Dengan wajah yang masih terkejut Do Hyuk bertanya "tuan, kau kira membuat koran itu mudah?... aigooo ada apa ini? apa sebenarnya masalahmu dengan orang yang kemarin ( Cho Il Do) ? kau membuatku cemas"
tanpa menjawab, Yong Deok memberikan koran Daese dengan fotonya disana. melihat foto dengan judul yang kurang enak dikoran itu, Do Hyuk tertawa mengerti.
"kamu mau bantu saya?" tanya Do Hyuk datar (kayaknya dia keki juga diketawain). Do Hyuk lalu meralat bukan maksudnya menertawakan Do Hyuk, tapi walau marah seperti apa juga Do Hyuk harus sadar diri, setelah 15 tahun dipenjara tidak mungkin dia punya uang.
"aku punya uang" jawab Do Hyuk
"be..be..benarkah?" melihat Do Hyuk mengangguk, Yong Deok mulai bersemangat sebelum akhirnya marah merasa dipermainkan, karena uang yang dimaksud tidak dipegang Do Hyuk namun oleh Sang Chul (anak buah Yong Deok yang menjemput waktu keluar penjara). Ditambah Do Hyuk yakin kalaupun uang itu ada, tidak akan mencukupi.
Dikantor polisi, Sang Chul yang merasa kehilangan Do Hyuk mulai menangis meminta bantuan polisi, ia yakin terjadi sesuatu pada Do Hyuk yang tak menghubunginya sejak kemarin dan ia tahu dengan pasti Do Hyuk tak punya tempat tujuan lain selain dirinya.
Jae In bertemu dengan Hae Sung dibangku taman. " aku sudah lihat koranmu hari ini" kata Jae In sambil tersenyum.
"benarkah?"
"ya, sekarang aku sering memperhatikan koranmu. Orang itu ( Yong Deok) memiliki hubungan apa dengan direktur Daese? langsung mencarinya padahal baru saja bebas setelah 15 tahun dipenjara, pasti ada maksudnya" Jae In bertanya sambil berfikir keras.
"walaupun mereka mungkin pernah memiliki hubungan, setelah 15 tahun berlalu bisa saja direktur Choi sudah lupa. Bisa jadi itu sebenarnya hal yang sepele, tapi Yong Deok menganggap hal yang besar karena lama dipenjara" jawab Hae Sung menenangkan Jae In.
Jae In lalu berkata ia jadi ingin tahu apa yang dilakukan Do Hyuk sehingga ia harus dipenjara 15 tahun ( cari tahu dong Neng, kamu kan polisi). hae sung yang jengah karena Jae In hanya membicarakan Yong Deok saja lalu mengajak Jae In berjalan-jalan.
percakapan lalu menyinggung soal Do Hyuk. Jae In "bagaimana mungkin kalian pernah sekelas? bagaimana dia itu dulu....harusnya dia lebih punya sikap, kalau begini terus dia tak akan punya nama baik, untung saja perusahaannya bangkrut"
Hae Sung tidak mau Jae In membicarakan Do hyuk terus, tapi ia juga tidak mau terlihat terang-terangan. "aku punya satu permintaan, karena walau bagaimana dia adalah teman saya. Bisakah kau memintanya menghubungiku? aku sedikit menghawatirkannya"
"kenapa kau harus merisaukan orang itu?" tanya Jae In heran.
Karena Do Hyuk butuh penghasilan, ia terpaksa menerima tawaran Ny. P untuk membantunya di Klub. Ia mendapat tugas mengundang dan menyambut tamu di depan Klub.
Sebuah mobil yang baru datang hampir saja menyerempetnya, sebelum masuk Do Hyuk melihat sekilas nomor mobil itu yang parkir didepan Klubnya.
Didalam, Ga Yeon yang mendapat tugas menemani tamu, ditolak karena dianggap terlalu tua oleh tamunya. Ga Yeon tidak terima diperlakukan seperti itu mulai marah dan histeris, sehingga harus di gotong keluar ruangan. Didalam kantor Ny. P, Ga Yeon terus menangis tersedu-sedu sambil memeluk boneka besar.
