Selasa, 08 Maret 2011

[Rekap] The City Hall -- episode 4

Buat yang pingin nonton OL drama the City Hall ke My Soju sajaaaaaaaaaaaaaaaaah monggo di klik ;)


 
Gulungan vinyl terjatuh, memperlihatkan Mi Rae yang menempel erat di kaki Jo Gook. Mi Rae awalnya mengabaikan peringatan Jo Gook, tapi akhirnya menyadari dirinya yang sudah ‘terlihat’ saat Jo Gook menyapa walikota.
 

Mi Rae mulai melepaskan kaki Jo Gook, ia memberi alasan udara terasa dingin hingga ia ingin berlindung agar hangat. Walikota Go dan Kepala Park bingung melihat mi Rae, yang kabarnya sedang memulihkan diri. Jung Do lalu memperkenalkan Mi Rae sebagai salah satu peserta kontes. ia juga mengatakan Wakil Walikotalah yang secara pribadi mendukungnya. Jo Gook mengiyakan, lalu menjelaskan konsep kontes yang diusungnya dan menurutnya mi Rae orang yang cocok untuk mendukung konsepnya itu.

Kepala Park menyelamatkan situasi dengan mengingatkan Walikota untuk segera melakukan pemotretan karena akan ada jamuan makan malam untuk seluruh peserta. 
Jamuan diselenggarakan oleh Boo Jeong Han (anggota Dewan), Walikota Go dan Joo Hwa dengan undangan para kontestan dan jo Gook. Dewan Boo, mulai memberikan sambutan. Mi Rae bosan, ia menguap karena mengantuk lalu mengambil mentimun yang dicocol sambel. Baru memasukkan timun kemulutnya, walikota Go memberi tatatapan ‘dengarkan dewan Boo!!’ jadi ia hanya sempat menghisap sambelnya sementara timunnya ia letakkan di piring.
Dewan Boo terus berbicara, ia minta agar semua yang disana bisa memberinya dukungan pada saat pemilu nanti. Joo Gook buru2 memotong, “Cheers” rupanya bukan cuma Mi rae yang bosan. Dewan Boo tidak senang ‘diganggu' Jo Gook, tapi Joo Hwa berusaha mengalihkan perhatian dewan Boo dengan memuji2nya.
Gagal membuat Dewan Boo berhenti bicara, Jo Gook mencari2 sesuatu untuk menghilangkan bosan. Ia melihat timun di piring dekatnya yang langsung di makannya. Mi Rae mencari timunnya dan menemukan sepruhnya telah dimakan jo gook. "Apa?" Tanya Jo Gook yang tahu Mi Rae terus menatapnya, Mi Rea menggeleng, ia malah menawarkan sambel untuk sisa mentimun di tangan Jo gook. wkwkwk

Mi Rae berhasil membawa 5 porsi daging sapi dari acara malam itu, ia membawanya ke rumah Nenek Kyung Hee, dan bertemu dengan Tuan Yang dan Jung Do yang masih meneruskan pekerjaan yang belum selesai.
“Apa yang kau lakukan di sini? Pada saat ini, kau seharus memakai masker wajah agar kau bisa menang” Jung Do terkejut melihat Mi rae datang. Mi Rae menjawab ia tak bisa begitu sementara Jung Do dan tuan Yang bekerja berdua. Mereka bertiga lalu bekerja sama untuk menyelesaikan semuanya. Saat beristirahat mereka memakan daging yang Mi Rae bawa.
 
Pekerjaan dilanjutkan, Sementara tuan Yang membersihkan dinding bagian luar, Jung Do dan Mi Rae membersihkan lantai dan tak sengaja kepala mereka berbenturan. Walau terasa sakit, tapi keduanya tertawa.
 
