Jumat, 09 September 2011

[Sinopsis] Thank You Episode 6

Semua nama tokoh aku usahain sama dengan yang Apni buat, tapi khusus Bom aku pake Bom gak Bum, soale udah cinta ma nama itu.... Dan untuk mr. Lee aku ralat dikit. Mr. Lee adalah kakeknya Young Shin, jadi disini aku panggil kakek aja. Sementara orang tua Young Shin sendiri telah meninggal dalam kecelakan kapal dimana hanya Young Shin yang selamat. Jadi walau Bom manggil Mr Lee itu kakek, sebenarnya Mr. Lee adalah kakek buyutnya.

Gi Seo terbangun karena suara tangisan Young Shin, refleks ia menghapus air mata Young Shin yang menangis dalam tidurnya, tapi seketika kaget karena Young Shin membuka matanya. Gi Seo bertingkah kesal untuk menutupi rasa malunya, “Apa kau tidur di sini?... Apa yang telah kau lakukan padaku?”
Young Shin menggeleng lemah di sela isak tangisnya, “Aku tak melakukan apa-apa…”
Gi Seo bangun dan mundur bersandar pada lemari, ia memeriksa badan dan juga tangannya. Young Shin ikut bangun, sambil menahan tangis dan menyeka air matanya ia mencoba meyakinkan kalau ia tak melakukan apapun. Ia hanya tertidur setelah melipat pakaian. Tapi Gi Seo tak mau percaya, ia terus mendesak Young Shin. Young Shin tak mau mengakui hal yang tak di perbuatnya, ia bahkan mengibaratkan kalau saja ada 10 truk berisi pria seperti Gi Seo, ia takkan tertarik. Young Shin lalu pergi dengan kesal.
Young Shin membasuh mukanya, sementara di kamar Gi Seo memandang tangannya yang masih basah oleh air mata Young Shin, ia teringat luapan kekesalan Young Shin atas tuduhannya. -----------Melihat air mata Young Shin, Gi Seo menyadari betapa beratnya hidup Young Shin di balik sikap polosnya. Ia pun mulai merencanakan memperbaiki pola pikir Young Shin sebagai ungkapan permintaan maaf atas kesalahan Mj pada Bom?????----------
Esoknya, Seok Hyun dengan sukses mempresentasikan rencana desainnya dalam 3 bahasa, Korea, Jepang dan China. Ibu Gi Seo dan para peserta rapat terlihat puas.
Gi Seo mendatangi klinik untuk memeriksakan luka di perutnya. Sambil memberi obat pada luka Gi Seo, Suh Ran mencoba berbasa-basi dengannya. Ia lalu memberanikan diri memberitahu soal dr. Oh yang merasa bersalah setelah kemarin mengatai Gi Seo sebagai dokter yang bahkan tak bisa menyelamatkan kekasihnya. Ia mohon agar Gi Seo mau menemuinya untuk memberitahu kalau Gi Seo tak apa-apa, karena si dr. Oh saking malunya tak mau bertemu Gi Seo dan memilih bersembunyi di toilet.
Dr. Oh dengan gelisah menggigiti kukunya di toilet, ia terlonjak kaget saat pintunya di gedor. Ternyata dengan wajah dinginnya, Gi Seo mau memenuhi permintaan Suh Ran. Gi Seo mendatangi toilet, dari balik pintu ia menyatakan pria itu harus bertanggung jawab atas apa yang telah di katakannya, lagipula tak ada yang salah dengan pernyataan dr. Oh bahwa Gi Seo tak bisa menyelamatkan kekasihnya sendiri.
Di dalam dr. Oh kikuk, ia tak tahu harus melakukan apa. Sementara di luar Gi Seo mulai kesal karena tak ada respon, ia menggedor pintu lagi dan bilang mau ke toilet. Dr. Oh yang ketakutan beralasan toiletnya bermasalah dan minta Gi Seo ke toilet cewek saja, ckckck.
Gi Seo pulang, mendapati Young Shin dan Bom yang sedang membujuk Deong Dari anjing mereka yang tak mau keluar kandang untuk makan. Gi Seo tersenyum, ia mendekati kandang lalu menendangnya. Young Shin dan Bom terlonjak kaget, begitu juga Deong Dari yang langsung keluar. Haha, tendangan Gi Seo efektif juga.
“Kau tak berangkat sekolah?” tanya Gi Seo berlagak galak pada Bom
“aku berangkat sekarang” jawab Bom.
“jam berapa sekarang?” tanya Gi Seo lagi tambah galak
“omo!!… kau terlambat Bom!” Young Shin panik menyadari hari mulai siang. Ibu dan anak langsung berdiri.
Bom memasang wajah merasa bersalah, Gi Seo terus memarahinya. “Apa kau tak mendengarkan apa yang kukatakan?... Apakah kau benar-benar menyerah pada hidupmu?”
“Tidak, aku tak menyerah…. Aku ingin melakukan seperti yang kau bilang padaku, tapi Ibu tidak menyuruhku untuk pergi sekolah”.
Young Shin menoel lengan Bom yang membawa-bawa dirinya. Gi Seo tambah marah, ia mengingatkan agar Bom tidak menjadikan ibu atau apapun sebagai alasan, ia harus bisa memutuskan dan mengendalikan hidupnya sendiri.
Gak Cuma Bom yang di marahi, Deong Dari juga kena…. Termasuk Young Shin, ckckck. Bom yang tak nyaman ibunya dimarahi, buru-buru berjanji takkan pernah terlambat sekolah lagi, dan segera berlari berangkat. Young Shin berteriak mengingatkan Bom untuk membawa tasnya, tapi Bom menyahut agar ibunya membawakannya saja nanti.
Kini gantian Young Shin yang marah pada Gi Seo, “Apa yang baru saja kau katakan pada anakku?”
“Apa kau tidak dengar? Apakah kau tuli?”
“Kau bilang apa pada anak umur delapan tahun? Membuang hidupnya? Menyerah pada kehidupan?”
“Berhenti mencari kesalahan orang lain. Kau harus berusaha lebih keras untuk mengajar anakmu, Ibu…. Sebagai seorang ibu, kau tidak tegas pada dirimu sendiri. Itulah mengapa anakmu seperti itu juga, kan?
“Apa kau sudah selesai bicara?” Young Shin benar-benar kesal
“kau juga harus memarahi anjingmu. Bagaimana bisa manusia memohon anjing untuk makan? Seorang manusia berada di puncak rantai makanan… “ Young Shin kali ini diam saja, mungkin ia mulai mencerna perkataan Gi Seo. “Aku sangat malu untukmu… Kau pasti sangat malu hingga merasa lebih baik mati.”
“ahjussi!” Wkwkwk, Gi Seo benar-benar mancing kesabaran Young Shin.
Gi Seo yang mau pergi berhenti, tapi bukan untuk mendengarkan sanggahan Young Shin. Ia mengingatkan agar Young Shin jangan memanggang rotinya di bekas wajan untuk menggoreng kimchi, karena rasanya ikut terserap roti. Gi Seo masuk ke kamarnya, sementara Young Shin cuma bisa memejamkan mata mengatasi emosinya.