"kenapa kau begitu terhadapku?" tanya Ny. P sambil berbisik kepada Do Hyuk.
"Dia menelponku meminta pekerjaan" jawab Do Hyuk merasa bersalah.
"kamu ini...cepat bawa dia keluar" perintah Ny. P, ia kemudian mengangkat teleponnya "dia masih begitu?" jawab Ny. P kepada oarang yang ada ditelepon "kalau ada yang mau dibicarakan, suruh saja ia datang sendiri!!" suara Ny. P makin mengeras sehingga menarik perhatian Do Hyuk.
"kenapa?" tanya Do Hyuk.
Tanpa menjawab Ny. P hanya mengisyaratkan agar Ga Yeon segera dibawa keluar.
Hae sung mengantar Jae In ke toko ibunya, dan bertemu ibunya Jae In disana. Ibunya Jae In terlihat senang dan berkata bahwa ia sering mendengar nama Hae sung dibicarakan oleh Jae In. Hae Sung tertawa " maaf saya tidak membawa apapun untuk anda" sambil nengok ke Jae In " ibumu sangat cantik"
"banyak yang bilang begitu" jawab ibunya Jae In senang (Ih, nih mak mak GR-an banget sih).
Hae Sung lagi-lagi tertawa, tapi kali ini sambil mikir (mungkin dia nyesel kali ya muji ibunya Jae In, hehe). Sempat masuk kedalam dan ditawari minum teh, Hae Sung terpaksa menolaknya karena tiba-tiba Direktur Choi menelponnya.
Didepan Toko, Sang Chul dan Yong Deok melintas naik motor (gak diceritain gimana mereka bisa ketemu).
Di dapur Klub, Do Hyuk memuji Man Soo yang begitu cekatan dan rapi memotong buah-buahan. dari Man Soo Do Hyuk tahu teman-temannya dari Monday Seoul Joon Hyun dan Eun shil juga sedang berusaha mencari pekerjaan ditempat lain. melihat ponselnya, Do Hyuk kaget ada banyak panggilan tak terjawab, namun belum sempat memeriksa ponselnya keburu berbunyi. Jae In yang menelpon untuk mengabari Hae Sung mencarinya.
Tahu Yong Deok dan Sang Chul menunggunya, Do Hyuk pulang ke rumah dan membuka pintu dengan semangat. mengacuhkan polisi Kyung Man yang sedang jadi kuda, dengan Jung dipunggungnya, Do Hyuk langsung menyambut Yong Deok. sempat berterima kasih dan memanggil kakak kepada Do Hyuk (padahalkan Do Hyuk lebih muda), Sang Chul kemudian berusaha merayu Yong Deok untuk membatalkan keinginan membuka koran. tapi Yong Deok tetep keukeuh. Bertiga Yong Deok, Sang Chul dan Do Hyuk pergi untuk mengambil uang, sedang polisi Kyung Man diminta menjaga anak-anak.
Sol dan Jung menyemangati pamannya
Hae Sung akhirnya menerima tugas untuk membersihkan nama pejabat yang dulu ditolaknya, karena ini perintah langsung dari direktur Choi. Sebenarnya Hae Sung tidak suka melakukan ini, tapi ia juga tidak bisa melawan dan mempertaruhkan posisinya.
reaksi saat menerima telepon dari Do Hyuk
Do Hyuk terpaksa membohongi Yong Deok soal resume teman-temannya dari Monday Seoul yang akan di rekrut, ia hanya ingin membantu teman-temannya. Yong Deok ini tidak mau asal-asalan, ia hanya ingin wartawan bagus dengan background yang bagus pula untuk timnya.
Walau sempat terheran-heran, tapi teman-teman Do Hyuk akhirnya menuruti semua perintah Do Hyuk malam itu, termasuk berhujan-hujan kedalam hutan menggali (katanya) uang untuk modal koran baru.