Saat membuang sampah, Jung Do melihat mobil yang diparkir di jalan dan mengenali mobil itu milik Jo Gook. Jo Gook ada di dalamnya. Jung Do berusaha memperjelas penglihatannya tapi mobil itu segera pergi. Malamnya, Jo Gook merenung di depan rumahnya mengingat yang ia lihat di rumah Kyung Hee sambil menatap rumah anjing. Menatap rumah anjing=mengingat Mi Rae yang menulis kalimat Jo Gook bodoh. Kayaknya Jo gook mulai cemburu ma Jung Do.
Esoknya staf acara kontes sangat sibuk, mereka menata ini dan itu, sementara peserta berlatih di panggung. Jo Gook datang, melihat ke panggung tapi tidak menemukan Mi Rae. Akhirnya dari informasi peserta lain Jo Gook tahu Mi Rae belum datang bahkan semalam tidak pulang. Peserta mulai merajuk, menurut mereka peserta dengan kelakuan seperti itu mestinya didiskualifikasi.
Mi Rae tiba2 datang terengah-engah, ia meminta maaf karena terlambat. Mi Rae menjelaskan ia semalaman menyelesaikan program pelayanan masyarakat yang kemarin blm diselesaikan tmn2nya. Para peserta tak percaya, karena tak ada bukti, mungkin saja Mi Rae mengada2. Mi Rae menjelaskan lebih rinci yang dikerjakannya: memasang wallpaper memeriksa tangki air dan aliran pipanya, juga pemanas.
Dengan berbagai pertimbangan termasuk keluhan dari peserta lain, Jo Gook akhirnya membuat keputusan mengeluarkan mi rae, “keputusanku... .. kau harus mulai membereskan tasmu”. Mi Rae kaget, begitu juga Jung Do dan Boo Mi, tapi para peserta sangat senang. Jo Gook memperjelas ucapannya, “Shin Mi Rae-ssi, sekarang hakmu untuk berpartisipasi kini telah dicabut. Silahkan keluar dari pintu kau masuk tadi.”
 
Mi Rae berusaha menjelaskan, ia meyakinkan bahwa ia di luar bukan untuk main2. Tapi Jo Gook tetep keukeuh dengan keputusannya. “Meninggalkan tempat karantina semalaman adalah pelanggaran yang serius. Peraturan dibuat untuk di patuhi dan dihormati. Kau punya banyak waktu luang sekarang!" Jo Gook menatap peserta lain, "Ayo!!yang lain kembali latihan!!”
Jung Do membela Mi Rae, dan minta Jo Gook menerima alasannya. Ia juga menyatakan diri sebagai saksi, ”aku bersamanya semalam, aku juga melanggar peraturan maka dari itu pecat aku juga sekarang!”
Para peserta tambah heboh, setelah kemarin malam bersama Jo Gook, malam tadi Mi Rae bersama pak Lee? dan mereka langsung terdiam saat pak Lee menyuruh mereka diam.
“Melanggar peraturan? Apa kau peserta yang mengenakan gaun dan berpartisipasi dalam kontes ini?”, tanya Jo Gook tajam. Jung Do tahu akan sulit berdebat dengan Jo Gook, ia minta mereka bicara diluar.

Para peserta kembali ribut karena bagaimana mungkin 2 orang pria memperebutkan mi Rae?...
Jung Do diikuti oleh Jo Gook keluar dari ruangan auditorium, Mi Rae hanya diam melihat mereka.
“Kemarin, apa yang kau lihat?" tanya Jung Do
“Apa yang kulihat?" Jo Gook bingung
“Mobil itu, bukankah itu mobil Wakil Walikota?” Jo Gook memastikan bahwa jo Gook lah yang ada di dalam mobil dan memperhatikan aktivitas di rumah nenek Kyung Hee. Jo Gook membenarkan, ia tak menyangkal perkataan Jung Do. Tapi ia tak peduli, aturan tetaplah aturan. Jo Gook masuk ke dalam tapi tiba2 ia berbalik lagi, saat Jung Do mengatakan Jo Gook memang luar biasa.
“Apa?” Jo Gook tak mengerti.
“kau tak mengenaliku??" tanya Jung Doo menyelidik.
Jo Gook ingat mereka satu angkatan ke 42 saat masuk PNS, “Terima kasih mengenaliku dari awal, apa kau ingin aku mendukungmu sebagai teman lama? Apa kau ingin tips cepat untuk promosi? Apa kau berharap bahwa dengan hubungan kita yang dekat kau akan mendapatkan bantuan ku suatu saat nanti?" Jo Gook gantian bertanya menyelidik.
Jung Do tersenyum, “Apa hanya rekan satu angkatan ke 42 saat masuk PNS ?"
Jo Gook mencoba untuk mengingat, “Apa ada hal lain?”
“Apa kau ingin tahu? Jika kau penasaran cobalah berpikir lebih keras untuk mengingatnya” Jung Do masuk, meninggalkan Jo Gook yang makin bingung.


