Rabu, 16 Juni 2010

Holy Daddy (Won Tak's Angel) part 1

ini adalah salah satu Film kesukaanku, walau ceritanya rada-rada ngayal (bagian kematian, malaikat) secara keseluruhan asyik buat ditonton.... sebagian cerita soal ayah ini mengingatkanku sama ayahku sendiri Apa-almarhum (missed him so much). Panggilan Apa (biasanya orang sunda) mirip sama Korea ya?!

Cast:
Lee Min-woo as Kang won-tak
Ha Dong-hoon as Kang Youn Gyu muda/Ha Dong-hoon-pake nama sendiri
Lim Ha-ryong as Kang Youn Gyu
Kim Sang-joong as Jang Seok-jo (yang jadi Jun Pyo suami selingkuh di My Husband's Woman)

Sendirian, Won Tak membela temannya yang dikeroyok di klub malam, tetapi kemudian dialah yang harus ditarik dan ditenangkan teman-temannya sebelum Won Tak melukai lawan-lawannya.

Disebuah penjara para tahanan sedang menikmati waktu santai dengan berolah raga. Kang Youn-gyu dipanggil oleh Jang Seok-jo teman sesama tahanan dan diajak bermain bola, namun ia menolak. Ia memilih berdiri dipinggir dan memperhatikan sebuah foto "Won Tak, ayah pulang kerumah besok" katanya kepada pemuda difoto.

Jang Seok-jo yang tadi diacuhkan ajakan main bolanya memperhatikan Youn Gyu dan tersenyum. Ia sengaja mengarahkan bola ke Youn Gyu sambil memanggilnya " hei bapak tua!!".
Sesuai dugaan, begitu ia diingatkan ada bola, refleks Youn Gyu mengejar bola yang melayang tinggi dan berusaha menyundulnya. Namun naas, ia tidak sadar dibelakangnya ada kolom besi pagar penjara, ia langsung terdiam ketika kepalanya membentur kolom lalu perlahan-lahan merosot, terlihat ada bekas darah dikolom.
Berbaring ditanah, dari matanya yang belum terpejam mengalir air mata, lalu foto ditangan kirinya mulai terlepas (kasihan). Teman-teman tahanannya hanya terpana, tidak menyangka akan ada kejadian seperti itu, terutama itu adalah hari terakhirnya di penjara.

Esoknya adalah hari kebebasan bagi beberapa tahanan, termasuk Jang Seok-jo (mestinya juga sama Youn Gyu). Ia keluar dijemput oleh 3 orang laki-laki yang memanggilnya BOSS (salah satunya yang jadi polisi Kyung Man di Hero). Tidak tahu bahwa kelompoknya telah bangkrut dan tidak lagi memiliki anak buah lain, Ia bertanya mengapa hanya 3 orang yang menjenguknya, tapi tanpa memberi waktu Kyung Man menjawab (aku gak tau namanya) , ia menjawab sendiri pertanyaannya "aku yakin anak buahku sedang sibuk bekerja.....ayo!"
Kyung Man membuka mobil sedan tua "masih menjalankan barang antik seperti ini? sampah ini masih bisa berjalan?" tanya Seok Jo sambil menendang ban mobil.
"ya bos" jawab anak buahnya. "persetan dengan kekuatan dan potongan" lanjut Seok Jo tertawa, lalu sambil terus berjalan "kenapa merzedesku diparkir jauh sekali?" tanyanya PD.
Sedikit merasa bersalah campur jengkel, Kyung Min memanggil Seok Jo lagi, membukakan pintu mobil yang tadi diejek bossnya, dan langsung memintanya masuk kemobil sambil membungkuk (hahaha, si boss ternyata harus naik mobil yang udah dicelanya).

Dikamar mayat, ibunya Won Tak yang tahu suaminya suka menipu, sambil menangis meratapi suaminya menghibur dirinya sendiri dengan berkata pada Won Tak bahwa ia yakin kalau suaminya saat itu sedang mencoba menipunya juga. Won Tak kelihatan marah, lalu ia keluar.
Merenung sendirian diluar, Won Tak ingat ia memanggil-manggil ayah saat ayahnya ditangkap. Ayahnya berjanji untuk segera pulang, dan menghiburnya yang mulai menangis dengan mengatakan Ia dan orang-orang ini hanya sedang bermain polisi dan penjahat.

