Dr. Min Gi Seo, dokter ahli bedah yang masih tergolong muda namun di segani di kalangannya, namun ada saja keluarga pasien yang meragukan kemampuannya. Ia yang kini tampak temperamental aslinya dokter yang menyenangkan dan ramah, tapi semenjak ayah kandungnya yang juga dokter bedah handal di tuduh melakukan malpraktek karena bersedia melakukan euthanasia (??) --- sengaja membuat pasien mati. Pasien itu adalah sahabat karib sang ayah, ia sendiri yang minta di buat mati, tapi keluarganya tak terima--- ia mulai berubah. Ia bekerja tanpa hati, baginya pasien hanyalah 'sesuatu' yang harus ia sembuhkan.
Sementara itu, Lee Young Shin yang sedang mengikuti ujian sertifikat setara SMU justru tertidur. Ia bahkan bermimpi!!. Mimpinya adalah kebalikan dari kenyataannya. Dalam mimpi ia adalah cucu keluarga kaya yang menyukai seorang pria beranak satu (Seok Hyun) dengan seorang ibu yang pikun.
Young Sin yang hanya tinggal bersama kakek dan putrinya Bom, bertahan hidup dari kebun jeruknya. Uang yang ia dapat juga untuk membiayai adik laki-lakinya yang berkuliah di Seoul.
Young Shin membesarkan Bom tanpa ada siapapun yang tahu pasti siapa ayah kandung Bom sebenarnya. Jadi saat tiba-tiba Bom yang nakal di kejar ibunya terjatuh dan hampir tertabrak mobil yang membawa Seok Hyun ayah kandungnya Bom, Young Shin hanya menjawab terbata,"dia putriku".
Kabar soal Seok Hyun ayah kandung Bom sebenarnya sudah bukan rahasia, namun Young Shin sendiri tidak menyangkal maupun mengiyakan, ia lebih menutup mulutnya rapat-rapat. Ibu Seok Hyun yang di dalam hati kecilnya bisa menebak kalau Bom itu cucunya, terus berusaha menyangkal. Ia bahkan cenderung 'menyakiti' Young Shin dengan segala ucapan dan tindakannya.
Mr. Lee kakeknya Young Shin ini sangat perasa. Saat sadar ia menjadi beban Young Shin, ia memilih kabur dari rumah membawa alat musiknya. Young Shin akhirnya berhasil menemukan kakek dan membawanya pulang.
Gi Seo mendapat berita soal kekasihnya, Cha Ji Min yang juga dokter, mengidap kanker pankreas. Ia berusaha dengan segala cara untuk menyembuhkan Ji Min, namun apa daya sel kankernya sudah menyebar. Yang bisa ia lakukan hanyalah mengajak Ji Min ke tempat yang lebih hangat. Sayangnya, Ji Min yang sudah merasa tak punya waktu lagi memilih kabur dari bandara dan naik kapal untuk menyebrang ke sebuah pulau kecil setelah sebelumnya membeli sebuah boneka besar. Gi seo yang berhasil mengikuti Ji Min, ikut naik kapal dan mengejutkan Ji Min. Ji Min akhirnya mengaku ia berencana menemui seorang anak, yang karena kesalahannya telah tertular HIV, untuk meminta maaf.
Dan takdirpun mempertemukan Ji Min dengan Bom yang hendak pulang membawa kakek. Sementara Gi seo sibuk dengan mabuk kapalnya, Ji Min telah tiada di sandaran bahu Bom. Bom yang tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi menunjukkan pada ibunya boneka besar yang ia terima.......
Tugas Young Shin menjadi ibu dari seorang anak yang menderita HIV tidak mudah. Ia harus menjaga rahasia kalau putrinya punya HIV sekaligus menjaga agar tak menulari yang lainnya. Iapun membuat 3 peraturan yang harus di patuhi Bum:
1. jangan memakai sikat gigi dan pemotong kuku orang lain dan juga tidak meminjami mereka.
