Kamis, 24 Mei 2012

[Sinopsis] The City Hall -- Episode 20 Part 2/2 (End)

Jo Gook datang ke toko bunga ibunya (kesampaian juga akhirnya si Jo Gook beliin toko Bunga buat ibunya).
“Bagaimana, ibu menyukainya?”
“Ini agak kecil…. tapi akan terlalu sulit membersihkannya jika terlalu luas…. Seluas ini sudah cukup bagus.” Sahut Ibu Jo Gook yang sibuk menyemprot bunga-bunyanya.
Jo Gook mendekati Jo Rang, “Bagaimana dengan anakku? Apakah kau suka?”
“Ya, baunya menyenangkan dan cantik” Jo Rang lalu mengambil setangkai mawar pink yang ia hadiahkan untuk Mi Rae, “Ini untuk Noona rekannya ayah”.
Gantian Jo Gook memberikan mawar putih, “Berikan ini juga ke teman aneh mu di ruang belajar.”
“Ah, Kyung Hee?... Ayah, kan sudah ku bilang dia bukan typeku..”
“Tapi kau bahkan tahu namanya” Goda Jo Gook. Jo Rang tersenyum.
Jo Gook pamit pada ibunya, ia minta ibunya menghasilkan banyak uang.
Ibu ngedumel, “Kau memberikan toko bunga untukku lalu minta kau menghasilkan banyak uang?”. Walau ngedumel, ibu Jo Gook terlihat bahagia.
“Hei, Rang. Nenek akhirnya bisa bernapas dan hidup nyaman…. Tapi, tidakkah kau pikir ayahmu sedikit berubah?”
Jo Rang mengiyakan, “Ya, mungkin karena Noona rekan ayah… Noona itu adalah Walikota.”
“Nenek juga tahu itu”
Jo Gook dan Mi Rae romantis2an, ia tersenyum pada Mi Rae yang terus tersenyum menatapnya.
“Apa kau menyukaiku sebanyak itu?”
“Itu adalah cara ku untuk mengatakan ‘aku saaaaaaaaaaaangat tergila-gila padamu’… Apa yang harus ku laporkan duluan?”
“Laporkan tentang pria idealmu”
“Pria idealku??”
Jo Gook mengangguk, ia mengaku semalam berpikir dan baru sadar kalau mereka belum tahu kesukaan masing-masing.

Mi Rae lalu menyatakan Yeopiljongbu (=Perempuan harus mengikuti suaminya) dan Sapilkwijung (Keadilan akan menyatakan dirinya sendiri). Sayangnya ia sengaja menggoda Jo Gook dengan memelesetkan Yeopiljongbu itu adalah ‘seorang wanita senang jika dia bertemu seorang pria yang membayar pajak properti tambahan‘ = baca= KAYA. Dan Sapilkwijung = Pria yang pekerjaannya ada kata ‘sa‘ nya, contoh Dokter atau pejabat tinggi publik.
Jo Gook kesal, ternyata Mi Raenya mata duitan, haha. Ia berniat mengambil bunga mawar yang di pegang Mi Rae.
Mi Rae merebut kembali bunganya, ia meralat type pria idamannya: “Seorang pria yang bisa berdansa tango dengan baik… seorang pria yang melepas jaketnya untuk menutupi gaun yang robek…. seorang pria yang dapat memberikan pidato seksi….. seorang pria yang memakai sepatu pasangan…. seorang pria yang siluetnya terlihat keren di bawah lampu jalan….. seorang pria yang menangis karena aku….”
Semua yang di sebutkan Mi Rae adalah tentang Jo Gook. Jo Gook tersenyum dan mencium Mi Rae…..
Joo Hwa menyalurkan kesedihannya dengan main squash, tak satupun bola yang dapat ia kenai. Ia kaget saat terdengar suara Jung Do.
“Kau takkan bisa memukul bola jika kau memegang pemukulnya seperti itu” Jung Do sedang memperhatikannya di luar. Jung Do lalu masuk, ia berdiri di belakang Joo Hwa, “santaikan tangannmu, pegang yang benar, matamu harus memperhatikan bola… Pegang seperti ini… Baiklah. Ayo pukul lagi….”
Tapi bukannya memukul, Joo Hwa malah nggelosor menangis…
Mereka sudah di rumah, Jung Do menyabuni wajah Joo Hwa.
“Bagaimana kau tahu membeli busa pembersih?” tanya Joo Hwa dengan wajah penuh busa
“Aku pergi ke toko kosmetik dan berkata ‘"Istriku memakai make up tebal untuk menjalankan politik dengan kecantikannya… Beri aku sesuatu yang akan menghapus make up sempurna dalam satu cara’… ini yang mereka berikan.”
Jung Do membersihkan busa di wajah Joo Hwa, tapi malah terlihat air mata mengalir di sana. “hey… aku baru saja selesai mencuci wajahmu…” Jung Do mengelap lagi wajah Joo Hwa.
Joo Hwa makin menangis dan memeluk Jung Do, “Maafkan aku…. Maafkan aku…. “ Joo Hwa mengelus rambut Jung Do, “Rambutmu bagus…. Sangat bagus… Maafkan aku.”
Jung Do melepaskan pelukan Joo Hwa, ia mengecup dahi Joo Hwa… lalu ke bibirnya…
Pintu tertutup dan bergoyang, terdengar teriakan joo Hwa, “Ya ampun… apa yang kau lakukan? Mengapa bukan menggunakan tempat tidur yang nyaman di kamar?”
Haha, imagine it self, haha…
Jung Do senyum-senyum sendiri membayangkan semalam bersama Joo Hwa. Mi Rae melihatnya dengan heran.
“Apa ada yang salah? “
Jung Do kaget, “Apa? Tidak…. Seperti yang aku barusan jelaskan ... “
“Kau belum menjelaskan apapun… Kau melemparkan dokumen ini padaku dan terus tersenyum. Haha, Jung Do pasti malu.

Jung Do minta maaf, ia lalu menjelaskan kalau dokumen itu adalah undangan untuk turut dalam pestival yang di adakan di provinsi Mooyang. Mi Rae antusias saat mendengar mobiul sebagai hadiah untuk juara pertama. Ia segera menumpulkan semua kepala Biro termasuk Hae Ra dan sekertaris Park.
Berbagai reaksi muncul….
“Apa? Menari?... Anakku sudah mau masuk perguruan tinggi, Walikota.”
“Aku tak tahu bagaimana menjaga beat.. tidak seperti orang lain”.
“Apa jenis kostum yang akan kita kenakan? .. Jika kostum itu jelek, aku takkan bisa dapat feel-nya”
“Aku punya bakat menari…. Bolehkan aku yang memimpin?”

Mi Rae menegaskan semua harus ikut berpartisipasi, ajang itu sekalian untuk menunjukkan kekuatan pegawai negeri Kota Inju. “Jika Kota kita tidak memenangkan mobil itu, setiap orang harus menulis surat permintaan maaf.!!”
“Apa?!!”
Haha, sekali lagi Mi Rae menggunakan kekuasaannya untuk hal yang positif.
Sepulang kerja Mi Rae mendatangi rumah Joo Hwa.
“Jika kau ada yang ingin dikatakan, cepat katakan dan cepat pergi…. Aku sibuk.” Kata Joo Hwa setelah menyajikan secangkir teh.
Mi Rae melihat buku resep di meja, ia membukanya, “Apa kau memasak?”
“Apa kau tidak bisa melihatnya dari tanda? Aku menandai semua yang aku bisa masak…. kenapa kau di sini?” Joo Hwa tetap mempertahankan judesnya.
“Aku ingin berterima kasih karena kau telah menyetujui anggaran“. Baru kali itu ada suara bulat di Dewan.
“Sepertinya aku selalu menjadi pemecah record” jawab Joo Hwa acuh. Ia mengaku melakukannya bukan demi Mi Rae, jadi Mi Rae jangan GeeR.
“Aku tahu.. kau melakukannya untuk warga Inju”
Joo Hwa ragu-ragu mengangguk.
“Tapi, ada satu hal yang sangat ku ingin tahu….. Apa kau ikut memilih Tuan Kang sebagai ketua Dewan?”
“Kenapa semua orang mempermasalahkannya?? Itu benar, aku ikut memilihnya. Lalu kenapa?”
“kenapa?” tanya Mr ingin tahu alasannya.
“Itu karena…. Sisa terakhir dari hati nuraniku sebagai politikus”
“I see…. Berarti kau juga (politikus yang) berkualifikasi” Mi Rae senang ternyata istri sahabatnya ini masih punya kearifan. “Joo Hwa, aku mau kau menari bersamaku, demi warga”
“Apa kau bilang? Apa kau gila? Kenapa aku harus menari bersamamu?”
Hari festival tiba, tampak warga antusias menyaksikan karnaval, sajian makanan khas Korea, dan tentu saja panggung utama.
 
