Minggu, 05 Juni 2011

[Sinopsis] The City Hall -- episode 11 part 2/2

Hi, semakin jarang update blog, tapi ku usahakan kuselesaikan semua yang pernah kumulai... Aku lagi bikin sinopsis The Greatest Love / Best Love yang diperankan Cha Seung Won ahjussi terHOT abad ini di pelangidrama.net

Mi rae shock dan kecewa, hampir menangis ia mengatakan pada Jo Gook kalau ia ingin menyerah.
Jo Gook buru-buru menyeret Mi rae ke tempat yang sepi. “bisakah kau bangun? Apa yang kau katakan di depan orang2 itu? Aku tak peduli kau tak mengerti atau meremehkan politik, aku tak peduli kau mengganti pidatomu. Tapi aku takkan memaafkanmu atas ketidaktanggungjawabanmu. Kenapa kau selalu melarikan diri? Tak bisakah kau lihat berapa banyak orang yang bekerja keras membantu pemilumu? Yang menaruh harapan dalam setiap kata pidatomu? …..Bahkan jika semua orang mulai mengutuk dan meremehkanmu, selama ada satu saja yang mendukungmu, maka kau harus berjuang sampai akhir!! karena Shin Mi Rae adalah wakil orang itu! Karena orang itu telah menaruh seluruh harapannya pada Shin Mi Rae! “

Mi Rae mendapatkan lagi satu pelajaran, untuk tetap kokoh melawan kebohongan dan fitnah. Jo Gook mengaku punya cara sendiri untuk menyelesaikannya, sementara ia minta Mi rae dan Jung Do berkonsentrasi untuk persiapan debat televisi.
 
Sebelum pergi, dengan posisi memunggungi Jo Gook Mi rae bertanya satu hal yang membuat Jo Gook terpaku tak bisa menjawab; “Alasan kau mendorongku,... alasan kenapa aku tak bisa berhenti ... alasan aku harus berjuang sampai akhir ... Semua ini karena untuk membuka jalan bagi langkahmu berikutnya, bukan? aku ingin percaya bahwa itu bukanlah satu-satunya alasan”.
Masih shock dengan pertanyaan Mi rae, Jo Gook tetap berusaha membantunya menyelesaikan masalah, ia membuat janji dengan kandidat Ahn Ji Sung. Jo Gook langsung ke sasaran, ia mengaku tahu beberapa hal soal Tuan Ahn. Salah satunya adalah menyekolahkan salah satu siswanya ke luar negeri untuk kompensasi atas karya ilmiah siswanya itu yang digunakannya untuk mendapat dana penelitian dari pemerintah. Tuan Ahn kaget, “apa yang kauinginkan?”.Jo Gook tersenyum.
Sementara itu, Mi rae malaweung (gak konsen) mendengarkan Jung Do yang mengajarinya untuk debat nanti. Mereka lalu di kagetkan kedatangan Eraser dan kawan2 yang memberitahu soal pengunduran diri Tuan Ahn.
Tuan Ahn secara resmi mengadakan konferensi pers mengumumkan pengunduran dirinya, dengan alasan karena merasa tak nyaman dengan persaingan tak sehat yang memojokkan salah satu kandidat. Diam2 Jo Gook tersenyum menang. Tuan Ahn kini bahkan berbalik mendukung Mi Rae.
Soo In bertanya apakah Jo Gook tidak khawatir bila pemimpin partai yang mendukung tuan Ahn akan mengetahui yang Jo Gook lakukan untuk menggulingkan kandidat mereka. Tapi jo Gook terlihat tak peduli.
Datang joo Hwa menghampiri, ia menyatakan sudah tahu pengunduran tuan Ahn itu ulah Jo Gook. Jo Gook tak menyangkal, ia bahkan mengaku hanya mengikuti tren kota Inju, gigi dengan gigi, negative dengan negative. Di luar dugaan, Joo Hwa sedikit mengancam kalau partai tuan Ahn akan tahu, dan pasti akan menyulitkan karir Jo Gook.
Joo Hwa dalam perjalanan menuju stasiun TV bersama ayahnya. Tuan Min mengaku sebenarnya ia enggan iku pemilu, ia bersedia melakukannya semata demi Joo hwa. Joo Hwa sempat terpekur mendengarnya.

Sementara Mi Rae di antar Jung Do.

