Selasa, 01 Juni 2010

Hero Episode 1

Cerita dimulai dengan persiapan sebuah pergelaran musik pada sebuah gedung, lengkap dengan histeria para penggemar diluar. Keamanan begitu ketat, semua kendaraan yang akan masuk diperiksa, termasuk sebuah van putih.ddd ddd ddd ddd dd ddd ddddd dd dddd ddd ddddd ddddd ddd ddd ddd "kalian darimana?" tanya petugas. Si penumpang didepan (Lee Jun Ki aka Do Hyuk) membuka kacamata hitamnya untuk memberi isyarat dengan matanya. Sang petugas mengikuti arah mata Do Hyuk dan menemukan seorang wanita (Ga Yeon) berdandan heboh dikursi belakang. Wanita itu tersenyum manis sambil terus berusaha menutupi wajahnya. Akhirnya mobil itupun diijinkan masuk.

Saat berjalan mendekati pintu masuk lainnya, petugas keamanan menghentikan mereka, dan kali ini mereka hampir gagal masuk, ketika tiba tiba Ga Yeon histeris, menampar Man Soo, kejang dan mulutnya berbusa. Semua orang termasuk petugas keamanan panik menggotong Ga Yeon, kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Do Hyuk untuk menyelinap masuk.

Didalam Do Hyuk berjalan menepi saat berpapasan dengan rombongan wanita-wanita berkostum Pink (Rombongan KARA lengkap dengan para penari latar dibelakangnya). Tapi tiba2 salah satu dari mereka yang berkostum penari latar (Joo Jae In) mendekati Do Hyuk dan bertanya “siapa kau?”dd dd dddd ddd Don Hae yang panik berusaha tenang dan menjawab “aku petugas keamanan” d dd dddd ddd d d ddd Jae In tidak percaya begitu saja, diturunkannya kacamata Do Hyuk dan dipandangi dengan seksama. “pergilah” katanya kemudian sambil berlalu.d dd dddd dddd dd dddd dddd dddddd dddd dddd dd Setelah jauh, Do Hyuk membuang nafas lega sambil ngedumel sendiri.. “siapa dia? Aku punya firasat buruk tentangnya”

Diluar, seorang kru sedang melapor bahwa mobilnya yang diparkiran telah hilang. Belum sempat si petugas menanggapi, tiba-tiba Eun shil lewat sambil melempar kunci mobil kepada kru itu. Belum sadar apa yang dipegangnya, tiba-tiba kru itu ditepuk dari samping oleh Joon Hyun yang menunjuk sesuatu sambil berkata “disana” dan pergi begitu saja.dddd dddd dddddd dddddd ddd d dddd dd Petugas bertanya “ kau kenal dengannya?” .dddd dddd dddddd dddddd ddd d dddd dd dddd dddd d dd “apa?” jawab kru tadi dengan wajah masih melongo. (ternyata van putih itu hasil ”pinjaman” dari tempat parkir)

Sementara itu paramedis ambulans, terkaget-kaget ketika Ga Yeon tiba-tiba bangun dan menyeka mulutnya yang berbusa lalu minta diturunkan dihalte terdekat..

Dari salah satu sisi panggung, Do Hyuk terus mengamati kursi penonton. Ia begitu senang saat dlihatnya sepasang penonton yang baru duduk, dan langsung berusaha untuk memotret mereka. Sayangnya, dia tidak mendapat sudut pengambilan gambar yang bagus. .dddd dddd ddddd d dddd dd Gerak-gerik Do hyuk ternyata menarik perhatian para penari latar. Jae In langsung memberitahu tim keamanan. Do Hyuk pun ditarik oleh tim keamanan, tapi berhasil mengecoh dan lolos.

Dipanggung pertunjukan mulai berlangsung, sementara Do Hyuk terus berusaha menghindari tangkapan petugas. Setelah Beberapa saat dikejar dan selalu berhasil lolos, Do hyuk pun terpojok di pinggir pagar pengaman lantai atas. Tapi lagi-lagi ia lolos dengan lompat ke salah satu dekorasi panggung. Ternyata dari tempat itu, ia juga bisa melihat sepasang penonton target kameranya, namun pandangannya masih sedikit terhalang . Tidak hilang akal, dengan bantuan selembar kain didekatnya, ia bergantung dan berayun, dan berhasil mendapat gambar yang bagus.