Do Hyuk memberi semangat kepada teman-temannya
Senyum mereka hilang, ternyata sesudah bersusah payah menggali dan menemukan sebuah tas, tas itu hanya berisi 10 rb dollar saja, sisanya hanya gumpalan kertas. Sambil meminta ampun, Sang Chul menceritakan ia ingin begitu nantinya Yong Deok keluar dari penjara, uang itu telah beranak pinak. makanya ia menginvestasikan sebagian besar uang itu, tapi ia malah tertipu.
Yong Deok menghukum Sang Chul dan tetap membayar yang lain dengan sisa uangnya.
Do Hyuk merasa lelah dengan semua hal yang dialaminya, meminta agar Yong Deok jangan bermain-main lagi. Ia juga mengembalikan uang yang diberikan kepadanya, dan mengatakan tidak perduli uang itu akan dipakai untuk apa, termasuk jika untuk membuka perusahaan koran. Do Hyuk pergi dengan gontai.
Ibunya Jae In mampir untuk memberikan makanan sebagai tanda perkenalan tetangga baru. menemukan Kyung Man dengan dua orang anak kecil , Ibunya Jae In menyangka Kyung Man adalah kakek dengan dua cucu, tentu saja Kyung Man membantah. sempat bersemangat memakan kue dari Ibu Jae In, Sol dan Jung memuntahkan lagi makanan dari mulutnya karena rasanya yang tidak enak.Tapi dasar Kyung Man lagi jatuh cinta sama ibunya Jae In dia makan dengan lahapnya.
Selesai berolah raga pagi didepan rumahnya, Jae In terlihat senang membaca ada laporan dari wartawan Hae Sung di koran Daese. Ia terkejut dengan berita anggota parlemen, dikoran itu dinyatakan bahwa berita dan foto-foto di pub yang pernah beredar sebelumnya adalah palsu dan hanyalah rekayasa saja, ini membuatnya langsung berlari kedalam mencari majalah Monday Seoul untuk membandingkan. Makin yakinlah ia bahwa Do Hyuk menghalalkan segala cara untuk mendapatkan berita dan menarik minat pembaca. Ia juga merasa senang majalah Monday Seoul sudah bangkrut, sehingga Do Hyuk tidak semena-mena lagi memfitnah orang dengan berita-beritanya.
Saat sarapan, Kyung Man yang menginap membaca koran pagi dan langsung mendudukinya agar do Hyuk tidak membacanya. Do Hyuk yang akhirnya menemukannya sesuai dugaan marah besar dan langsung pergi mencari Hae Sung.
Setelah berfikir semalaman, bahwa selama 15 tahun Yong Deok dipenjara hanyalah Sang Chul anak buahnya yang setia mengunjungi dan memperhatikannya, Sang Chulpun diampuni. saat makan bersama, Yong Deok bertanya "aku ingin tahu satu hal, kenapa orang-orang di bis menempelkan pantat mereka?"(tampangnya serius banget, kirain mo nanya apa, hehe). Sang Chulpun menunjukkan kartu langganan bis, dan mengajak Yong Deok mempraktekannya. (xixi lucu liat tampangnya Sang Chul, kayak ngajarin anak kecil).
saat berangkat bertiga dengan Sol dan Jung, Kyung Man melewati toko Ibunya Jae In dan lagi-lagi kesal karena ia sudah dianggap kakek-kakek oleh ibunya Je In. Usaha Kyung Man untuk menyembunyikan Jung dibawah mejanya gagal (padahal sudah bersusah payah masuk kekantor dengan mengendap-ngendap). kepala Jung tiba-tiba nongol saat Jae In berbicara dengan kyung man. Kyung Man minta pengertian kepada Jae In.
Do Hyuk mendatangi kantor Daese dan melabrak Hae Sung di lobi. Hae sung telah menjatuhkan kredibilitasnya sebagai wartawan karena telah mencapnya sebagai pemberi berita palsu dan merekayasa foto. Do Hyuk bertanya bagaimana mungkin Hae sung mengatakan itu rekayasa, ia sendiri yang melihat dan memotret kejadian itu, tapi Hae Sung hanya menjawab bahwa jangan selalu percaya dengan apa yang mata kita lihat, lalu iapun pergi meninggalkan Do Hyuk yang dilempar keluar gedung Daese.
flashback saat SMA Hae Sung dan Do Hyuk bersaing untuk menjadi ketua murid (OSIS kali ya). Saat Do Hyuk sedang mencuci mukanya sehabis berolahraga, datang Hae Sung yang memintanya untuk mengundurkan diri saja dari pencalonan. Do Hyuk menolak, kalau memang Hae Sung yakin bisa menang kenapa harus takut padanya. Do Hyuk adalah anak yang mudah bergaul dan populer, tentu saja ini kunci kemenangannya.