2. ketika berdarah ia harus menggunakan sapu tangan yang telah di siapkan ibunya di tas lalu dimasukkan ke kantong plastik dan di bawa kerumah.
3. Jika aku berdarah, tidak boleh meminta bantuan orang lain.
Agar bisa menjaga perasaan Bom agar tak sedih dengan peraturan aneh yang di terapkannya, Young Shin berbohong pada Bom, ia memberitahu sebuah rahasia soal darah Bom yang adalah darah malaikat dan tak seorangpun memilikinya.
Tak lagi memiliki Ji Min, Gi Seo makin hilang arah. Ia tak bisa menahan emosinya saat suami salah satu pasiennya yang sebelumnya terlihat minta tanda tangan warisan ia temukan sedang tertawa di telpon dengan wanita simpanannya. Pria itu babak belur, dan akhirnya menuntutnya. Gi seo pun berurusan dengan polisi dan bertekad tak mau jadi dokter lagi.
Nasihat sang ayah yang kini memilih jadi sopir taxi tak menyurutkan niatnya untuk menanggalkan jas dokternya, ia sudah mantap memilih membantu ibunya mengurusi bisnis. Dan kemudian takdirpun memperkenalkan Gi Seo pada Seok Hyun. Tindakan Seok Hyun mengatasi kasus pencurian yang dilakukan seorang ibu, menarik minat ibunya Gi seo.
Sementara itu di pulau Pureun, Young Woo adik laki-laki Young Shin sengaja datang dari Seoul hanya untuk mengurusi 'poop' kakeknya. Ia pun memberi saran agar Young Shin mencari suami, pertama demi Bom yang butuh figur ayah, kedua bisa membantu Young Shin merawat kakek.
Ibu Seok Hyun yang berusaha membuat Young Shin segera menikah, kali ini menyodorkan seorang pria bernama tuan Park yang kabarnya telah lama menyimpan hati pada Young Shin untuk menjadi calon suami Young Shin. Tapi tuan Park urung mendekati Young Shin dengan pertimbangan Bom dan kakeknya. Bagaimana ia harus merawat kakek Lee, sementara ibu kandungnya sendiri ia masukkan ke panti jompo??
Minat ibu Gi Seo pada Seok Hyun ternyata adalah untuk menjadikannya penanggung jawab atas rencana proyek resort di tanah kelahiran Seok Hyun, Pureun. (berita lengkap baca postingan lokasi drama Thank You). Ibu Gi Seo tak memperkenalkan Gi Seo sebgai anaknya, tapi anak salah satu pembantunya, ckckckckck. Saat menuju Pureun, baik dermaga maupun kapal, mengingatkan Gi Seo pada Ji Min, pada keinginannya untuk meminta maaf pada bocah kecil yang menanggung derita karenanya.
Saat sampai di Pureun, ibu Seok Hyun tak mau membukakan pintu karena kesal pada seok Hyun yang kembali pulang kerumah = baca memanaskan gosip lama soal Seok Hyun dan Young Shin. Seok Hyun terus membujuk ibunya setelah meminta Gi Seo mencari penginapan untuk mereka.
Gi seo yang sudah kedinginan akhirnya pergi, ia menyusuri pulau yang tak di kenalnya. tak sengaja ia melihat kakek menggendong boneka besar, boneka yang ia yakini milik Ji Min. Gi seo pun segera mengikuti kakek sampai ke rumahnya. Kakek yang melihat Gi Seo lalu memaksanya masuk dan menyiapkan susu?bubur? . Tak lupa kakek menambahkan sesuatu yang ia ingat Young Shin bilang bagus untuk kesehatan kakek, padahal itu obat.
Gi seo minta bonekanya pada kakek, tapi kakek maksa Gi Seo untuk menghabiskan racikannya. Setengah hati Gi seok meminumnya, tapi kakek tetap saja tak mau memberi bonekanya, Gi Seo pun akhirnya keluar. Efek minuman mulai terasa, pandangan Gi seo mulai kabur dan ia limbung. Samar di lihatnya Bom dan Young Shin sebelum ia ambruk ke pelukan Young shin.
Young shin memanggil dokter, Gi Seo yang di tunggui kakek dan Bom mulai mengigau, ia memimpikan permintaan Ji Min untuk mewakilinya meminta maaf di kapal. Saat terbangun, Gi Seo langsung membawa jaket dan bonekanya. Bom mengikuti Gi seo sambil terus memohon bonekanya di kembalikan.
Di tengah jalan mereka melewati kerumunan warga yang sedang panik melihat ayah Bo Ram yang terluka parah karena terjepit traktor. Dr. oh satu-satunya orang yang mereka andalkan justru muntah-muntah melihat darah yang terus muncrat.
Gi Seo awalnya tak peduli dengan kerumunan orang itu, ia tetap berjalan membawa bonekanya di ikuti Bom. Saat berpapasan dengan Bo Ram yang menangis ingin melihat kondisi ayahnya, Bom mencoba menghibur. Tapi ia pun ikut menangis, Bom memilih menemani Bo Ram dan merelakan bonekanya. Sebelum pergi, sambil menangis ia mengingatkan Gi Seo, “tolong jaga Bom Dang Ee ku paman pencuri...”.
Kata-kata terakhir Bom justru menarik Gi seo mengikuti Bom. Gi seo pun mengambil alih penanganan ayah Bo Ram. Para warga yang tak mengenal Gi seo bingung, mereka awalnya memarahi Gi Seo. Tapi suara-suara protes hilang karena Gi Seo berhasil menghentikan pendarahan.
Setelah membantu ayah Bo Ram, Gi seo berdiri membawa bonekanya, tak lama ia kembali tersungkur.
1. jangan memakai sikat gigi dan pemotong kuku orang lain dan juga tidak meminjami mereka.
2. ketika berdarah ia harus menggunakan sapu tangan yang telah di siapkan ibunya di tas lalu dimasukkan ke kantong plastik dan di bawa kerumah.
3. Jika aku berdarah, tidak boleh meminta bantuan orang lain.
Agar bisa menjaga perasaan Bom agar tak sedih dengan peraturan aneh yang di terapkannya, Young Shin berbohong pada Bom, ia memberitahu sebuah rahasia soal darah Bom yang adalah darah malaikat dan tak seorangpun memilikinya.
Tak lagi memiliki Ji Min, Gi Seo makin hilang arah. Ia tak bisa menahan emosinya saat suami salah satu pasiennya yang sebelumnya terlihat minta tanda tangan warisan ia temukan sedang tertawa di telpon dengan wanita simpanannya. Pria itu babak belur, dan akhirnya menuntutnya. Gi seo pun berurusan dengan polisi dan bertekad tak mau jadi dokter lagi.
Nasihat sang ayah yang kini memilih jadi sopir taxi tak menyurutkan niatnya untuk menanggalkan jas dokternya, ia sudah mantap memilih membantu ibunya mengurusi bisnis. Dan kemudian takdirpun memperkenalkan Gi Seo pada Seok Hyun. Tindakan Seok Hyun mengatasi kasus pencurian yang dilakukan seorang ibu, menarik minat ibunya Gi seo.
Sementara itu di pulau Pureun, Young Woo adik laki-laki Young Shin sengaja datang dari Seoul hanya untuk mengurusi 'poop' kakeknya. Ia pun memberi saran agar Young Shin mencari suami, pertama demi Bom yang butuh figur ayah, kedua bisa membantu Young Shin merawat kakek.
Ibu Seok Hyun yang berusaha membuat Young Shin segera menikah, kali ini menyodorkan seorang pria bernama tuan Park yang kabarnya telah lama menyimpan hati pada Young Shin untuk menjadi calon suami Young Shin. Tapi tuan Park urung mendekati Young Shin dengan pertimbangan Bom dan kakeknya. Bagaimana ia harus merawat kakek Lee, sementara ibu kandungnya sendiri ia masukkan ke panti jompo??