Sementara DoHyuk masih bergantungan, Jae In mundur dari formasinya sambil berusaha mendengar peringatan rekan petugas yang mengejar Do Hyuk. Dan ternyata ayunan Do hyuk tepat mengarah ke Jae In. “minggir, cepat minggir!!” teriak Do Hyuk.

Tapi terlambat, Jae In tertabrak, kamera jatuh, dan Do hyuk pun ikut jatuh.

Jae In pingsan, sedang Do Hyuk bergelung disampingnya kesakitan. Panggung Heboh, grup Kara segera diamankan, para wartawan mendekat untuk mengambil gambar. ddd dddddd dddddd ddd d dddd Do Hyuk panik dan merasa bersalah begitu tau Jae In pingsan, diapun berusaha menolong dengan menekan dada Jae In (Do Hyuk beberapa kali harus merubah arah dan posisi telapak tangannya, secara kan Jae In cewek).

Karena tidak sadar juga ia pun berinisiatif untuk memberikan nafas buatan. Setelah Jae In sadar, dia kaget melihat Do Hyuk diatasnya, diapun refleks menendang.

(ouch, pasti sakit!!)

Ternyata Jae In adalah polisi yang menyamar jadi penari Latar KARA. Dia menyamar karena KARA diancam akan diculik melalui surat kaleng. Dan Do Hyuk kini menjadi tersangka. Sambil terus memegang bekas tendangan Jae In, Do Hyuk membela diri, dia mengatakan bahwa dia adalah wartawan. Dia hanya sedang berusaha mengambil foto sepasang penonton yang ternyata adalah artis yang sedang diam-diam berkencan. “Lihat baik-baik! Aku bukan orang seperti itu!!...” protesnya lagi. Tapi Sekeras apapun protesnya, Do Hyuk tetap digiring ke penjara.

Esoknya dikantor Monday Seoul, berkumpul teman2 Do Hyuk yang kemarin ikut menyamar. Mereka membicarakan nasib sial mereka sebelum akhirnya bubar karena terdengar suara Bos yang datang marah-marah sambil menjewer Do Hyuk “sudah kehilangan berita bagus, merusak kamera, akupun harus menebusmu dari penjara!!” sembur si Bos. Semua orang dikantor kena marah dan mereka dipaksa keluar untuk mencari berita.

Jae In yang berangkat kerja mengendarai sepeda hanya tersenyum saat berpapasan dengan seorang pria yang terus memperhatikannya dengan seksama. Ternyata hari itu berita kehebohan panggung KARA pun (termasuk foto Jae in dan Do Hyuk) menjadi headline koran-koran.

Do Hyuk yang kemarin telah kehilangan berita besarnya, hari itu mendatangi kantor polisi Kangsan. Dia biasa mendekati para polisi disana untuk sekedar mentraktir mereka kopi atau hadiah lainnya, dengan harapan sewaktu-waktu para polisi itu menjadi sumber informasi untuk beritanya. Joong Il dan Kyung Man mengingatkan hari itu akan ada Supervisor baru yang mungkin tidak akan mempan dengan cara-cara Do Hyuk (menyogok maksudnya). Didalam, Do Hyuk pun berpisah dengan dua polisi tadi.

Tidak berapa lama, Jae In datang dan masuk ke ruangan yang sama dengan Joon Il dan Kyung Man. Begitu membuka pintu dia kaget melihat tumpukan sampah dan para polisi terlihat santai ( ada yang lagi makan, bersihin mata, bahkan baru bangun tidur -- huaa kantor polisi yang aneh)

“ Buka jendela, agar ada udara bersih yang masuk!” para polisi kaget mendengar suara Jae in.

Mereka yang merasa tidak kenal sama Jae In terheran-heran “ nona!! Anda ini siapa?”

“cepat bereskan dalam 10 menit, kita akan rapat” lanjut Jae In tanpa menjawab pertanyaan

“apa? kamu sebenarnya siapa?”