Dikantin sekolah, teman-teman merasa senang hari itu Do Hyuk mentraktir. Ternyata itu adalah rekayasa Hae Sung untuk menjatuhkan Do Hyuk agar dianggap menyuap para murid dan menyebarkannya lewat koran sekolah. "orang hanya percaya apa yang mereka lihat"
Do Hyuk menatap Gedung Daese sambil mengepalkan tangan dengan kesal karena kemunafikan Hae sung (kata-kata bisa dengan gampang diubah sesuai kepentingannya).
Yong Deok ditemani Sang Chul mendatangi kampus, berbekal sebuah foto anak kecil ditangannya ia langsung bisa mengenali putrinya. Tapi putrinya itu berpura-pura tidak mengenalinya, sepertinya ia malu mengakui bos mafia yang baru keluar penjara dan langsung membuat keributan sampai diberitakan dikoran itu adalah ayahnya.
Terus menolak bujukan Sang chul yang memintanya untuk memulai hidup normal saja dari bawah, dijalan Yong Deok bertemu Do Hyuk yang menanyakan kelanjutan rencana untuk membuat koran. Sambil makan, Do Hyuk mulai merinci kebutuhan untuk mendirikan koran.
"apakah kamu mempunyai kepercayaan diri?" tanya Yong Deok sambil minum dari cangkirnya
"huh? kepercayaan diri apa?" Do Hyuk balik bertanya sambil terus asyik menghitung
"kepercayaan diri mengalahkan koran Daese"
Do Hyuk langsung mengangkat kepalanya "siapa yang mengatur kita tidak bisa menang? panjang pendek harus tetap dibandingkan bukan?"
Yong Deok mulai berkeliling mengumpulkan modal, ia mendatangi satu persatu orang yang pernah berhutang budi padanya sehingga ia bisa mendapatkan cukup properti untuk mendirikan perusahaan koran yang di beri nama Yong Deok Ilbo (harian Yong Deok).
kantor baru Yong Deok Ilbo
Hae Sung ternyata berpacaran dengan putri direktur Choi, bahkan Direktur Choi mengumumkannya pada saat pesta tahunan Daese (terus ngapain dia deket-deketin Jae In? Kasian Jae In)
Do Hyuk dan Man Soo ke Klub ingin bertemu dengan Ny. P dengan maksud memberitahu mereka tidak akan bekerja disana lagi. Tetapi ternyata Ny. P menghilang begitu saja tanpa kabar. pegawai disana juga menyatakan keheranannya karena akhir-akhir ini Ny. P terlihat sering menangis. Pegawai itu juga bercerita Ny. P terakhir kali terlihat berbicara dengan orang didalam mobil hitam (Do Hyuk teringat mobil yang hampir menabraknya tempo hari, dan ia ingat nomor polisinya--ini kelebihannya Do Hyuk). Do Hyuk mencoba menelpon ponsel Ny.P, tapi tidak aktif, ia lalu menitip pesan agar pegawai tadi segera menghubunginya kalau-kalu ada kabar dari Ny. p.
karena ada tugas keluar kantor, hari itu Kyung Man tidak bisa mengantar Sol dan Jung pulang. anak-anak itu berpamitan dengan sangat sopan kepada Jae In yang lalu merasa bersalah segera mengikuti mereka dari belakang untuk memastikan mereka pulang dengan selamat.
sol yang tahu diikuti mulai marah, tapi Jae In hanya menjawab bahwa ia hanya kebetulan sedang ke arah yang sama, dan mereka mulai perang kata-kata.