Tak berapa lama muncul supir keluarga Seok Hyun, yang membawakan pakaian dan sepatu untuknya. Ibu Seok Hyun yang sangat ingin Young Shin segera menikah, dalam telponnya mengingatkan agar Young Shin memakai make up dan bersikap menyenangkan agar pria yang nanti kencan buta dengannya bisa tertarik. Young Shin hanya bisa mengiyakan, padahal dari pancaran wajahnya tak terlihat sama sekali ia menyukai ide itu….
Setelah menutup telponnya kakek memakaikan baju dan sepatu itu di boneka Bom, Young Shin tersenyum menimpali senyum kakeknya...
Young Shin akan mandi, tapi mendengar gemericik air di KM ia tahu ada Gi Seo di dalam. Jadi ia duduk menunggu.
Gi Seo selesai mandi dan keluar, ia melihat Young Shin, “Sedang apa duduk di situ?”
“Aku berencana untuk mandi” Young Shin menunjukkan gulungan handuk yang di bawanya..
“Seharusnya kau memberitahuku untuk membuka pintu…. Kita bisa mandi bersama”.
“Apa?”
“Haruskah aku masuk dan mandi lagi denganmu?”
Tanpa menjawab, Young Shin bangun dan pergi ke arah berlawanan dengan KM.
“Bukankah kau akan mandi?”
“Aku mandi atau hanya mencuci muka, kenapa kau yang repot? Itu bukan urusanmu.”
“Aku tak mau repot, tapi kau yang sudah memancingku… aku jadi terlibat…. . kau sudah tidur di kamarku, ketika aku mandi kau berada di luar mondar-mandir…”.
Young Shin berusaha menjelaskan, tapi malah ia terbata-bata bingung mulai dari mana. Mata dan ujung hidungnya mulai memerah
“Apa kau menangis?”
“Siapa yang menangis?” Young Shin menyangkal, ia mulai marah pada Gi Seo, “Kau seperti bajingan…. Aku sudah mentolerirmu, tapi kau makin tak tahu malu…”
“kau hanya cukup bilang tidak, kalau memang itu tak benar” Gi Seo meninggalkan Young Shin dengan tersenyum. Kali ini pancingannya berhasil.
“Aku juga punya standar …. “ kata-kata Young Shin membuat Gi Seo berbalik, Young Shin lalu melanjutkan kalau saja ada 100 Pria seperti Gi Seo yang telanjang di depannya, ia tetap takkan tertarik. Young Shin menegaskan betapa tinggi standarnya untuk pria.
 