Debatpun dimulai dengan topik perekonomian. Tuan Park dan Tuan Min berdebat menganggap saling mencontek ide soal pembangunan gedung Expo. Mi Rae mempertanyakan bagaimana keduanya bisa mewujudkannya dalam 2 tahun karena kenyataannya walikota lama pernah berjanji hal serupa tapi tak pernah terwujud. Kedua kandidat lawan Mi rae menyombongkan diri bahwa mereka pasti bisa, mereka lalu berbalik menanyakan rencana Mi rae.
Mereka juga menyerang Mi Rae dengan mempertanyakan status perkawinan, kurangnya pendidikan bahkan kekayaannya. Mi Rae balik bertanya hal yang mengejutkan, apa mereka tahu harga daun bawang? Harga kentang? Tanggapan Mi Rae justru menunjukkan bahwa justru pengalaman hidupnya telah membuatnya memahami masalah yang dihadapi masyarakat.
Sadar tak mampu menandingi Mi Rae dalam topik masyarakat dan masalahnya, kedua kandidat kini menyombongkan mereka mampu menyejahterakan masyarakat dengan berbagai cara. Sementara sebagai penutupnya Mi rae menceritakan kehidupan cinta sendiri, Jo Gook terlihat khawatir.
“Pria2 yang mencampakkanku selalu mengatakan ini: ‘bukan salahmu kalau aku meninggalkanmu… aku tahu aku takkan menemukan orang sebaik kamu’” Ternyata seelah menyatakan Kopi sama seperti politik, kali ini Mi Rae juga menyatakan Cinta sama seperti politik. Jika ia terpilih jadi walikota, ia takkan memperlakukan orang lain seperti dia diperlakukan. Ia takkan pernah meninggalkan warganya.
Kata penutup yang sempurna hingga mendapat standing applaus, bahkan Jo Gook terkesan.
Di luar stasiun TV, Tuan Min dan Tuan Park melanjutkan saling tuding contek mencontek jawaban debat. Kericuhanpun terjadi.
Sementara kubu Mi Rae berjalan gagahnya dan tost untuk keberhasilan debat Mi Rae.

Hari pemilihan makin dekat, petugas KPU terlihat sibuk menyiapkan tempat-tempat pemungutan suara.

Pada malam menjelang pemilu, Joo Hwa main curang. Para warga yang diperkirakan takkan memilih ayahnya akan di kirim untuk berlibur, 3 buah bis besar dipersiapkan untuk itu. Tak disangka Joo Hwa, Boo Mi tiba2 datang dan menyetop bus yang baru saja jalan. Dengan ancaman akan menyupiri sendiri bis ke kantor KPU, Boo Mi berhasil menggagalkan rencana Joo Hwa. Wkwkwk, hebat Boo Mi!!!
Malam itu juga, Mi rae berpidato untuk yang terakhir kalinya. Ia meminta siapapun yang akan dipilih, warga tetap ikut serta dalam pemilu. Di tengah riuh tepuk tangan simpatisannya, sekelompok pria menjelekkan Mi rae, lalu menyuruhnya pulang saja mengurus rumahnya. Di luar dugaan, simpatisan Mi rae justru berbulat suara menyemangati Mi rae. Mi Rae terharu, Boo Mi hampir menangis bahagia, Jo Gook dan Jung Do tersenyum. Sementara itu, Ketua Dewan kota juga terlihat hadir.
Pemilihanpun tiba, warga berbondong2 melakukan pemilihan.
Tak terkecuali Joo Hwa dan Jo Gook
Pada putaran pertama, tampak Tuan Min unggul, disusul Mi Rae dan terakhir ketua Park. Kubu Joo Hwa bersorak sementara kubu Mi Rae lesu. Tetapi tak berselang lama, suara Mi rae meroket. Ia tetap di tempat kedua namun selisih suaranya tipis.
Dan puncaknya Mi rae unggul!.
Joo Hwa meradang, sorak kemenangan di kubunya berbalik. Ia bahkan minta ayahnya pura-pura pingsan melarang wartawan meliput kemenangan Mi Rae. Tuan Min yang justru berbesar hati menerima kekalahannya, ia menenangkan Joo Hwa dan menagatakan Joo Hwa telah melakukan yang terbaik.
Pengumuman resmi di televisi pun di siarkan. Jung Do dan Jo Gook otomatis berpelukan, tapi mereka buru-buru melepaskan diri saat sadar.
Sementara Mi rae terus mengerjapkan matanya tak percaya pada apa yang dilihatnya di Tv. Puncak kekagetan Mi Rae adalah ia terjungkal ke belakang!
 