Do Hyuk yang sudah melihat dan cukup lama mengikuti mereka lanaberterimakasih kepada Jae in karena sudah menjaga kedua keponakannya. "tapi kata-katamu tidak mirip dengan orang yang sedang berterima kasih" jawab Jae In sebal.
Seolah sekalian ingin pamer pada Jae In, Do Hyuk bercerita kepada dua keponakannya bahwa hari ini ia mulai bekerja kembali diperusahaan koran. Ingat koran, Jae In bertanya soal Yong Deok. Jae In kaget waktu Do hyuk balik bertanya apa keperluan Jae In menanyakan direkturnya. "direktur?" "Ya, Cho Yong Deok adalah direktur kami"
Saat mereka sedang mengobrol datang penagih hutang yang kini membawa lebih banyak teman
Jae In yang awalnya tidak mengerti terkaget-kaget mendengar Do Hyuk juga terlibat hutang dengan rentenir (Jae In kayaknya mikir Do Hyuk ni banyak banget masalahnya). Begitu anak-anak mulai dilibatkan dan ditarik-tarik penagih hutang, Do Hyuk mencoba menyelamatkan mereka dan lari, tapi menengok kebelakang dan melihat Jae In malah berkelahi dengan mereka, ia menyuruh agar anak-anak tetap menjauh sementara ia akan membantu Jae In. Sebenarnya Do Hyuk ini bisa dibilang tidak membantu apapun, secara dia kan payah dalam hal ini.
Para penagih hutang terdesak dan mereka kabur, Jae In tidak diam saja ia langsung mengejar mereka dengan Do Hyuk yang juga mengejar Jae In sambil terus meminta agar Jae In tidak mengejar lagi. Si penagih hutang berhasil kabur naik taxi. Jae In mengeluh ia tidak sempat melihat nomor Taxi yang dipakai kabur, tapi Do Hyuk disebelahnya mulai menyebutkan nomor dimaksud ( yang penting Do Hyuk ini punya kelebihan kan?..). Jae In lalu menelpon kekantornya untuk menyelidiki tujuan si mobil Taxi.
Setelah kejadian itu Jae In memeriksa surat perjanjian dengan rentenir (dengan Do Hyuk sebagai penjaminnya, yang tentu saja tanda tangannya sudah dipalsukan si kakak) sementara Do Hyuk membeli minuman. Saat Do Hyuk ingin memasang plester ditangan Jae In yang luka, Jae In merebutnya dan memasangnya sendiri dan mengatakan seharusnya Do Hyuk melaporkan kejadian itu kepada polisi, kan dia kenal polisi Kyung Man. Do Hyuk menjawab bahwa ia juga baru tahu akan hal itu.
Jae In mengingatkan Do Hyuk untuk segera mencari kakaknya, menitipkan anak-anak dikantor polisi jika Do Hyuk tidak dirumah, dan berjanji akan membantu menyelesaikan kasus Do Hyuk.
Do Hyuk mulai melunak sikapnya pada Jae In dan berterima kasih, tapi tidak lama, ia mulai kesal ketika Jae In mengatakan ia melakukannya untuk Hae sung seorang yang baik dan bahkan menganggapnya pria sejati. Jae In juga mengingatkan agar Do Hyuk jangan lagi membuat berita bohong, terutama setelah sekarang ia malah mendirikan koran dengan mantan bos gangster.
"Jika tak mengerti, jangan berbicara sembarangan" kata Do Hyuk menahan marah.
"aku juga tidak ingin tahu kali ini kau akan menulis berita seperti apa, tapi jangan sekali-kali kau mencelakai orang" jawab Jae In
"mencelakai siapa? aku bukan orang yang seperti itu!!"
"kau tahu siapa orang yang paling jahat didunia ini? ia adalah orang yang membuat orang lain terluka. kau seharusnya malu menjadikan itu sebagai mata pecarianmu." Jae In terus menyudutkan Do Hyuk, ia bahkan menambahkan agar Do Hyuk dan koran barunya untuk berhati-hati karena Jae In selalu mengawasi dan akan siap menghentikan apapun rencana jahat Do Hyuk dan bos barunya, lalu pergi.
Do Hyuk menatap kepergian Jae In dengan rasa marah di hatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar