*^^* Sinopsis Thank You Episode 16 (End) Part 1*^^*
Di malam sebelum kematian kakek, Nenek Kyung Ja seolah sudah mendapat firasat. Ia memberitahu Seok Hyun untuk mempersiapkan kain kafan dan peti terbaik untuk kakek.
Semua rumah di datangi kakek, ia menaruh masing-masing 1 chocopie di tiap rumah, tak terkecuali rumahnya Seok Hyun. Tiba di rumah nenek Bang Ja, terdengar nyanyian cinta tak tersampai si nenek pada kakek. Tiba-tiba kakek terhuyung.
Gi Seo lalu menggendong kakek di punggungnya. Sepertinya Kakek sedang dalam kondisi ‘sadar’, ia mengerti apa yang nenek Bang Ja nyanyikan, ia juga mengerti apa yang kini ia lakukan, kakek menangis.
Gi Seo dan Young Shin membawa Kakek pulang. Kakek sebenarnya keukeuh mau terus membagikan chocopie. Young Shin sampai menangis memeluk memohon kakek agar tak pergi.
“Kau sedang sakit sekarang, kenapa begitu penting memberikan mereka choco-pie..... Seolah-olah mereka begitu baik pada kita! Mereka bahkan tidak akan membiarkan kita pergi ke sekolah dan melarang kita bermain dengan mereka. “ Young Shin merasa tak cukup baik untuk di beri ucapan terima kasih.
Young Shin lalu membujuk kakek untuk tidur dengan membacakannya buku cerita.
Gi Seo tersentuh, ia ingat permohonan kakek yang terus memanggilnya. Gi Seo pun menggantikan kakek membagikan chocopie yang tersisa.
Malamnya, kakek terbangun, ia mendatangi kamar Gi Seo. Gi Seo tampak tidur nyenyak, mungkin karena kecapekan. Kakek memberikan satu chocopie untuk Gi Seo, “Hyung, terima kasih….”
Kakek lalu mendatangi kamar Young Shin. Ia membetulkan selimut Young Shin dan Bom. Kakek berkata pada Bom kalau ia merindukan Jung Ki (Ayahnya Young Shin), ia hanya akan menemui Jung Ki lalu akan segera kembali.
Kakek kemudian bicara pada Young Shin, “Kau telah bekerja keras… Terima kasih ...” Ia juga memanggil nama Young Shin dan tersenyum sambil membuat lambang V dengan jarinya.
3 hari setelah kematian kakek…
Nampak Bom makan Chocopie, ia menyodorkan chocopie itu ke foto kakek seolah sedang menawarinya.
Dong Dari si Dogie tak mau makan, begitu pula Young Shin. Gi Seo sengaja membawa banyak makanan dari restoran yang Young Shin pernah bilang Young Shin menyukai makanan yang di beli dari sana, agar Young Shin mau makan.
Gi Seo mengelap tangan Young Shin memakai tissue pembersih, agar Young Shin bisa makan langsung dengan tangannya.
Young Shin tetap menolak.
“Apa aku lebih buruk dari anjingmu? Selama ini, aku tidak makan. Aku hanya minum air dan tidur sepertimu… Kau mengkhawatirkan Deong Dari tapi tidak mengkhawatirkanku?” Gi Seo terus membujuk Young Shin.
Sayang yang di bujuk tak mempan, “Kau makanlah… Aku tak apa-apa. Aku tidak lapar jadi bagaimana aku bisa bahkan makan?”
Young Shin memilih masuk, ia menemukan Bom sedang asyik mencoret-coret poster di dinding, mirip seperti kebiasaan kakek. Ia mengingatkan Bom untuk sekolah, tapi Bom menolak.
Debat ibu dan anak terdengar oleh Gi Seo yang duduk di depan kamarnya.
Gi Seo lalu melihat Young Shin yang memaksa Bom pergi sementara Bom bertahan.
Bom bahkan memanggil Gi Seo dengan harapan Giseo akan membantunya.
“Ibumu membayar pajak, biaya sekolah, dan biaya makan di sekolah seperti orang lain. Aku telah melakukan apa yang orang lain telah dilakukan, jadi mengapa kau bilang kau tidak bisa pergi ke sekolah seperti orang lain? kau tidak melakukan kejahatan apapun jadi mengapa tidak bisa pergi ke sekolah?”
“Ku pikir ibumu benar. Mari kita pergi ke sekolah, Bom.” Gi Seo turun tangan, ia menggendong Bom dan langsung membawanya ke sekolah. Bom tak bisa banyak protes. Young Shin melihat kepergian Mereka.
“Ahjussi!”
“Hah?”
“Apa yang Anda katakan sebelumnya, aku akan ulangi jadi katakan padaku jika itu benar”.
“Ok, silakan.”
“Aku hanya berbeda dari mu. Boram bagus dalam bahasa Korea, Tae Chang bagus di Pendidikan Jasmani ...... Dan aku pandai Mattmatika, itulah bagaimana aku berbeda.”
“Itu tepat… Kau ... ajaib, bukan?”
Bom tersenyum, ia pamit dan berlari masuk ke pekarangan sekolah.
Sementara itu, di rumahnya Young Shin mencoba tidak khawatir pada Bom karena ada Gi Seo.
Di sekolah, Bom tersenyum melihat teman-temannya belajar seperti biasa, sampai ia melihat kursinya yang terlihat kosong. Tiba-tiba raut wajah Bom berubah sedih. Ia pun dengan gontai berjalan pulang.
Bom melihat Gi Seo yang tertidur di mobil, ia memilih melewati mobil itu dan langsung pulang.
“Kenapa ... kenapa kau kembali?” Tanya Young Shin bingung melihat Bom pulang sambil menahan isakannya. “Apa anak-anak mengganggumu? Apa mereka bilang mereka tak akan bermain karena kau tidak memakai mantel ajaib? Apakah Tae Chang melemparkan batu padamu?” Young Shin juga menanyakan apa yang Gi Seo lakukan, Gi Seo pasti takkan membiarkan ada yang menyakiti Bom.
Lalu meluncurlah dari bibir Bom, kalau dia merasa sedih karena tak satupun dari temannya yang sedih walau Bom tak ada di sana. Ia merasa kalau mereka sudah melupakannya, mereka melupakan Bom. Bom bertekad tak akan pergi ke sekolah lagi. ia menghambur ke kamar dan menumpahkan tangis di sana.
Gi Seo terbangun karena ada telpon dari Dr. Oh. Dr. Oh minta Gi Seo membantunya, ada kecelakaan dengan dua korban, tapi tangan Dr. Oh sedang sakit jadi ia tak bisa menjahit luka.
Young Shin langsung mengemasi barang-barang.
“Apa yang kau lakukan, bu? Apa kita pindah?” Mendapat jawaban Ya, Bom menanyakan kemana.
Young Shin menjawab mereka akan pindah ke Seoul ke tempat Young Woo (amannya Bom/adiknya Young Shin). Mereka harus pindah karena Bom tak mau pergi lagi ke sekolah juga karena Young Shin tak bisa lagi bejkerja jadi ia tak punya uang. Di tambah lagi kakek sudah tak ada. Young Shin minta Bom membantunya.
Bom tetap diam, ia ingin tahu bagaimana dengan ahjussi, apa Gi Seo sudah tahu?
Young Shin menjawab tidak, yang akan pindah hanya mereka berdua.
Sementara itu Gi Seo nampak sibuk di klinik.
“Ahjussi ...” Bom menatap kamar Gi Seo …
Barang-barang termasuk Deong Dari dan kandangnya sudah naik ke mobil. Young Shin minta waktu untuk memanggil Bom yang terduduk sambil menangis di depan kamar Gi Seo.
“Bom, ayo kita pergi.. Orang-orang sedang menunggu. Ayo ...”
Bom mengangkat wajahnya yang sudah penuh dengan air mata, “Bagaimana dengan ahjussi? Kita setidaknya harus mengucapkan selamat tinggal kepada Malaikat pelindung Nomor 1.”
“Nanti”
“Nanti kapan?”
“Pokoknya ... nanti.”
“Apa ahjussi tahu ke mana kita akan pindah?”
Young Shin terdiam……
Mobil Gi Seo dalam perjalanan pulang…
Mobil yang membawa Young Shin dan Bom juga seisi rumah juga mulai bergerak..
Para tetangga termasuk ibu Bo Ram terkejut melihat truk barang Young Shin melintas.