Untungnya sempat di tahan teman-temannya, hingga ia pun sukses terlentang di lantai tanpa rasa sakit. Perlahan ia mulai menangis bahagia.
Dan Mi rae pun di lempar tinggi ke udara sebagai bentuk suka cita mereka.
Esoknya, sehari sebelum pelantikan, Jo Gook sengaja membawa Mi rae berlayar dengan kapalnya (wuuuiiiih keren).
Mi rae tak menutupi rasa antusiasmenya, ia bersorak dan melompat seperti anak kecil mendapat mainan baru.
Mumpung sedang naik kapal, ia memanggil Jo Gook untuk mencoba scene terkenal film Titanic.
Bukannya melakukan adegan Titanic, Jo Gook justru menggendong Mi Rae dan berpura-pura akan melemparnya ke laut. Setelah meletakkannya di lantai kapal, Jo Gook bertanya apa Mi Rae tak takut? Mi Rae tak takut karena ia yakin Jo Gook yang jago berenang itu pasti akan menyelamatkannya.

”kau ... percaya padaku?
”apa kau bisa mempercayaimu?”
Jo Gook mulai serius, ia paham ke arah mana pertanyaan Mi Rae itu. Jo Gook lalu menceritakan bahwa ia ingin jadi anggota Majelis nasional. Dan seperti anggota Majelis Nasional lainnya, ia bermimpi menjadi Presiden. Untuk itu, ia mungkin harus menginjak dan menyakiti banyak orang, terutama orang-orang terdekatnya.
”jadi, kau harus melindungi dirimu (Jo Gook memakaikan bross ikan), Kepercayaanmu, Rakyatmu….. semua hal yang perlu di lakukan walikota Shin Mi Rae. Karena aku mengatakan kejujuran hanya untuk hari ini. “
Mi Rae menatap mata Jo Gook, apa yang ia harus percaya? Matanya? Atau kata-katanya? Huaaa mana OSTnya pas banget lagi..” If I have you by my side, If I think about you, If I love you, … you seem like a person that won’t stay long…………If I let you go, if I leave you… you seem like a person that will love me more”…… anxious love, even so I like this love.”
Mi Rae mengundang para Kepala Biro ke pertemuan di resto Mexicana, trio walikota ikut serta padahal sebenarnya mereka menggerutu terutama Kepala Biro Ji. Pertemuan itu membahas soal struktur organissai dalam pemerintahannya Mi Rae kelak.
Melihat Kepala Ji memperlihatkan ketidaksukaannya hadir disana, Mi Rae langsung bertanya ke sasaran. “kalian pasti khawatir apa yang bisa dilakukan seseorang yang hanya tahu membuat kopi? Terutama Kepala Ji”
Kepala Ji kaget, “well… ya, aku bohong kalau aku bilang tidak”
“aku mengerti, aku juga sebenarnya khawatir. Tapi asal anda tahu, walau aku tak tahu sebanyak dirimu, semua hasil dari berbagai kegiatan bermacam departemen di balai kota, aku juga tahu…. Selama 7 tahun aku mendengar banyak hal dari beragam warga, memfotokopi dokumen, membuatkan minuman. Saat aku melakukannya, dimana mata dan telingaku?” wah, Mi Rae menyatakan dengan beragam hal yang ia dengar dan lihat justru akan menjadi modal untuknya tahu beragam masalah di Inju.
Mi Rae mematut diri, dengan bros ikan di semat di blazernya ia siap berangkat diantar sang ibu yang terharu. Mi rae kaget saat mendapati serombongan pria (demacam ajudan kali ya) telah siap menunggunya. Sebelum Pelantikan Mi rae melakukan upacara penghormatan pahlawan perang.
Pelantikanpun dimulai. Saat yang lain antusias tersenyum dan bertepuk tangan, Hoo Gwa mencibir.
Mi Rae mulai mengambil sumpah. Ia benar2 menghayati tiap janjinya.
“Hadirin sekalian, Saya walikota Kota Inju, Shin Mi Rae…..” Mi Rae memperkenalkan dirinya secara resmi pertama kali, ia disambut tepuk tangan meriah.
Tapi di salah satu sisi gedung, Jo Gook memandang Mi Rae bukan dengan senyum bahagia tapi lebih terlihat kekhawatiran diwajahnya.

^^,

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...