Jo Rang memberikan bunga pada Kyung Hee, ia pun menerima ciuman terima kasih.
Para pegawai Negeri Kota Inju langsung beraksi memamerkan tarian di iringi dengan lagu ‘Sorry Sorry’ nya Super junior.
Jung Do dan Jo Gook tak ketinggalan menyupport pasangan mereka masing-masing.
Dan akhirnya di umumkan pemenangnya adalah Tim Kota Inju.. Mobil yang mereka menangkan akan di gunakan untuk kepentingan Publik warga Inju. Jo Gook harus menahan cemburu karena Mi Rae berpelukan dengan para kepala Biro
Pesta kemenangan di lanjutkan di resto Chicken.
“Uhm... Walikota... Semua orang ada di sisimu sekarang… walau tanpaku, kau akan baik-baik saja… Jadi aku berniat kembali ke Departemen Pariwisata”
“Apa?”
“Aku ingin melakukan apa yang ku inginkan sekarang… Terima kasih pada seseorang yang mengajariku cara untuk melarikan diri dari cangkir teh”
“Kepala Lee…”.
“Tolong biarkan aku kembali menjadi Kepala Biro”
“Setiap hari aku sangat bersyukur memilikimu di sisiku,… Kepala Biro….” Wah, tak butuh waktu lama buat Mi Rae mengabulkan permintaan Jung Do… Mi Rae dan Jung Do berpelukan.
Tentu saja membuat Uri Jo Gook Cembokur, haha… ia segera mendekati keduanya, menarik kursi dan duduk di antara mereka sambil mendorong kursi Jung Do menjauh.
“Apa yang kalian bicarakan hingga menciptakan suasana yang tak pantas?”
“Kami sudah sempit, mengapa kau ikutan?” Protes Mi Rae
“Jadi kau menyadarinya juga? Kenapa ruang begitu sempit antara Walikota dan Kepala Sekretaris? Lebarkan sedikiiit” Kata Jo Gook kembali mendorong kursi Jung Do, kali ini dengan kakinya yang panjang itu. Hahahah
Jung Do mengalah, ia juga berencana mendekati istrinya. Jo Gook mencibir, semestinya dari tadi (jadi kan dia gak perlu cemburu berat, haha).
Jo Gook sibuk meremas tangan Mi Rae, dan berusaha memamerkannya ke yang lain. Sementara Mi Rae sibuk menyembunyikan tangannya.
“Ah! Anggota Kongres Jo”
“Apa?” sahut Jo Gook buru-buru melepas tangan Mi Rae walau tak rela.
“Ada yang sangat ingin ku tahu…. 8 tahun lalu, waktu kau bermalam denganku….”
“Ah, cowok satu ini… kau masih belum melupakan kenangan malam itu? Apa aku semenarik itu?”
“Kau pasti sedang mabuk berat malam itu… aku ingin tahu speed dial numbernya Bb di ponselmu”
“Kenapa kau bertanya?... Nomor 5”
“Oh… 5… lanjutkan minummu”
Jo Gook melingkarkan tangannya kepunggung Mi Rae dan iseng menusukkan jarinya ke tubuh samping Mi Rae, yang otomatis membuat Mi Rae berdiri sambil menjerit kegelian.
Mi Rae malu pada semua yang menatapnya, “Nikmati makanan kalian…” Haha, hanya itu yang bisa ia katakan untuk menutupi kejadian sebenarnya. Mi Rae duduk dan menggaruk-garuk perut Jo Gook membalas keisengannya. Jo Gook mah sok cool.
Jung Do meminum minumannya, ingatannya melayang ke masa 8 tahun silam…..
 