Young Shin buru-buru masuk KM, sementara Gi Seo masih tersenyum di tempatnya berdiri.
Seok Hyun bertemu dengan Eun Hee. Sebagai rasa terima kasih plus kabar kalau Young Shin sudah punya pacar dan akan segera menikah, Eun Hee telah menyiapkan gaun beserta sepatu sebagai hadiah untuk Young Shin. Ia menanyakan pendapat Seok Hyun atas gaun itu. Diluar dugaan, Seok Hyun malah kesal dan marah2 dengan suara yang terus meninggi, Eun Hee sampe tengok kanan kiri kalau-kalau tamu resto ada yang memperhatikan mereka.
“kenapa kau marah? Ada apa? Kau bukan seperti dirimu…”
Seok Hyun sadar kelakuannya berlebihan, dengan suara yang kembali normal, ia minta Eun Hee memakai gaun itu untuk dirinya sendiri saja. Seok Hyun marah sepertinya karena mendengar Young Shin akan menikah????…….

Eun Hee yang menebak Seok Hyun sedang ada masalah di pekerjaannya mencoba mengerti. Makanan datang, Eun Hee membaui hidangan yang di sajikan di depannya, ia tiba-tiba mual. Seok Hyun kaget.

Gi Seo sudah berdandan, Seok Hyun menelponnya untuk memberitahu ia akan datang belakangan. Sebelum menutup telponnya, Gi Seo mendengar samar suara Eun Hee yang panik menyangka dirinya hamil..
 
