membacanya akn mempercayainya. 

“Mengapa menurutmu itu novel? Park Su Jeong bisa saja berbohong. Dan Young Deok ilbo mengarang cerita mereka”. 
“Tidak. Jin Do Hyuk tidak akan melakukan sesuatu seperti itu, tidak sepertimu” Jae In ingin tahu siapa yang memerintahkan membunuh Han Kyul. 
Hae Seong mulai tak sabar, “Aku juga punya batas kesabaran. Kalau ada yang mengahalangi jalanku, aku takkan membiarkannya, walau itu kau…..” 
“Jalanmu?... Apa lagi yang sebenarnya kau inginkan?” Jae In curiga 
“Aku tidak bisa memberitahumu sekarang….. tolong pergilah…” 

Jae In kini terduduk di taman, ia termangu memikirkan perkataan Hae Seong barusan. Ia jadi ingat kata2 Hae Seong dulu,  
“Ketika semuanya telah diurus dan selesai, aku akan memberitahumu semuanya”
“Katakan apa?” 
“Mengapa ... aku melakukan apa yang ku lakukan sekarang” 
Lamunan Jae In terputus karena sms dari Do Hyuk, 
“.Tebak dimana aku…” 
Ia segera membalasnya, “memangnya aku Tanya?”. Tapi walau Jae In jawab begitu, ia pergi juga ke taman di mana Do Hyuk berada. 
Di tempat itu Do Hyuk menumpahkan kegalauannya. Ia mengaku seumur hidupnya, baru kali ini ia menunjukkan emosinya pada orang lain. (baca, ia terpancing untuk konfrontasi dengan Presdir Choi). Hari ini ia ingin menikmati harinya bergalau ria, Ketika besok pagi datang, ia akan berpura-pura tidak ada yang terjadi… 

Galaunya Do Hyuk karena ia merasa kesepian, dan dengan ia memberanikan diri bercerita pada Jae In, ia merasa tembok2 yang selama ini ‘menyembunyikan’ isi hatinya mulai runtuh satu persatu. 
Jae In tersenyum. Ternyata tempat itu cukup bagus juga. Tapi ia kembali berjanji akan pergi ketempat yang betul2 bagus (bukan sekedar taman) bersama Do Hyuk nanti jika Presdir Choi bisa di jebloskan ke penjara. 
Do Hyuk nawar, “dua hari satu malam”,. 
 “Baik”. Jae In menjawab langsung tanpa berpikir. Membuat Do Hyuk heran. Do Hyuk makin heran mendengar Jae In meneruskan ucapannya, “tiga hari dua malam juga tak masalah” 
 “Uh ... “Do Hyuk jadi salah tingkah. Untuk menyembunyikan kegugupannya ia segera pergi dan mengajak Jae In makan. 

Saat makan itu, Jae In memberi masukan pada Do Hyuk. Karena mereka sedang perang opini public, maka Ia minta Do Hyuk membuat artikel yang bisa menarik simpati para ibu…. 
Young Deok sedang duduk dalam gelap saat Do Hyuk datang bersama Jae In ke kantor yang juga tempat tinggalnya Young Deok. Jae In datang untuk menanyakan info soal Chil Sung, alamat juga nomor ponsel. Ia bertekad mendapatkan bukti hubungan Chil Sung dan Presdir Choi juga … 
Setelah Jae In pulang, Young Deok bicara dengan Do Hyuk. Young Deok menyatakan akan mundur dari Young Deok Ilbo. Ia tak mau kasak-kusuk soal mantan pemimpin geng yang menerbitkan Koran akan membuat anak2 muda seperti Do Hyuk dan teman2nya terluka. Young Deok akan terus mendukung Do Hyuk dari balik layar. Saat ini ia sangat berterima kasih pada Do Hyuk yang telah mengembalikan Yoo Ri, ia ingin membayarnya, tapi tak mungkin dengan cara menghidupkan lagi ortunya Do Hyuk………………….. 

*^^* 
Hm, kira2 apa ya yang akan di lakukan Young Deok?????

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...