Jung Do membawa Jo Gook yang mabuk berat ke kamarnya. Ia memapah Jo Gook dan membukakan jasnya. Jo Gook protes pada Jung Do yang ia kira mencuri jasnya.
“Siapa kau?” Tanya Jo Gook yang kini duduk menyandar ke dinding
“Aku orang yang menyelamatkanmu dari kedinginan… kau tak tahu apa-apa.. Lihat, jasmu tidak kuambil… ku gantung disini”
“Hey, aku mau menelpon…. Ponselku.. dimana ponselku?.. ponselku!”
“Kau merusaknya dengan membantingnya” jawab Jung Do dan mengeluarkan ponselnya sebagai pinjaman.
Jo Gook buru-buru merebut ponsel itu dan menggerutu kalau ternyata jung Do juga berencana mencuri ponselnya setelah mencuri jasnya. Jo Gook langsung memencet speed dial nomor 5.
“Itu ponselku, jangan asal memencet…”
“Tolong, jangan di tutup… Aku harus mengatakan sesuatu.. Aku tahu apa yang Tetua rasakan, jadi jangan tutup… Tetua, kau takut jika aku ke Cheong Wa Dae, kebenaran mengenai kelahiranku akan terungkap. Itulah mengapa kau mengirimku jauh ke pelosok dengan alasan ‘mulai dari bawah’… Tetua, aku ada di paling bawah sekarang… Kenapa kau tidak jujur saja kalau kau meninggalkanku? Setidaknya aku akan lebih menghargainya…”
“Siapa yang dia telpon?” Jung do bingung mendengar kata-kata Jo Gook.
Kembali ke masa kini disaat Jung Do tersenyum dengan kenangannya, ia kaget saat Joo Hwa mengajaknya bicara. Ternyata dari tadi Joo Hwa memanggilnya. Joo Hwa mengajak Jung Do pulang, dia sudah mengganti seprai baru hari ini.
Jo Gook ikutan, ia juga mau pulang dengan alasan ada hal penting yang harus Ia urus. Ia minta Mi Rae jangan terlalu banyak minum dan segera pulang. Jo Gook sengaja meninggalkan kartu kreditnya, ia yang mentraktir semua makan malam itu.
Mi Rae pulang dengan berjalan kaki dan bernyanyi. Ia kaget saat lampu jalan menyala. “Padi harus tidur untuk tumbuh” Protesnya pada orang yang menyalakan lampu. Mi Rae mematikan lampu itu lalu lagi-lagi lampu lain menyala, Mi Rae berlari ke tiang lampu ke dua sambil teriak, “Aku bilang padi harus tidur untuk tumbuh!” Langkah Mi Rae berhenti, karena sebuah papan terlihat menggantung di sana.
‘Aku seseorang yang membayar uang sewa untuk hidup dalam hati Shin Mi Rae’
Lampu berikutnya menyala, ‘Daripada membayar keterlambatan sewa, aku menghadiahkanmu tas bermerk ini…’
Lampu berikutnya menyala juga, tampak sebuah tas belanja dengan penuh mawar. Mi Rae tersenyum dengan mata berkaca-kaca. Walau bukan tas bermerk seperti yang di sebut Jo Gook, tas itu lebih dari cukup.
Mi Rae membawa tas itu di dadanya, dalam kegelapan malam ia lihat Jo Gook menunggunya sambil tersenyum. Tiba-tiba lampu di nyalakan.
Mi Rae memandang takjub sekitarnya yang kini terang benderang.
“Aku pernah bertanya padamu apa yang akan kau lakukan untukku jika aku membuatmu terpilih menjadi walikota… kau ingat?” Tanya Jo Gook penuh senyum...
Mi Rae mengangguk.
“Yang kuinginkan ... akan ku katakan sekarang”
“Apa itu?”
Jo Gook menyalakan tape, terdengar alunan musik lembut. Jo Gook lalu mendekati Mi Rae dan membantu menyimpan tas bunganya di tanah.