Gi Seo keluar dari kamarnya dan melihat Young Shin sedang memakai sepatu sambil menelpon Do Seop untuk menemani kakeknya sementara Bom masih di sekolah. Gi Seo sampai menoleh dua kali karena melihat penampilan Young Shin yang berbeda hari itu.
Gi Seo sengaja berjalan di belakang Young Shin, sesekali ia tersenyum karena Young Shin berjalan terseok tak biasa dengan sepatu ber-hak-nya. Young Shin merasa Gi Seo memperhatikannya, ia menoleh. Tapi setiap Young Shin noleh, Gi Seo buang muka, haha. Akhirnya Young Shin mulai tak tahan, “Mengapa kau mengikutiku?”
“Apa kau menderita Princess Complex? Aku pergi ketempat aku ingin pergi, Apa kau pemilik jalan?”
Young Shin tahu tak ada yang salah dengan jawaban Gi Seo, ia melanjutkan jalannya lagi. Tapi Gi Seo kini mulai terang-terangan mengganggunya, “Acara perjodohan? Kau tak bisa hidup tanpa pria? Kau pasti sangat mendambakan pria!”
Young Shin berhenti dan menoleh, ia mulai terganggu dengan kata-kata Gi Seo. Gi Seo buru-buru melihat ke arah lain dan berhenti bicara. Saat Young Shin melanjutkan jalan lagi, Gi Seo pun melanjutkan cemoohannya lagi, betapa Young Shin ketinggalan jaman karena bersedia ikut acara perjodohan, “kau berencana mencari orang yang cocok, lalu menikah?? Sangat ketinggalan jaman.. Merayu pria ini dan pria itu, bahkan mengintip orang sedang mandi…. kurasa itu semua hal yang bisakau lakukan”
Young Shin makin tak tahan, ia menoleh, “Apakah kau tertarik padaku??.... Aku bertanya apa kau tertarik padaku, Kakek???” haha, Young Shin saking kesalnya manggil Gi Seo kakek.
Gi Seo mendekat dan membuka kaca mata hitamnya, “Jika aku jawab ya, apa yang akan kau lakukan? …. Jika aku bilang mengatakan ya, apa kau takkan jadi pergi ke acara perjodohan?”
Young Shin sedikit gugup, ia mengusap poninya, “Aku bilang standar ku tinggi”.
Gi Seo memamerkan dirinya yang dari keluarga kaya dan ibunya yang seorang chaebol konglomerat. Young Shin tak bergeming, ia terus menyatakan bahwa standarnya sangat tinggi, dan Gi Seo tak masuk dalam kategori itu.
“Standar yang sangat, sangat, sangaaat tinggi…. Maafkan aku. Pertama-tama kau harus belajar untuk tidak sombong, Kakek!” Young Shin yang kesal segera mempercepat langkahnya.
Gi Seo tertawa tanpa suara mendengar jawaban Young Shin, senyumnya memudar mengingat percakapan Young Shin dengan ibunya Seok Hyun semalam yang setengah memaksa Young Shin segera menikah. Ibu Seok Hyun bahkan telah menyiapkan seorang pria bernama Cho Sung Gyu yang kini akan di temui oleh Young Shin. Gi Seo menatap punggung Young Shin, ia lalu berbelok kearah jalan yang berbeda.

Young Shin sudah sampai di depan resto tempat kencan butanya, sesaat sebelum masuk, ia merasa mendengar suara Seok Hyun memanggilnya. Young Shin menoleh kekanan dan kiri namun tak menemukan siapapun yang memanggilnya.
 
Asli pas scene ini Jang Hyuk KEREN BANGEEEET.... bibirnya itu kalo orang sunda bilang suka renya renyu, kitok nek wonge judes, cocok ma peran Min Gi Seo **komen aneh cuma di cikurngora.blospot.com wkwkwkwkw. Gi Seo menunggu tamu-tamunya di dermaga, tanpa di sadarinya pikirannya selalu di penuhi Young Shin. Omelan ibu Seok Hyun tentang Young Shin yang bersikeras meliharkan bayinya walau tanpa ayah, suara samar Eun Hee Seok Hyun di telpon yang panik menyangka dirinya hamil. Gi Seo mengusap wajahnya menghilangkan Young Shin dari pikirannya. Pandangannya lalu beralih ke kapal yang merapat dan menurunkan penumpangnya.
Satu persatu penumpang turun, termasuk pasangan kekasih yang bertengkar. Si gadis marah karena prianya akan menikahi gadis lain. Tapi pria itu meyakinkan bahwa ia menikahi gadis itu hanya karena luas tanah yang dimilikinya. Si gadis melihat Gi Seo, ia menyapanya si Oppa yang tersesat, haha. Si gadis yang tempo hari hanya di minta bernanyi saat menemani Gi Seo, berkilah pada pasangannya bahwa itu cerita seorang temannya. Ckckck, dia gak ngaku jadi cewek panggilan.
Gi Seo mengacuhkan pasangan aneh di depannya, ia fokus pada tamu yang di tunggunya.
“Lee Young Shin?... Lee Young Shin” Sebuah suara memanggil namanya membuyarkan lamunan Young Shin. Ternyata Si Pria yang di lihat Gi Seo tadi adalah Cho Sung Gyu pasangan kencan butanya Young Shin.