Minat ibu Gi Seo pada Seok Hyun ternyata adalah untuk menjadikannya penanggung jawab atas rencana proyek resort di tanah kelahiran Seok Hyun, Pureun. (berita lengkap baca postingan lokasi drama Thank You). Ibu Gi Seo tak memperkenalkan Gi Seo sebgai anaknya, tapi anak salah satu pembantunya, ckckckckck. Saat menuju Pureun, baik dermaga maupun kapal, mengingatkan Gi Seo pada Ji Min, pada keinginannya untuk meminta maaf pada bocah kecil yang menanggung derita karenanya.
Saat sampai di Pureun, ibu Seok Hyun tak mau membukakan pintu karena kesal pada seok Hyun yang kembali pulang kerumah = baca memanaskan gosip lama soal Seok Hyun dan Young Shin. Seok Hyun terus membujuk ibunya setelah meminta Gi Seo mencari penginapan untuk mereka.
Gi seo yang sudah kedinginan akhirnya pergi, ia menyusuri pulau yang tak di kenalnya. tak sengaja ia melihat kakek menggendong boneka besar, boneka yang ia yakini milik Ji Min. Gi seo pun segera mengikuti kakek sampai ke rumahnya. Kakek yang melihat Gi Seo lalu memaksanya masuk dan menyiapkan susu?bubur? . Tak lupa kakek menambahkan sesuatu yang ia ingat Young Shin bilang bagus untuk kesehatan kakek, padahal itu obat.
Gi seo minta bonekanya pada kakek, tapi kakek maksa Gi Seo untuk menghabiskan racikannya. Setengah hati Gi seok meminumnya, tapi kakek tetap saja tak mau memberi bonekanya, Gi Seo pun akhirnya keluar. Efek minuman mulai terasa, pandangan Gi seo mulai kabur dan ia limbung. Samar di lihatnya Bom dan Young Shin sebelum ia ambruk ke pelukan Young shin.
Young shin memanggil dokter, Gi Seo yang di tunggui kakek dan Bom mulai mengigau, ia memimpikan permintaan Ji Min untuk mewakilinya meminta maaf di kapal. Saat terbangun, Gi Seo langsung membawa jaket dan bonekanya. Bom mengikuti Gi seo sambil terus memohon bonekanya di kembalikan.
Di tengah jalan mereka melewati kerumunan warga yang sedang panik melihat ayah Bo Ram yang terluka parah karena terjepit traktor. Dr. oh satu-satunya orang yang mereka andalkan justru muntah-muntah melihat darah yang terus muncrat.
Gi Seo awalnya tak peduli dengan kerumunan orang itu, ia tetap berjalan membawa bonekanya di ikuti Bom. Saat berpapasan dengan Bo Ram yang menangis ingin melihat kondisi ayahnya, Bom mencoba menghibur. Tapi ia pun ikut menangis, Bom memilih menemani Bo Ram dan merelakan bonekanya. Sebelum pergi, sambil menangis ia mengingatkan Gi Seo, “tolong jaga Bom Dang Ee ku paman pencuri...”.
Kata-kata terakhir Bom justru menarik Gi seo mengikuti Bom. Gi seo pun mengambil alih penanganan ayah Bo Ram. Para warga yang tak mengenal Gi seo bingung, mereka awalnya memarahi Gi Seo. Tapi suara-suara protes hilang karena Gi Seo berhasil menghentikan pendarahan.
Setelah membantu ayah Bo Ram, Gi seo berdiri membawa bonekanya, tak lama ia kembali tersungkur.
--Moga2 tim Garuda menang!!--
1 komentar:
aku rada males buat reka 3-5nya, haha padahal ep 6 part 1 siap posting... jam segini dah ngantuk euuuy
Posting Komentar