Ia lalu mengulurkan tangan kirinya, “Apa kau mau berdansa denganku?”
Mi Rae menyambut uluran tangan itu, kini mereka berdansa di tengah ratusan lampu kecil dengan mata yang tak lepas satu sama lain…… (aah, jadi pingin di ajak dansa juga sama akang Cha….).
“Aku punya mimpi… aku ingin jadi presiden… Saat aku menjadi presiden, di hari pelantikan, sama seperti hari ini aku ingin berdansa bersama istriku…. Di hari pelantikanku nanti, maukah kau berdansa denganku?”
Mi Rae tak menjawab tubuhnya yang makin merapat dan balasan ciuman mewakili jawabannya….
SETAHUN KEMUDIAN……
Boo Mi menjadi Kepala sekertaris walikota, dengan Bong Sun Hwa (lawan Mi Rae di kontes Bandaengi) dan seorang sekertaris lain bernama Park menjadi bawahannya.
Kontes Miss Bandaengi kembali di lakukan, para wanita telah mengantri untuk menjadi peserta. Seperti biasa ada-ada saja kejadian aneh, mulai dari yang melakukan oplas agar mirip Mi Rae, juga Hae Ra si sekertaris wakil walikota.
Dan yang paling mengejutkan Joo Hwa!
“Apa?” Tanya Joo Hwa melihat wajah terkejut Jung Do. “Shin Mi Rae juga boleh ikut tahun lalu…. Penampilan, tubuh, dan uang. Apa yang tidak kupunya di banding yang Mi Rae punya?” Joo Hwa lalu mengingatkan agar Jung Do pulang cepat untuk mengajarinya Tango. Jung do menyembunyikan wajah karena malu. Joo Hwa yang kini berbeda dengan Joo Hwa lama, ia menyiapkan makanan kimbap juga ice cream untuk Jung Do. Joo Hwa berniat menyuapi Jung Do kimbab saat ia tiba-tiba mual.
“Ada apa?” Jung Do bingung
“Kenapa ini? Jangan-jangan nereka memberiku kimbab basi… Aku kan belum melihat Mi Rae, kenapa aku merasa mual?” hihi, masih sentimen aja ama Mi Rae ternyata.
“Mungkin kau….”
“Mungkin apa?”
“Betul kan?... aku betul!.... “ Jung Do bangun lalu bertnya pada rekan di sebelahnya, “kau dengar kan??.. huek!!...kau dengar?”
Jung Do segera membopong Joo Hwa, ia dengan gembira memutar-mutar Joo Hwa dan mengumumkan kehamilan istrinya.
“Bagaimana kesehatanmu?” Tanya Jo Gook.
“Jangan tanya hal yang berbasa-basi… kau juga jangan melakukan hal yang tak ingin kau lakukan” Sepertinya Bb yakin kalau kunjungan dan perhatian Jo Gook hanya keterpaksaan. “Selain kau, sudah banyak orang yang mengunjungiku karena situasi politik yang kacau“
“Aku akan datang lagi… Makan yang baik… Ayah…” Jo Gook berusaha mematahkan anggapan Bb padanya, ia tulus ingin dekat pada ayahnya. Bb sedikit tersentak mendengar panggilan ayah, ia menoleh sedikit pada Jo Gook lalu pergi.
Di tempat itu ternyata juga ada mantan walikota Go, Ia heboh dengan dua anjing yang tak mau menurut padanya.
LIMA TAHUN KEMUDIAN….
Soo In (sepertinya) menjadi kandidat anggota Kongres. Wow, di benar-benar mengikuti jejak Jo Gook.
Sementara Jo Gook kini menjadi kandidat Presiden!
Zi Gong (murid Konghucu) bertanya; “Apa itu Politik?”
Konghucu menjawab, “Sebuah negara yang punya makanan cukup, angkatan bersenjata yang memadai, dan kepercayaan rakyat.”