Gi Seo sudah sampai di rumah. Ia merasa ada yang aneh, kandang Deong Dari tak ada, skuter Young Shin juga tak ada. Menyadari sesuatu, Gi Seo segera berlari ke dalam rumah. Ia terpaku melihat ruangan yang kosong. Bahkan dapur juga kosong.
Gi Seo yakin Young Shin belum lama pergi, ia segera memacu mobilnya berusaha mengejar.
Bom selalu brerusaha melihat Spion, berharap ahjussinya akan mengejar mereka.
Usahanya Gi Seo berhasil, ia menemukan truk pengangkut barang Young Shin. Gi Seo membunyikan klaksonnya.
Pak Supir merasa mobil di depannya mengklaksoninya, ia bertanya apa Young Shin kenal mobil di belakang?
Bom mengenali mobil Gi Seo, ia minta pak supir berhenti. Tapi Young Shin dengan dinginnya tetap minta pak sopir terus jalan.
Sampai akhirnya mobil Gi Seo menyalip dan kini berhenti di depan truk. Si Ahjussi pembawa Truk tentu marah-marah.
Gi Seo langsung ke pintu penumpang berusaha membuka pintu, terkunci. Ia mulai menggedornya. Young Shin terpaksa membukanya. Gi Seo minta Bom menunggu di mobil, sementara ia menarik Young Shin menjauh.
“Apa kau akan pergi kemana? Aku bertanya, kau akan pergi kemana dengan membawa semua
barangmu tiba-tiba?!”
“Ini tidak tiba-tiba…” Young Shin mengaku sudah lama ingin pergi tapi tak bisa karena kakek. Kini kakek sudah tak ada, jadi tidak ada alasan untuk tetap tinggal.
“Aku ... tidak bisa menjadi alasan untuk tinggal?. “
Young Shin menatap Gi Seo..
“Aku tak layak untuk kau ucapkan selamat tinggal? Bahkan tak melihat wajahku, seperti kau akan melarikan diri…. “
Young Shin tetap diam..
Seorang wanita seperti Young Shin yang lebih memperhatikan anjingnya di banding Gi Seo, ia sendiri bingung bagaimana bisa ia punya perasaan padaYoung Shin?. “Karena jantungku berhenti setiap melihat air mata wanita itu ... (sebaliknya) aku percaya aku memiliki seisi dunia setiap kali kudengar dia tertawa ... Apa aku gila?!”
Gi Seo pun dengan blak-blakan mengakui kalau alasannya kembali ke desa-yang mengerikan-yang tak nyaman karena Young Shin!. Ia mengaku tak bisa bernafas dan sekarat saat jauh dari Young Shin, ia sudah berkali-kali mengatakan itu pada Young Shin, sayangnya Young Shin seolah selalu menutup telinganya.
Ada air mata yang turun ke pipi Young shin, tapi ia tetap membisu.
Gi Seo terus meyakinkan kalau ia akan terus mengatakan itu pada Young Shin sampai Young Shin mau mendengarnya.
Masih banyak yang ingin Gi Seo beritahu pada Young Shin, masih banyak pula hal yang ingin Gi Seo dengar dari Young Shin, jadi ia minta Young Shin kembali lagi.
Sayangnya, jawaban Young Shin adalah gelengan!!!!!!!!!!!
*^^*
Lega, akhirnya sinopsis episode 16 part 1 selesai juga. Tinggal nyemangatin Apni buat yang part 2 nya ^^
5 komentar:
yg ak heran knp young shin kmn2 hrs jln kaki yaa. pdhl kan dia pny skuter pink itu. trus buat apa dibeli yaaaa... hehehe
dipake bwt pajangan rumah skuternya...klo aq g pake skuter biar bisa nebeng sama gebetan ckckckck, wah tinggal satu kali ending, wah bakalan telat aq baca sinop part 2...yg bikin mb ai or apni ya....
ahhh. kayaknya bagus nih.,. pingin lihat.. ><
thanks sudah share sinopsisnya yah.. :D
hahaha, aku juga sebeenernya gatel soal si scooter... kupikir cuma aku doang yang merhatiin...
tapi bener juga, tanpa scooter, young Shin bisa nebeng siapapiun. Err, tapi bukankah lbh romantis kalo boncengan berdua Gi Seo?? ihirrrr...
tebakanku sih, Gong Hyo Jin pemeran Young Shin ini gabisa naik skuter
@you r welcome
Posting Komentar