Di markasnya, Seok Jo marah-marah dan meminta Kyung Man menelpon Young Jin. Sudah panjang lebar memarahi dan membentak orang diseberang telepon, ternyata ia berbicara pada operator (tagihan teleponnya dah beberapa bulan belum dibayar). kasihan Kyung man yang langsung kena pukul Seok Jo.

seorang laki-laki berdiri diluar laci-laci mayat, ia memanggil nama Kang You Gyu dan terbukalah salah satu laci. Laki-laki berpakaian hitam tersebut lalu menggerakkan tangannya diatas wajah Youn Gyu yang langsung terbangun. Youn Gyu kaget dan bertanya siapa laki-laki yang mengajaknya mengikutinya itu. Si Laki-laki menjawab bahwa ia adalah malaikat (oke, untuk bagian ini jangan diambil hati, namanya juga film--untuk selanjutnya aku sebut dia si laki-laki).
"bagaimana rasanya mati?" tanya si laki-laki
"siapa yang mati?"
"kau"
"aku? tunggu sebentar, apa kau sedang bercanda kepadaku?"
"dengan seseorang yang tidak kukenal? apa aku kelihatan sedang bercanda?
Youn Gyu tetap tidak percaya, apalagi waktu ia diberitahu bahwa tempat itu adalah kamar mayat, bahkan ia mengatakan bahwa si laki-laki adalah pembohong yang jelek.
"baiklah, aku terima itu... mukaku tidak terlihat terlalu hebat untuk seorang malaikat" (hahaha, jadi depresi dia) lalu ia mengeluarkan sayapnya (mukanya lebih mirip orang lagi sembelit xixixi) " jangan membuatku melakukan hal ini lagi, sangat sulit mengeluarkan dan menutup kembali sayapku (haha, benerkan?pasti karena kurang minum tuh pak)...lihatlah pakaianmu, kaki pendek dan perut buncit begitu, aku harus melakukan perubahan total kepadamu".

"aku seorang mantan napi, kau yakin akan membawaku ke syurga?" tanya Youn Gyu yang sudah bertuxedo rapi saat mereka berjalan dilorong RS.
"hari ini tidak ada seorangpun yang datang ke syurga, beberapa sampah terpaksa harus masuk kesana, ini menggelikan!!" (oke, ini cuma film)
Youn Gu menunduk dan mengangguk. Ia sempat kaget karena ia bisa menembus begitu saja saat tertabrak oleh oleh ranjang pasien yang sedang didorong dilorong itu.
"sebelum aku ke syurga, bolehkah aku menjenguk keluargaku?"

Di rumah duka, Won Tak mabuk dan marah-marah pada altar ayahnya (kira2 itu namanya, gak tau saia hehe). Ibunya mencoba mengingatkanagar Won Tak diam, tapi Won Tak mau diam "aku hanya mengatakan hal yang benar. Apa yang telah dilakukannya untuk kita?" hingga kemudian ibunya harus menamparnya.
"kenapa kau memukulku? persetan dengan ini. Apa yang telah dilakukannya hingga ia patut menerima semua perhatian ini?"
Won Tak lalu mengobrak-abrik meja altar dan membanting foto ayahnya sambil terus bersumpah serapah lalu pergi. Ibunya mengambil foto Youn Gyu dan menangis sambil memeluk foto itu.
Youn Gyu terperangah melihat kejadian ini.

Si laki-laki mendekati Youn Gyu yang sedang merenung diatap sebuah gedung "sesudah melihat keluargamu, kenapa kau bersedih?...aku mengerti, tapi harus tetap kau jalani"
"aku tak mau ke Syurga"
"apa?"
dan mereka mulai bertengkar karena Youn Gyu merasa dia belum mati, bahkan Youn Gyu mencekik si lelaki, walau akhirnya ia lepaskan juga.
"Jang Seok Jo, ialah penyebab semua ini, kalau bukan karena dia aku pasti tidak mati"
"oh, orang itu. kamu jangan terlalu menyalahkan orang lain. aku harus membawanya dengan baik hari ini, dengan tujuan yang berbeda tentu saja".
"apa maksudnya?" "aku harus menjalankan perpindahan tambahan hari ini"

Jang Seok Jo sedang menggerutu didalam mobilnya, tak sengaja ia menekan tombol balon pengaman di setir mobilnya, sementara ia sibuk dengan pandangannya yang terhalang sebuah mobil truk melaju kencang didepannya, terjadilah kecelakaan.