“Jika kita harus memilih satu, maka itu pasti kekuatan militer, lalu selanjutnya baru makanan. Tapi tanpa kepercayaan rakyat, negara itu bukan sebenar-benarnya negara. Kenapa? Karena phlawn sebuah negar itu justru rakyatnya.
Jika rakyat di tuntut memenuhi kewajiban mereka tanpa di penuhi hak-haknya, suatu negara takkan mendapat kepercayaan rakyat.
Sebuah masyarakat tanpa kepercayaan… Mulai sekarang, saya akan mengubah itu… Saudara sekalian, saya akan meminta kalian memenuhi kewajiban kalian. Lalu saya akan mengembalikan hak-hak kalian…

Ada kebebasan dan kesetaraan untuk semua. Semua orang, baik kaya atau miskin, punya hak untuk memilih, hak untuk mengejar kebahagiaan. Jika selama ini hak-hak itu di kurung (=di kuasai) beberapa pihak, mulai saat ini sayalah yang mengurung (=pelindung) kalian dan mengembalikan hak- hak kalian…. Sayalah arti tersembunyi Republik Korea, masa depan bangsa kita, pelindung rakyat..
Saya Kandidat No.5, Calon Independen Jo Gook!”

Kampanye Jo Gook mendapat sambutan meriah…
Flashback ke masa Jo Gook menelpon speed dial no 5….
Mi Rae terbangun di tengah malam karena bunyi ponselnya. Ia mengangkat telpon itu karena nama yang tertera Jung Do.
“Hallo”
“Tolong, jangan di tutup… Aku harus mengatakan sesuatu.. Aku tahu apa yang Tetua rasakan, jadi jangan tutup……”
Mi Rae mengecek layar ponselnya untuk meyakinkan kalau yang ia angkat telpon dari Jung Do. “Maaf, ponsel ini…..” Mi Rae akhirnya mendengarkan keluh kesah orang di sebrangnya, ia ikut menangis saat pria itu mulai menangis.
“Kenapa kau tidak jujur saja kalau kau meninggalkanku? Setidaknya aku akan lebih menghargainya… Aku sangat ingin pergi ke Cheong Wa Dae, tapi… tempat manapun yang tetua ingin aku pergi, akan ku datangi… aku akan ke sana… Jadi, walau kau menyembunyikanku, tolong jangan abaikan aku… Aku akan hidup dengan cara yang kau inginkan… Jadi tolong jangan abaikan aku lagi….”
“Maaf… walau kau salah menekan nomor, aku takkan menutup telponmu… Jika kau mau mengatakan sesuatu, katakanlah… “
“Siapa kau?” Tanya Jo Gook menyadari suara yang ia telpon itu suara wanita. “Siapa kau?”
“Aku… Shin Mi Rae…. Kau siapa? Aku juga ingin tahu siapa kau”
“Aku…… “ Jo Gook tak sempat menjawab, ia jatuh tertidur……
Tanpa keduanya sadari, 8 tahun sebelum pertemuan mereka, mereka Sebenarnya pernah bicara…
Kini takdir mempertemukan mereka lagi dan berlanjut ke pernikahan…
(Klik syair di atas untuk melihat-lihat foto pernikahan Jo Gook dan Mi Rae)

Jo Gook kaget saat melihat istrinya ada di antara kerumunan simpatisannya ikut meneriakkan yel yel “Jo Mu Yong, Jo Mu Yong “(= ‘Kemuliaan tanpa batas untuk Jo Gook dan orang-orangnya’, atau similar dengan ‘si pemberani’)
Jo Gook melewati lautan manusia demi istrinya, “Apa kau gila? Walikota Shin, kau tak seharusnya disini”
“It's okay. Aku kebetulan lewat dan ingin menemuimu sebentar” Mi Rae merengek.
“Walikota Shin, aku anggota KPU… Kau baru saja melanggar aturan pejabat publik harus netral.”
“Itulah kenapa aku bilang kau jangan datang” Jo Gook berbisik pada Mi Rae. “Yeobo.. Lari!!... lari… lari!”
Mi Rae awalnya bingung, ia lalu menurut, ia lari sambil teriak, “Yeobo, pulang cepat ya?! Muach muach!!”
Petugas KPU berniat mengejar Mi Rae, tapi Jo Gook segera menghalanginya dan mengulurkan tangan untuk bersalaman, “Masa depan bangsa dan pelindung rakyat… Kandidat nomor 5, calon independen untuk presiden… Jo Gook!”
Muaaaach!! khusus buat Ai..
Muaaaaach juga buat para pembaca setia The City Hall di Cikurngora.blogspot.com. Spesial terutama bagi yang udah rajin ikut andil memberi komentar (Irfa??? yang walau jujur beberapa bikin cemburu)...hahahahah.
Bye Bye Jo Gook… Mudah-mudahan jadi Presiden yang arif dan bijaksana..
*^^*
Kapan ya punya pemimpin kharismatik, seksi sekaligus kompeten seperti Jo Gook???? NGAREEEP!!