Sementara itu, Gi Seo asyik menemani tamu-tamunya. Ia menerangkan keadaan pulau dan rencana pengembangannya pada para calon investor itu.
Young Shin berjalan kaki untuk pulang, tiba-tiba seikat bunga menghalangi jalannya. Cho Sung Gyu memberikan bunga itu untuk merayu Young Shin. Setelah berbasa-basi mengenai keluarga Young Shin, ia sedikit memaksa menggandeng tangan Young Shin. Young Shin sebenarnya tak nyaman, namun ia tak berani menolak.
Dari arah berlawanan, muncul mobil yang di kemudikan Gi Seo yang masih membawa tamu-tamunya. Awalnya Gi Seo berusaha acuh, tapi saat sadar pria yang menggandeng tangan Young Shin adalah pria yang dilihatnya di kapal tadi, Gi Seo berubah pikiran.
Ia sedikit ngebut dan menepi seolah akan menyerempet Cho Sung Gyu. Refleks Cho Sung Gyu bersembunyi di belakang Young Shin.

Melihat tamunya keheranan, Gi Seo berkilah ia sedang mengetes pria yang ternyata tak cukup manly karena demi keselamatannya bersembunyi de belakang wanita. Sementara Cho Sung Gyu ngomel dan menanyakan keadaan Young Shin.
Eun Hee dan Seok Hyun ke RS untuk mengecek kemungkinan Eun Hee hamil. Tepat saat nama Eun Hee di panggil, Seok Hyun mendapat telpon ia harus kembali ke Pureun dengan kapal terakhir sore itu. Sedikit kecewa karena Seok Hyun berpamitan lewat SMS, Eun Hee makin kecewa karena ternyata ia tidak hamil dan ternyata rahimnya lebih tipis dari ukuran normal hingga ia kemungkinan akan sulit hamil.
Ibu Seok Hyun meyakinkan Bom soal ketidak miripan mereka. Bom yang juga tak betah lama-lama di peluk ibu Seok Hyun menyetujuinya. Mereka seolah mengabaikan bentuk wajah bundar, pipi chubby, tahi lalat di posisi yang sama bahkan model rambut yang sama……
Tapi tidak, ibu Seok Hyun terganggu dengan tahi lalat Bum, ia berusaha mengguseknya (??) dan bertanya-tanya bagaimana bisa Bom punya tahi lalat dengan posisi yang sama persis dengan punyanya.
Bum memegangi pipinya yang sakit, “Nenek, saat kau dengar orang mengatakan aku mirip denganmu, apa kau sangat marah?”
“Ya. Mengapa?”
“Aku juga! Setiap kali kudengar orang lain mengatakan aku mirip denganmu, aku sangat frustrasi!” wkwkwk
“Mengapa kau frustrasi? Ketika orang lain bilang kau mirip sepertiku, kau harus merasa bangga…. Jangan lihat aku sekarang, dahulu aku begitu cantik. Wajahku hanya sebesar telapak tangan.” Ibu Seok Hyun mendekatkan tangannya ke pipi Bum, ia membandingkan wajah bulat Bom yang menurutnya selebar stadion tak cocok dengan ciri-ciri dari keturunan keluarganya. Bom pasrah di katai wajah selebar stadion, ia menekan-nekan kedua pipinya.
Lama menunggu Young Shin yang tak kunjung datang, ibu Seok Hyun mencoba menanyakan pada Bom apa ibunya pernah menceritakan soal ayah kandungnya.
“Apa itu ayah kandung?” tanya Bom polos
“Ayah yang menyebabkanmu lahir…. Dia tak pernah memberitahumu?”
Bum terus menggeleng, ia balik bertanya, “Nenek, kau tahu?”
Awalnya ibu Seok Hyun menjawab tidak, tapi ia kemudian bercerita, “Aku dengar ia seorang pria yang tinggal di pulau lain. Wajahnya sama besar dengan Stadion Olimpiade, mirip sekali denganmu…… “ Ibu Seok Hyun melanjutkan karangan ceritanya, sekitar tujuh tahun yang lalu, ayah Bom ke laut dan ada badai, yang menyebabkannya meninggal. Bom yang tadinya berminat mendengarkan hilang semangat.
Ibu Seok Hyun yang sempat kesal karena kakek memanggilnya Budha akhirnya tersenyum lebar pada Young Shin yang baru datang. Ia langsung menanyakan kabar kencannya Young Shin. Ibu Seok Hyun memberi selamat saat mendengar kencannya berjalan lancar. Ia bahkan sudah membawakan hadiah peralatan mencuci piring yang bagus yang sedianya ia berikan untuk Seok Hyun jika menikah kelak, tapi karena Seok Hyun ternyata sudah memilikinya, ia memilih memberikannya untuk Young Shin.
Dan untuk semua persiapan pernikahannya nanti, ibu Seok Hyun juga menyatakan ia yang akan membantu mengurusnya karena ia mengklaim Young Shin sudah seperti putrinya sendiri. Ckckckck, padahal Cuma biar Seok Hyun gak mikirin Young Shin terus.
Gi Seo kembali terlihat berdiri di tepi dermaga, sesuatu yang dipikirkannya membuatnya kesal, gelas kertas bekas minumannya menjadi pelampiasannya….