“bukankah kalian sudah tahu hari ini akan ada Supervisor yang baru?.. aku orangnya…Joo Jae In!”

Semua kaget dan langsung sibuk beres2 “ pagi hari yang cerah, kenapa ada petir?” Kyung Man ngedumel.

Selama para polisi itu membersihkan ruangan mereka, Jae In memberikan peraturan baru, bahwa jika ingin tidur atau makan, harus pada tempatnya, tidak boleh diruangan kerja. Kyung Man mendekati Jae In dan bilang sepertinya wajah Jae In tidak asing. Jae In yang merasa Kyung Man mencari muka, malah marah dan menyuruhnya untuk melanjutkan bersih-bersih.

Tiba-tiba Do Hyuk masuk dan meminta mi kepada Kyung Man, Kyung Man berusaha menyuruh diam, tapi sepertinya Do Hyuk tidak mengerti sampai akhirnya ia mendengar suara Jae In yang mengira Do Hyuk adalah polisi yang datang terlambat. “sekarang jam berapa? Kenapa kamu baru datang?”

Begitu mereka saling bertatapan, keduanya kaget dan saling menunjuk.

Keduanya mulai bertengkar. Jae In “kenapa kau ada disin?”. (aku suka jaketnya Do Hyuk)

“Kebetulan kita bertemu disini, ayo minta maaflah” tuntut Dao chen soal kejadian sehari sebelumnya.

“ maaf? Sama kamu?”

“ya, kamu sudah merusak kameraku dan membuatku dipenjara. Bukan Cuma itu, akupun kehilangan berita besar yang belum tentu kudapatkan lagi seumur hidupku!”

“berita besar? Kamu wartawan Monday Seoul kan? Apa yang bisa dibanggakan dari koran seperti itu?” kata Jae In merendahkan.

“tidak perduli berita apa, asalkan masih ada yang mau membaca, ya sudah itu yang diberitakan” bela Do Hyuk.

“Oh, bangga sekali kamu dengan pekerjaanmu itu” Jae In tambah sinis

“sudahlah. Aku cuma mau kau meminta maaf, itu saja” Do Hyuk melunak

“gara-gara kau, kasusku telah rusak, dan akibat tertimpa olehmu kepalaku juga masih sakit” balas Jae In sambil megangin belakang kepalanya.

”aish perempuan ini… kamu hampir merusak kehidupanku” sambil nunjuk kebawah ( bekas tendangan mautnya itu lho!! Hahaha)

Ribet karena melihat keduanya tak ada yang mau mengalah, Kyung Man dan Joon Il pun membieritahukan bahwa Jae In itu adalah Supervisor yang baru. Wajah Do Hyuk langsung berubah, mulutnya melongo tanpa suara

Jae In mulai menjaga sikap, dan bertanya apa keperluan datang kesitu. Karena dirasa tidak ada yang penting, Do Hyuk disuruh keluar. Jae In pun dengan tegas mengingatkan, bahwa selama ada kasus yang belum terpecahkan, tidak boleh dibocorkan kepada siapapun (nyindir Do Hyuk nih ceritanya..).

Dengan kesal akhirnya Do Hyuk mulai berjalan keluar, tapi tiba-tiba terlihat olehnya koran dengan headline fotonya yang menghebohkan itu, dengan senyum kemenangan dia langsung menunjukkan foto dikoran itu kepada Kyung Man, dan otomatis yang lainpun berkumpul kecuali Jae In. “kau tahu wanita difoto ini? Dia adalah seorang polisi yang sedang menyelidiki kasus KARA” celoteh Do hyuk

“polisi?” mereka mulai tertarik.

Mendengar kata polisi, Jae In pun mendekat.

“lihat fotonya, mulut kami saling bersentuhan” lanjut Do Hyuk

Do Hyuk masih nyerocos, Jae In berusaha menutup mulut Do Hyuk dan memohon agar dia tidak melanjutkan cerita soal siapa sebenarnya wanita difoto.

Do Hyuk melihat kearah Jae In dan menganguk memberi tanda setuju. Tapi begitu mulutnya dilepas, Do Hyuk langsung menunjuk Jae In dan bilang Jae In lah wanita itu. Do Hyukpun langsung kabur sebelum sempat tertangkap Jae In.

Di kantor Daese, Hae Sung memarahi salah satu bawahannya karena memasang gambar yg terlalu seronok, tidak sesuai image mereka. (ternyata Daese salah satu koran yg memuat foto insiden panggung KARA)

Hae Sung diundang makan oleh seorang anggota parlemen yang merasa gerah karena foto-fotonya saat sedang bersama wanita penghibur terpampang jelas di majalah Monday seoul. Ia minta supaya Daese memuat berita di yang bisa membersihkan namanya. Tapi Hae Sung menolaknya, karena menurutnya pejabat itu memang orang yang sudah busuk (kelakuannya) , kemudian meninggalkan sang pejabat yang terlihat kesal.

Di tempat parkir, Hae sung mendapat telepon yang memberitahunya bahwa Cho Yong Deok akan keluar dari penjara hari itu, dan Hae Sung harus mengurusnya.

Saat itu dipenjara Yong Deok keluar bersama tiga orang lainnya. Semua orang dijemput oleh keluarga masing-masing. Begitu juga Yong Deok, ia dijemput bukan oleh keluarganya tetapi oleh Sang Chul mantan anak buahnya dulu.

Yong Deok enggan diwawancara Do Hyuk yang datang belakangan. Ia pun pergi naik motor bersama Sang Chul dengan Do Hyuk yang terus mengikuti dengan mobil dibelakangnya.

Ternyata Yong deok mendatangi gedung Daese untuk menemui Choi Il Do direktur utama Daese. Choi Il Do yang sedang diteras gedung menuju mobilnya, terhenti ketika namanya dipanggil dengan keras. Ya, Yong Deok yang manggil, dia melempar helmnya dan langsung berusaha mendekat. Tapi para pengawal Choi Il Do menahannya. Do Hyuk pun ikut mencoba menahan Yong Deok. Yong Deok tak bisa menahan emosi, kakinya berusaha menendang.

Hae Sung dengan tenangnya malah memotret Yong Deok yang sedang emosi, kemudian meminta Choi Il Do untuk segera pergi.

Ternyata Hae Sung menelepon polisi. Yong Deok dan Sang Chul dimasukkan ke mobil polisi. Dibelakangnya Do Hyuk pun digandeng Kyung Man dan Joon Il masuk kemobil lain. Do Hyuk protes, karena dia hanya sedang berusaha mewawancarai Yong Deok saja, tidak ada hubungannya dengan kejadian itu, tapi Jae In yang juga ada disitu tetap menyuruh Do Hyuk dibawa kekantor polisi. (kasian Do Hyuk)

Saat Jae In akan masuk kedalam mobil, Hae Sung datang mendekat untuk menyapanya. Disini keliatan banget kalo keduanya saling suka. Dae Sung meminta agar orang-orang yang tadi dilepaskan saja, dengan alasan ada kesalahpahaman. Sebelum Jae In pergi, Hae Sung juga bertanya soal Do Hyuk, karena ia sempat mendengar Do Hyuk ingin mewawancarai Yong Deok. Jae In cerita kalau Do Hyuk itu adalah wartawan Monday Seoul.

Di kantor para polisi terheran-heran, karena Jae In memerintahkan agar ketiga orang itu dilepaskan. Sebelum keluar, Yong Deok berpesan agar polisi menyampaikan pada Choi Il Do, bahwa ia akan membalas dendam.

Do Hyuk yang keluar belakangan kembali bersilat lidah dengan Jae In. Capek bertengkar terus, Jae In mengancam Do Hyuk “apa kau mau masuk penjara lagi?”..dddd dddd dddddd dddddd ddd d dddd dd “Sebaiknya kita tidak boleh sering bertemu” kata Do Hyuk tidak kalah kesal sebelum pergi.

Joong Il memeriksa arsip Yong Deok dikomputer, dan menemukan bahwa Yong Deok baru saja bebas dari penjara.