*^^*
Ternyata aku belum ngeh judul lagu backsound pas flashback Mi Rae dan Jo Gook telponan.. Maaf ya ....

9 komentar:

Irfa mengatakan...

lho?? kaget aku tiba-tiba ada namaku di sinopsis Episode terakhirnya City Hall..

gamawo mbak Ai,, atas kerja kerasnya membuat sinopsis drama ini.. aku suka banget nih sama City Hall,, dulu pas nontonnya diulang2 melulu,, sampe DVDnya nggak bisa diputer lagi,, sekarang mw download,, di doramax dah nggak bisa,, kalo boleh tau mbak ai download dimana??

Arghh aku juga sangaaat tergila-gila sama Joo Gook pas nonton drama ini dulu,, sampe sekarang pun setiap liat tatapan matanya rasanya masih sama,, walo banyak yang mengalihkan,, aku bukan tipe setia sih,, tenang aja mbak ai,, Cha Ajussi buat mba Ai aja,,,

Sukaaa banget sama cara Jo Gook melamar Mirae,, apalagi kata2nya saat dia bilang, "Saat aku jadi presiden, di hari pelantikanku nanti aku ingin berdansa dengan istriku, di hari itu,, maukah kau berdansa denganku??" Aku mauuuu

So In makin ganteng aja setelah jadi anggota Kongres,,, tapi di drama ini,, tetap Cha Ajussi yang paling mempesona,,,

ai mengatakan...

Drama ini yang bikin aku NGEH, ada ahjussi seganteng dan sekharisma CSW...
pertama nonton, jujur agak illfeel liat alis di kerok..
tapi OH MY>>> Pesonanya memang bukan di fisik...
tapi cara menatap, cara bicara, cara tersenyum, bahkan caranya menangis MEMBUATKU FALLIN!!
Alamat DL? tar ya ku posting sekalian di All about City Hall hihi

ai mengatakan...

biar Irfa sementara ini ke blogku terus kalo kangen akang Cha, WUAHAHAHA *ketawaevil

Irfa mengatakan...

hohoho.. woke deh,, ntar ditunggu All About City Hall nya,,

Btw aku mw minta ijin share link sinopsisnya di blog-ku boleh ga mba ai?? kali aja pembaca blogku jadi tertarik baca dan nonton drama ini,, biar mereka ikutan terpengaruh virus cha Ajussi seperti kita,, hahaha,,,

ai mengatakan...

BOLEH BANGEEEEEEEEET!!!! ^^

Anonim mengatakan...

wow.. akhirnya selesai juga baca siopsis drama ini... awalnya sama skali ga tertarik sama ni drama tapi setelah baca episode 1,2 trs 3 benar2 ga bisa lepas dari drama ini panasaran terus sama kelanjutannya...
maksih buat ka ai udah mw buat sinopsis drama ini... maksih juga udah nyebarin virusnya akang cha baru di drama ini aku jatuh hati sama akang satu ini bahkan di best love aq juga g terlalu jatuh cinta tapi di drama ini aku bener2 kesemsem ama akang cha...
salam kenal mYuja

ai mengatakan...

hi mYuja, salam kenal juga...

err, virus akang cha?? wkwkwk, kayaknya kita bisa bikin nih perkumpulan 'korban' pesona si akang, wkwwk

keyzha panda mengatakan...

Baru baca sinop ini... Sy adalah penggemar wkt d greatest love... Suka sm dokko jin.,,

Anonim mengatakan...

Hi sis...udah tau belom judul instrumental yang di ep 20 ini...yang pas kejadian 8 th yll itu loh. hehehe. thanks yah

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...