Mi Rae dikamarnya membereskan tasnya, ia misuh2 soal Jo Gook yang membalas air susu dengan air tuba. “Dia memintaku untuk ke kamarnya, apa balasannya? ia memecatku dari kontes". 
Mi Rae keluar dari kamar dengan tas nya, melewati Jo Gook yang sedang menerima telpon dari Go Hae di Lobby hotel. Jo Gook terus memperhatikan Mi Rae sambil berbicara di telepon.
Jung Do menunggu di luar untuk membawakan tas Mi Rae. mi Rae sempat terkejut, namun ia kemudian berterima kasih. Jung do menyemangati Mi Rae untuk tak bersedih. Ia menyatakan sempat takut kalau Mi Rae yang jadi pemenangnya. Sepertinya ada sesuatu di balik acara itu, tapi Jung Do tak mau menyatakannya dengan rinci.

Sambil jalan mengantar Mi Rae, Mi Rae akhirnya tahu kalau Jung Do dan jo Gook seangkatan. Jung Do memuji Jo Gook yang selalu menjadi yang terbaik diangkatan, penelitian, sepak bola, menari. Intinya Jo Gook unggul dalam semua kegiatan.
“menari? Wakil Walikota bisa menari?” Tanya Mi rae tak percaya. Jung Do membenarkan, Jo Gook jago Tango. Jung Do juga menyinggung soal malam kenangannya bersama Jo Gook. Walau Jo Gook ternyata tidak mengingatnya sama sekali.
“malam?” Mi Rae mulai berimajinasi, ia membayangkan Jung Do dan Jo Gook sebagai pasangan dan akhirnya kaget sendiri, ia ternganga membuat Jung Do bingung.
 
Walikota Go dan Joo Hwa membaca koran yang dimana2 ada foto Mi Rae. Ia mempertanyakan revolusi baru dalam standar keindahan yang menurutnya berlebihan. Mereka lalu dikejutkan oleh telpon dari Menteri Urusan Perempuan. Ia menjilat dengan menyatakan konsep kontes nona Heringnya yang ia gembar-gemborkan sebagai standar baru (padahal nyontek Jo Gook, dimana Jo Gook juga nyontek dari Mi rae, ckckck). 
“Ada apa? Apa yang dia katakan? Mengapa Menteri Urusan Perempuan menelpon?” joo Hwa memberondong walikota dengan pertanyaan2 saat telpon sudah di tutup.
“kita harus mewujudkan impian Menteri, kita harus membuat Mi Rae menjadi pemenang!“
“APA !!!!! Siapa? Siapa yang harus menang?"
“Ketika ia masih muda, mimpinya adalah bisa masuk kontes kecantikan dan menjadi pemenangnya. Jadi artinya, kita harus membuat Mi Rae menang, dia lebih mudah untuk ditangani (dibanding Soen Hwa)“
Joo hwa masih mencerna berita itu saat tiba2 walikota menariknya pergi dibantu kepala park yang mendorongnya dari belakang. 
“bagaimana bisa dia yang harus menang? aku tak ingin pergi, kenapa kau mendorongku?” Joo Hwa berusaha menolak.

Mi Rae langsung ke pasar tempat ibunya berdagang, “Apa yang kau lakukan di sini? Bukankah hari ini Final Nona Hering?". Ibu Mi Rae marah saat tahu Mi Rae dikeluarkan, ia mengejarnya dengan membawa sapu.
“Ibu, tunggu ... tunggu ... dengarkan aku dulu ..." Mi rae berusaha mengelak.
“ayo kesini, apa kau tahu berapa banyak uang hadiahnya? Bagaimana bisa kau pulang? Apa kau waras? ... .”ibu Mi Rae terus ngomel2 dan berhasil memukul Mi Rae.

Para peserta sibuk gladi resik. Boo Mi, Jung Do dan Jo Gook memantau keadaan. Datang Kepala Park memberitahu kedatangan Walikota. Walikota Go memuji2 acara itu, ia mengagumi para peserta yang sedang latihan di atas panggung dan sadar tak menemukan Mi Rae. Jung Do memberitahu bahwa Mi Rae telah diberhentikan karena melanggar aturan. Walikota bersikeras agar Mi rae kembali menjadi peserta bagaimanapun caranya dan Jo Gook yang mengeluarkannyalah yang harus memintanya kembali.
Jo Gook menelpon seseorang dan berterima kasih atas bantuannya yang telah membantu seorang wanita yang menyedihkan, dan tak berdaya dengan mencarikan nomor telepon Ibu Mentri Peranan Wanita. huaaaa berarti mentri sampe nelpon ke walikota tuh kerjaannya Jo Gook.
Sesudah bicara dengan temannya, ia lalu menelpon Mi Rae. Ia mendengar dering telpon yang familiar didekatnya. Ternyata Mi Rae berada tak jauh dari tempatnya berdiri. Mi Rae sedang membawa dua kardus besar, ia melihat ponselnya sekilas lalu me-rejectnya. Jo Gook kembali menelpon, kali ini Mi Rae yang merasa terganggu melepaskan baterai ponselnya.
Boo Mi datang, Mi Rae memberikan kardus yang dibawanya pada Boo Mi. Ia merasa malu jika harus masuk mengantarkan kardus2 itu. Boo Mi melempar kardus2nya dan memarahi Mi Rae soal dikeluarkannya Mi Rae dari kontes. Mi Rae mengeluh dan berusaha menghindar lari dari Boo Mi, ia malah menabrak Jo Gook.
 
“Apa kau akan minggir? Mengapa kau suka sekali memeluk?“ sindir Jo Gook, padahal mah Jo Gook sengaja. Mi Rae tak ingin berdebat dengan Jo Gook, ia pamit pergi, namun kupluk jaketnya ditahan oleh Jo Gook hingga Mi Rae sedikit tercekik. Ia berusaha melepaskan dirinya  “Apa yang kau lakukan? Biarkan aku pergi!”.
Jo Gook tetap menahan MI Rae, ia malah menutup kepala Mi rae , ia minta waktu 10 menit , tapi Mi Rae menolak. Mi Rae akhirnya menyerah karena jo Gok tak mau melepaskan kupluknya. “Hari ini kau beruntung ... Apa yang ingin kau katakan??“.
Jo Gook menanyakan apa Mi rae menyesal dikeluarkan dari kontes dan berharap mendapat kesempatan kembali, karena Jo Gook akan memberikan kesempatan itu. Mi Rae mulai memberondong Jo gook dengan ungkapan marahnya, Jo Gook bingung, “Apa kau menyatakan kau menolak?”
 
Emosi Mi Rae benar2 terpancing dan ia menaikan volume suaranya menyemburkan kata2 omelan. Jo Gook kaget, ia berusaha menenangkan Mi Rae tapi mi Rae malah membentaknya menyuruhnya diam dan kembali mengomel.
Boo Mi mendekati Mi Rae, sementara Jo Gook masih speechless. “Apa kau gila?” Boo Mi mengingatkan Mi Rae. Mi Rae tersadar, ia menatap Boo Mi, "apa aku berbicara kelewatan? aku biasanya tidak suka mengatakan sesuatu yang akan menyakiti perasaan orang lain".
Mi Rae lalu bertanya pada Jo Gook yang masih shock dengan suara yang manis, “Apa aku masuk lewat pintu yang sama seperti saat aku diusir, Wakil Walikota?”
 
Mi Rae kembali bergabung, dan malam itu adalah malam final. Para peserta bersiap untuk penampilan mereka. Acara di buka dengan tarian dari seluruh peserta, setidaknya kali ini Mi Rae tidak banyak melakukan kesalahan. Lalu lanjut dengan gaun malam kemudian sesi perkenalan. Satu persatu mengenalkan dirinya, Mi Rae dengan bangga menyatakan umurnya. Saat sesi kemampuan khusus, seluruh peserta menampilkan kebisaan yang beragam.
Tiba saatnya bagi Mi Rae, ia muncul dengan setangkai mawar di mulutnya. Ia akan menari tango tapi membutuhkan partner “Saya akan mengundang pasangan saya ke panggung” Mi rae lalu turun kearah juri, mendekati Jo Gook.
 
Mi Rae mengulurkan bunga ke Jo Gook yang mencoba menghindari kontak mata dengan Mi rae, dalam hatinya pasti Jo gook ngomong 'pait.. pait.. bukan aku... bukan aku..'. Dengan alasan tak siap dengan partnernya karena dikeluarkan kemarin, maka Mi Rae tak ada pilihan lain kecuali minta bantuan Wakil Walikota.
 
Mi Rae memohon sampai akhirnya Jo Gook bersedia menerima uluran tangannya. Mi Rae dan Jo Gook menari bersama, tarian mereka mendapat sambutan meriah. Mau mau mauuuuuuuuuuuu, dansa bareng Aa Jo Gook, xixixi.

Dan sesi terakhir adalah memilih ikan hering berdasarkan asalnya, lokal atau import. Mi Rae melakukannya dengan baik.

Saat giliran penilaian, Joo Hwa melobi satu persatu juri, ia mencoba mempengaruhi mereka.

Lalu tibalah saat pengumuman, juara 3 peserta no.1 Lee Jung Min, juara 2 peserta No.5 Bong Seon Hwa, dan Nona Hering tahun 2009 adalah peserta no.9 SHIN MI RAE!!. Lee Jung Min dan Bong Seon Hwa jelas2 kecewa dan marah karena kalah dari 'ahjuma'.
Mi Rae maju untuk menerima mahkotanya dari Walikota Go. Saat pidato kemenangan, Soen Hwa yang tak bisa mengontrol emosinya merebut Mic dari Mi Rae, ia menuduh Mi Rae curang. Ia membeberkan Mi rae yang bermalam dengan Wakil Walikota yang merupakan juri acara itu, dan juga dengan Kepala Lee yang panitia. Semua yang hadir heboh.

(untung MCnya Cat, coba orang yang gak suka Mi Rae, malah bakalan tambah dikomporin) MC merebut mic dan menenangkan seluruh orang, ia minta penjelasan dari Mi rae. Mi Rae membenarkan ia menghabiskan waktu dengan keduanya, dengan Wakil Walikota untuk membantu pengaturan acara, sedangkan dengan Kepala Lee, untuk menyelesaikan pemasangan wallpaper di progrm Layanan Masyarakat lakukan. “Tanpa mereka berdua, acara ini hanya akan menjadi sangat biasa. Terima kasih kepada mereka karena mereka telah mengorbankan waktu dan upaya untuk menyelenggarakan acara ini. Jika mahkota ini telah menyebabkan ketidaknyamanan kepada mereka…” Mi Rae melepas mahkotanya, lalu akan memberikannya pada Seon Hwa, 
“Nona Bong Seon Hwa, apa kau ingin memiliki mahkota ini? ... ambilah!, aku rasa mahkota ini lebih cocok untukmu..”
“benarkah?! kau tidak akan menarik kata2mu dan menyesalinya kan?” Seon Hwa dengan antusias mengulurkan tangannya untuk mengambil mahkota saat tiba2 Mi Rae terjatuh pingsan.
Jo Gook dan Jung Do langsung lari ke panggung membangunkan Mi Rae, sementara Seon Hwa berusaha mengambil mahkota dari cengkeraman Mi Rae.
Jo Gook berlari membawa Mi Rae di punggungnya ke RS. Mi Rae membuka matanya dan tersenyum melihat mahkota masih dalam genggamannya. Aku gak yakin Mi Rae beneran pingsan, kayaknya pura2… tapi gak tau deh soalnya sampai akhir gada penjelasan. Terus kenapa mesti Jo Gook, diantara sekian banyak panitia pria dan Soo In? apa emang Jo gook SANGAT khawatir??

Berita mengenai Mi Rae dan dukungan terhadap kemenangannyapun menjadi berita utama di koran2. Pestapun diselenggarakan untuk menyambut kemenangan Mi Rae oleh seluruh warga desa.

Hari berlalu, di balaikota Soo In memberikan jadwal Jo Gook, sementara Jo Gook mengaduh kesakitan dipunggungnya. “Apa kau tahu dia sangat berat? kau belum pernah menggendongnya jadi kau tak tahu“ ia terus mengeluh dan mengaduh juga marah saat Soo In mentertawainya dan malah memberi jadwal yang padat.
 
Mengikuti jadwal dari Soo In, Jo Gook pergi ke sekolah untuk menyediakan makan siang di kantin sekolah. Ia lalu ketempat pengobatan tradisional, para peserta yang kebanyakan ibu2 sangat senang melihat Jo Gook yang top-less dan tidak menyia2kan kesempatan untuk mentowel2nya. Soo In menahan senyum melihat 'siksaan' yang dirasakan Jo Gook.

Trio balaikota berkumpul di restoran burger, mereka mengeluhkan istri2 mereka yang mulai cerewet mengomentari penampilan mereka dan bahkan bertengkar gara2 Jo Gook. Mereka lalu membahas kegiatan Jo Gook selama ini tak lain untuk meraih simpati karena ia ingin jadi walikota, topless di depan ahjumma? itu berarti ancaman buat para suami, wkwkwk. Pembicaraan merembet ke rumor tentang Jo gook yang kelahiran Inju, mereka terheran2 karena kalau lahir di Inju mereka pasti tahu tentang Jo Gook. Saat Jung Do datang, ia membenarkan rumor itu. Kepala Ji meragukan informasi Jung Do.
"Aku tidak sensitif untuk rumor, tapi dalam kenyataan dan kebenaran aku tahu lebih dibandingkan dengan kau” tegas Jung Do pada kepala Ji. Tak ada yang protes, karena memang Jung Do dikenal jujur.


Malam menjelang, Jo Gook dalam perjalanan pulang, kelelahan dengan jadwalnya, “Jika jadwal besok seperti ini lagi, kau pasti mati” Jo gook mengancam Soo In yang sedang mengemudi. Soo In tersenyum, ia juga besok masih sibuk dengan penyelidikannya pada walikota, jadi Jo Gook tak perlu khawatir. Jo Gook tak berniat langsung pulang, ia minta Soo In mengantarnya ke suatu tempat.

Mi Rae, Boo Mi dan teman2nya berkumpul bersama dalam pesta perayaan Mi Rae di resto Mexican. Mi rae berterima kasih. Jessica mempertanyakan soal insiden Seon Hwa soal Mi Rae yang kabarnya tidur dengan Wakil Walikota, temannya yang lain juga menanyakan soal rumor dengan Kepala Lee. Mi Rae berusaha menjelaskan kalau itu hanya rumor.
Boo Mi memancing suasana, ia membenarkan soal memasang wallpaper bersama Kepala Lee tapi kalau dengan Wakil Walikota, ia curiga. “Seorang wanita yang mengklaim semalaman dihabiskan untuk hanya jadwal acara tetapi napasnya bau alkohol, sementara  Wakil Walikota keesokan paginya pincang dengan punggung kesakitan. Bagaimana dia keseleo punggungnya, apa dengan alkohol?” Boo Mi yakin kalau wakil walikota mabuk berat dan mi Rae memanfaatkannya.
Mi Rae menyangkal, ia lalu mulai mengombinasikan kenyataan dan daya hayalnya. Kenyataan ia dipanggil ke kamar Jo Gook, sementara hayalannya adalah alasan pemanggilan itu karena Jo Gook menginginkannya. Teman-temannya bersemangat mendengarkan. Setengah tak percaya Boo Mi menanyakan kelanjutan cerita Mi rae, Mi rae menolak tapi Boo Mi terus mendesak.
Mi Rae mulai melanjutkan hayalannya, imajinasinya tentang Jo Gook yang begitu menginginkannya makin liar. Ia dengan serius bercerita sampai terdengar sebuah suara…
 
“Apa kau minum lagi?”
“Ya .... “ reflek Mi rae menjawab tapi ia langsung sadar Jo Gook berdiri di sampingnya. Ternyata Jo Gook mampir dulu ke Mexicana. Semua menyapa Jo Gook, Boo Mi dengan polos membocorkan obrolan mereka tentang Jo Gook. Mi Rae berusaha mencegah Boo mi, ia bahkan mengusir Boo Mi dengan mengingatkannya pada anak2nya. 

Boo Mi memang akhirnya berdiri tapi bukan untuk pergi, ia justru menawarkan kursi pada Jo Gook. Teman2 Mi Rae berusaha mengklarifikasi cerita Mi rae pada Jo Gook, sementara Mi rae gelisah. Saat Jessica mengkonfirmasi soal Jo Gook yang meminta Mi Rae kekamar, Mi rae tiba2 ngeplak (bahasa indonesianya apaan nih ngeplak?) kepala Joo Gook, menuduhnya menyentuh pahanya.
 
 
Jo Gook tak punya kesempatan membela diri, ia benar2 bingung dengan yang terjadi, ia yang dipukul kepalanya tapi Mi rae yang merajuk. Mi Rae keluar dengan sedih mendramatisir keadaan. “Apa yang salah dengan dia?" Jo Gook mencari tahu pada teman2 Mi rae.
Teman2 Mi rae yang sudah termakan cerita Mi rae malah mendorong Jo Gook untuk mengejar dan meminta maaf pada Mi rae. Jo Gook mengalah, ia keluar mencari Mi Rae yang bersembunyi. Mi Rae mendekat memohon pengampunan.
 
“aku minta maaf. benar-benar minta maaf. Ini adalah kesalahanku, aku pantas mati ... ada rumor ada hubungan antara kita... akulah orang yang menyebarkannya”
“Apa?”
Mi Rae berusaha menjelaskan, tadi ia tak ingin masalah tambah besar apalagi kalau sampai teman2nya tahu ia mengarang sebagian cerita, ia terpaksa memukul kepala Jo gook untuk mengalihkan perhatian seperti dalam drama. Jo Gook menanyakan apa yang sebenarnya Mi rae ceritakan.
Mi Rae akan menjelaskan lagi, tapi tiba2 dilihatnya teman2nya sedang melihat mereka, ia buru2 memegang kerah Jo Gook. Mi Rae kembali berakting, dengan suara yang cukup keras untuk di dengar teman2nya, ia mengancam jo gook agar tak terus mengejarnya. Setelah dirasa cukup, Mi rae melepaskan Jo Gook lalu akan pergi. Jo Gook tiba2  menariknya. Mi Rae memohon agar Jo gook tidak mengacaukan sandiwaranya.
 
 Ternyata Jo Gook tidak bermaksud mengacaukan sandiwara Mi Rae, karena ia kini menarik Mi rae hingga dalam posisi Jo Gook siap menciumnya.

--Manfaatkan setiAp kesempatan!!--

4 komentar:

ayano mengatakan...

waaah..adengan trakhirnya bkin penasaran....:D

TUKANG CoLoNG mengatakan...

mau ah nonton sambil OL, *klik*

ai mengatakan...

@ayano, nyanyi atuh...sungguh mati aku jadi penasaraaaan.. " wkwkwk ngedangdut pagi2
@blih Syukre, kalo cuman ngomong klik, gak bakal keluar tuh gambar, kekekek

TUKANG CoLoNG mengatakan...

klik-in dong biar keliatan gambarnya.. :))

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...