Keluar dari kantor polisi, Do Hyuk mentraktir makan Yong Deok. Ternyata dengan harapan Yong Deok mau diwawancara, tapi Yong Deok tetap menolak. Dengan bermacam bujukan Yong Deok tidak bergeming, akhirnya Do Hyuk meninggalkan alamat dan nomor teleponnya, dan meminta Yong Deok segera menghubunginya jika berubah pikiran.

Sebelum berpisah Sang Chul juga memberikan nomor teleponnya kepada Yong Deok yang ingin sendirian, dan memberitahu bahwa ia akan datang kapanpun Yong Deok menelpon.

Yong Deok terlihat menunggu seseorang di restoran fastfood. Orang itu adalah salah satu dari mantan anak buahnya. Sepertinya ia menolak untuk kembali bergabung dengan Yong Deok, dan malah memberikan uang. Yong Deok bangun tanpa mengambil uangnya. Orang itu terus berkata hal yang membuat Yong Deok tersinggung, Yong Deokpun langsung memukulnya dengan asbak

(wiiih sereeem).

Keluar dari restoran, Yong Deok terus berjalan, dibelakangnya seseorang mengikutinya. Sempat bingung karena Box Telepon umumnya tidak ditemukan lubang untuk koin, akhirnya ia menemukan juga box telepon koin, tapi kemudian ia mengurungkan niat untuk menelpon.

Kemudian ia menuju halte bus, memperhatikan orang-orang, dan menemukan bahwa kalau yang naik perempuan mereka akan menempelkan tasnya, nah yang laki-laki menempelkan bokong mereka (salah satunya orang yang mengikuti Yong Deok), dd dddd dddddd dddddddcdddcdddcdddcddddd ddd Yong Deokpun naik dan ikut-ikutan menempelkan bokongnya. Tapi karena memang tidak ada apapun disaku belakang celananya, scannernya tidak mau berbunyi. sisupir meminta Yong Deok untuk mengulang lagi dan lagi sebelum akhirnya membentaknya.

(hahaha, aku ngakak liatnya----kapan ya Jakarta bakal punya?)

Yong Deokpun terlihat berdiri di halte, sementara lelaki penguntitnya terjebak didalam bis (hihi, makanya dimana-mana penguntit itu dibelakang, bukan didepan)

Do Hyuk mendatangi Klub malam untuk bertemu dengan pemiliknya. Dari dalam ruangan ia mendengar Nyonya P, si pemilik sedang berbicara di telpon dan terdengar kesal. Saat ia membuka pintu ternyata Ny. P sedang menangis, tapi langsung menyeka air matanya begitu Dong Hyuk masuk. Ia tidak mau mengakui kalau ia menangis, ia malah balik bertanya soal kabar Do hyuk dan pekerjaannya. (Ny. P ini adalah salah satu sumber berita Do Hyuk, dua artis targetnya pada pertunjukan KARA adalah salah satunya . Mereka berhubungan baik, bahkan Ny. Park sudah seperti kakak bagi Do Hyuk). Ny. P meminta agar Do Hyuk berhenti jadi wartawan dan bekerja membantunya di Klub, tapi Do Hyuk tidak mau.

Si Nyonya ingin membantu Do Hyuk melewati masa sulit, Ia pun ingin memberikan uang ( ia tahu Do Hyuk sudah 4 bulan belum menerima gaji). Do Hyuk menolak menerima uang begitu saja tanpa bekerja dan akan mempertimbangkan tawaran bekerja disitu.

Jae In dan ibunya ( kayaknya yang jadi mamanya Young In di Mr. Goodbye), tersenyum senang memandangi toko baru ibunya itu. Jae In terlihat khawatir ketika ibunya bilang akan menjual kue buatannya sendiri. Terbukti ketika 2 orang pekerja yang membantu persiapan toko disuguhi kue dimaksud, langsung dilepeh karena tidak enak dan buru-buru pulang. ( haha, aku gak nemu Bhs baku untuk lepeh).

Untuk mencegah ibunya terus mengejar para pekerja, Jae In bercerita bahwa tadi ia bertemu dengan Hae Sung. Ketika ibunya mulai bertanya-tanya soal Hae Sung, Jae In terlihat malu dan malah pamit ke swalayan.

Di kasir, Jae In bertemu dengan 2 orang anak kecil (keponakan Do Hyuk, Sol dan Jung) yang menanyakan soal penjualan majalah Monday Seoul kepada kasir. Mereka terlihat tidak senang waktu diberitahu penjualannya tidak bagus.

“Ini bukan untuk anak kecil, majalah ini buruk” kata Jae In mengambl majalah dari tangan Sol.

“kembalikan padaku” majalah diambil lagi

“nanti otakmu jadi bodoh” Jae In mengambil lagi majalahnya

“aku sangat pintar, tidak akan berubah bodoh. Jadi jangan pedulikan aku” Sol tidak mau kalah, merebut kembali majalahnya

Mereka terus berdebat. dan Jae in menjadi kesal ketika dipanggil Bibi. Majalahpun kembali berpindah tangan kepada Jae In, dan ketika Sol menebak bahwa Jae In adalah penari latar yang ada dikoran, Jae In kaget dan tanpa sadar meremas majalah yang sedang dipegangnya.

Jae In terpaksa harus membayar majalah itu.

Dalam perjalanan pulang, Do Hyuk kaget melihat kakaknya dengan Sol dan Jung sedang asyik makan Es Krim. Ketika mendengar pamannya memanggil, Sol dan Jung langsung mengacak-ngacak rambut mereka sebelum lari mendekat.

Tujuan kedatangan kakak Do Hyuk menjadi jelas ketika tiba-tiba datang dua orang penagih Hutang. Kakak Do Hyuk kabur sambil berteriak meminta agar Do Hyuk mau menjaga kedua anaknya. Para penagih hutang berlari mengejar kakak Do Hyuk, tapi urung karena dihalangi Yong Deok yang tiba-tiba muncul.

Karena tidak mendapatkan kakaknya, Do Hyuk kini menjadi sasaran si penagih hutang, Do Hyuk menunjukkan tato di dadanya agar si penagih hutang takut, namun ternyata mereka tidak mengenali Geng Yong Deok,sehingga terjadi perkelahian yang dengan mudah dimenangkan Yong Deok.

Do Hyuk berterima kasih, dan menebak Yong Deok mencarinya karena sudah bersedia diwawancara. “Bukan, aku mau ikut menginap semalam saja” kata Yong Deok. .dddd dd dddd dd ddd d dddd dd “baiklah, tapi untuk bayaran menginapnya wawancara saja ya?” Do Hyuk keukeuh. dd dd dd d dd dd kan tadi aku sudah menolongmu” kata Yong Deok lagi. .dddd dddd dddd dd ddddd dddd ddd d dddd dd Sol “1- 0 paman. Paman harus mengijinkannya untuk menginap”

Dirumah Do Hyuk benar-benar kesal dengan kakaknya yang melemparkan tanggung jawab dan kabur begitu saja, ditambah dia sendiri bermasalah dengan keuangannya. Kedua keponakannya mengerti kesulitan sang paman, mereka berdiri berpamitan untuk mencari panti asuhan yang bisa menampung mereka. Duduk menunduk, Do Hyuk melihat Jempol Jung tersembul dari balik kaos kaki, ia tidak bisa menelantarkan keponakannya. Ia pun menyuruh mereka untuk cuci tangan dan makan. Sol dan Jung saling tersenyum ( kalo dua keponakannya banyak akal gini, gimana pamannya? Wuaah pasti lebih pinter, hehe).

Saat makan malam Yong Deok rela menahan lapar karena takut diminta wawancara.

Malamnya Yong Deok yang tidur bersama anak-anak terbangun dan menatap Foto dirinya bersama istri dan seorang anak perempuannya. Ingatannya kembali ke masa bertahun silam. Pada malam ditengah hujan, ia menelpon di telepon umum “ Tunggulah, ini tidak akan lama. Aku janji ini yang terakhir”. Ia mengikuti seseorang, didalam bis ia duduk dibelakangnya, dan ikut turun ketika orang itu turun. Orang itu dijemput istrinya dan saat Yong Deok bersiap mengambil sesuatu dari balik jaketnya (sepertinya sih senjata) terdengar suara seorang anak laki-laki “ayah!!”