TBC.......
Met datang di rumah tercinta buat yang baru pulang mudik, met liburan buat yang lagi libur, met bulan madu buat ehemmm neng Meli si penganten baru, hahay....

10 komentar:

Anonim mengatakan...

sebenernya udah beres nonton drama ini, tapi teteeeeppp aja masih seneng aja baca sinopsisnya... makasih ya sinop nya..

ai mengatakan...

@anonim, sama2... btw, aku salah ngashi judul... mestine episode 6 part 1, haha mengko wae benerine...

Unknown mengatakan...

baru ngeh teh ai,,klo si mr lee itu buyutnya bum,,akan aku ralat untuk selanjutnya soalnya belum ntn secara terperinci,,yang belakang2 masih skip2,,

eh ep berapa ortu YS di kabarkan meninggal?? apa aku yang kelewat ya

ai mengatakan...

sebenarnya gak khusus, kalo gak salah beberapa tercerita tak langsung... inget saat ibunya Seok Hyun bilang orangtua Youngshin datang dan meminta dia menjaga seok Hyun? trus si kakek ke tepi laut mengingat anak lelakinya yang meninggal dilaut (atau abunya di buang di laut itu? lupa)... trus kalo gak salah ada Young Shin pernah mempertanyakan kenapa kakek Lee tidak menyelamatkan istrinya saja dan malah memilih menyelamatkan Young Shin di peristiwa kecelakaan laut... aku juga luping, dulu sih 2x rerun juga gak full karena sering kelewat nonton di TV, kebetulan sub bhs indonya kalo di TV kan bagus...

ai mengatakan...

kok menjaga seok Hyun, maksudnya menjaga Young shin=== yang di artikan ibu seok hyun mencarikan jodoh yang tepat untuk Ys, padahal mah boong banget

nevi mengatakan...

perrmiissii..assalamualaikum...

numpang lewat sekaligus masuk blognya mb ai, ya, saya dpt alamt blog ini dr apni..

salam kenal mb ai.....

nevi mengatakan...

jak hyuk klo diliat dari samping kok kayak koki junan ya, yg keliatannya juddeess bggt....

ai mengatakan...

@Nevi, alaikum salam.. silahkan masuuk.... Salam kenl juga^^

Hahaha, iya ya... aku baru ngeh... mereka sama-sama punya bibir tipis yang susah senyum, tapi kalo udah senyum huaaaa bikin meleleh..
ada harga ada rasa sepertinya... haha

Anonim mengatakan...

gi seo krn bgt. ak ska skapnya. songong bgt. tipe pria sprti it yg bkn cew gmes.

ai mengatakan...

songong+ganteng=bikin cewek gemes

songong+gakganteng=bikin cewek enek, hahahahah

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...