Paginya, Yong Deok minta makan, Do Hyuk tersenyum, “kalau begitu berarti ada wawancara”

Sol yang keluar dari kamar mandi heran melihat kaos kakinya tidak bolong lagi. “bukan aku” kata Do Hyuk waktu ditanya. “kalau begitu, berarti aku dapat jatah sarapan kan?” kata Yong Deok (secara gak langsung Yong Deoklah si penjahit kaos kaki). Sol “ 2-0” Do Hyuk “ aah, orang ini benar-benar”.

Ibu jae In mengantar Jae In yang membawa sepeda sampai depan pagar. Sebelum masuk ia bertemu Kyung Man yang langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Sol bisa pergi kesekolah tapi mereka bingung soal siapa yang akan mengurus Jung, karena Do Hyuk masih harus mengurus masalah di pekerjaannya. Do Hyuk hendak membungkuk kearah keponakannya ketika tiba-tiba Jae In hampir menabrak bokongnya dengan sepeda.

Bisa ditebak, Do Hyuk dan Jae In yang masing-masing heran kenapa berada dilingkungan yang sama kembali bertengkar. Do Hyuk ditambah sikap menjengkelkan Sol, membuat Jae In mengoceh kepada Do Hyuk. Hal ini membuat Jung takut dan menangis. Do Hyuk memanfaatkan rasa bersalah Jae In untuk menjaga Jung selama sehari.

Do Hyuk dan teman-temannya sampai kantor hanya untuk menemukan bahwa Monday Seoul telah ditutup. Pemberitahuannyapun hanya lewat pos-It yang ditempel didepan pintu bertuliskan permintaan maaf dari bosnya. Kantor dalam keadaan kosong melompong, semua barang sudah tidak ada. Salah satu staf sudah mendatangi rumah si Bos dan menemukan kertas Post It yang sama. Staf Monday Seoul kaget dan bingung, sekarang mereka tanpa uang dan tanpa pekerjaan. ( disini Do Hyuk digambarkan nangis-nangis sambil gelosoran dilantai—agak lebay menurutku)

Yong Deok mendatangi sebuah rumah, yang ternyata adalah rumah seorang wanita yang dia panggil “istri”. Wanita itu berkata bahwa sekarang dia bukan istri Yong Deok, dan dia sudah menikah lagi. Yong deok malah ditertawakan dengan sinis saat menanyakan You Li anak perempuannya. “ kalau kamu memikirkan You Li. Kenapa baru muncul sekarang dan dengan cara ini?” tanyanya marah sambil melemparkan koran kepada Dong Yeok. Dong Yeok terhenyak melihat Head line koran Daese dengan fotonya yang sedang membuat keributan di gedung Daese kemarin.

Jae in akan kencan makan siang dan sedang menunggu Hae Sung yang mengambil mobil ketika Do Hyuk datang untuk menanyakan Jung. Do Hyuk kaget saat bertemu Hae Sung. Hae Sung berkata bahwa mereka pernah satu kelas di SMA saat Jae In heran mereka saling mengenal. Hae Sung meminta Jae In masuk ke mobil, sementara ia akan berbincang dulu dengan Do Hyuk.

Berbasa-basi mengenai kabar, ternyata Hae Sung sudah tahu soal Monday seoul. Dengan nada bersahabat, Hae sung memberikan kartu namanya, dan minta Do Hyuk untuk berkunjung kapan-kapan.

Do Hyuk yang sedang menemani Jung main di taman, terlihat kesal dan meremas kartu nama Hae Sung. Sepertinya memang ada sesuatu antara do Hyuk dan Hae sung. (tapi masa dia nemeninnya sambil minum sih?)

Tak berapa lama datang Yong Deok yang tiba-tiba ingin diwawancara. Do Hyuk hampir tersedak mendengarnya, “Tidak bisa, sekarang perusahaanku sudah bangkrut” dia tetap melanjutkan minumnya. “ Ya sudah, kita buat saja perusahaan baru” jawab Yong Deok santai. “apa?” kali ini Do Hyuk benar-benar tersedak, wajahnya jadi basah. “aku bilang, ayo kita buat saja perusahaan koran baru” Do Hyuk melongo.


Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...