Di atas gedung si laki-laki terus membujuk Youn Gyu pergi, tapi selalu ditolak. si laki-laki mulai marah "demi Tuhan, aku ini malaikat!!" (ngayal ya...ini cuma film). Youn Gyu mengancam akan melompat "lompat saja, dan kau akan berakhir dineraka... aku tahu kau takut ketinggian"
melihat kebawah, Youn Gyu melunak "apa harus kau membawaku sekarang?"
"ya"
"baiklah kalau begitu" Youn Gyu mulai naik ke pagar pengaman, si Laki-laki buru-buru menahan dan mencoba menariknya, Youn Gyu terus berontak dan berkata "sejak aku meninggal, aku tahu aku harus ke neraka dan memohon ampun kepada anakku"
"baiklah baiklah, apa yang kau inginkan?"
"apa yang kuinginkan? kalau misalnya jika aku berharap menjadi teman baik anakku?"
"teman baik?... baiklah jika kau sudah siap... pergilah, nikmatilah sebentar selama aku pergi" kata silaki-laki sambil mendorong Youn Gyu.

Youn Gyu (sudah berubah menjadi muda) terjatuh tidak jauh dari sepasang orang yang sedang berpacaran. Kedua orang itu terkejut, mencoba melihat keatas mengira-ngira dari mana You Gyu jatuh dan mengulurkan tangan untuk membantu berdiri. Kesakitan dan terus menggerutu bajingan (maksudnya kepada silaki-laki), Youn Gyu menolak dibantu dan berusaha bangun sendiri.
Seperti tersadar sesuatu, Youn Gyu diam, lalu bertanya kepada dua orang tadi, "apa kau bisa melihatku?" kedua orang itu tidak menjawab, mereka berpandangan dengan heran satu sama lain. You Gyu tersenyum lebar, menatap puncak gedung dan matanya mulai berkaca-kaca.

Di samping tempat tidur Seok Jo yang penuh dengan berbagai macam selang, si laki-laki menggerutu " dia gigih juga". Tak lama, seorang dokter dan perawat datang ke tempat tidur Seok Jo.
"kukira ia tak akan bertahan hingga akhir malam" kata si dokter "sudah menghubungi keluarganya?"
"tidak, belum" jawab siperawat , dokter memintanya mengamati dengan baik lalu ia pergi. Sendirian, siperawat memeriksa dan mencatat keadaan pasien.

**Jeong ah-kyung, 23 Januari 1982, alamat Kangnam Seoul ** begitu biodata yang timbul begitu saja, saat silaki-laki memperhatikan perawat itu. Ia terlihat takjub, dan berusaha memegang wajah perawat sebelum pergi, namun gagal. Ia lalu berbaring dan masuk ke tubuh Seok Jo, yang langsung tiba-tiba saja tersadar.

Dengan wajah yang masih berlumuran darah, silaki-laki dalam tubuh Seok Jo (selanjutnya panggil Seok Jo aja) menepuk bahu ah Kyung si perawat "apa kabar?" tanyanya, ah Yung langsung pingsan. "kukira aku terlalu mengagetkannya" kata Seok Jo santai mengambil cermin dimeja, ia terkejut sendiri melihat wajahnya.

Masih linglung dengan keadaan sekitar, Youn Gyu yang melihat Seok Jo dijalan langsung mencengkeram kerah bajunya " tenang... tenanglah... ini aku si laki-laki, yang telah merubahmu seperti itu"
"tapi ada apa dengan wajahmu?"
"selama aku menunggumu, aku memerlukan beberapa perubahan... bagaimana menurutmu, tidak begitu buruk kan?" tanya seok Jo memamerkan bajunya.
"Ya Tuhan, aku terkejut sekali, dari semua orang, kenapa harus dia?"
Youn Gyu pun bertanya kemana Seok Jo yang asli, Seok Jo hanya menjawab "ia akan hidup sebentar dan harus berterimakasih kepadamu" sambil tersenyum lalu mengajak Youn Gyu pergi kesekolah.
"Sekolah?"

Menghadap kepala sekolah, Seok Jo hanya mengatakan keajaban masa kecil (mungkin maksudnya karena Youn Gyu tidak punya surat-surat atau akte dari sekolah-sekolah sebelumnya). Seok Jo pun menyogok kepala sekolah agar Youn Gyu bisa dipastikan sekelas dengan Won Tak.

Seok Jo diperkenalkan sebagai Ha Dong-hoon dikelasnya (selanjutnya kita panggil dia Dong Hoon). Ia dapat kursi di barisan kedua dari belakang, namun baru saja duduk terdengar teriakannya, ada pulpen yang menancap dibokongnya!! (ouch SADIS!!!....gak kebayang sakitnya kalo beneran, kerjaan dua orang temennya yang paling belakang).

Seok Joo kembali ke RS dan menemui Ah Kyung (yang terkejut tapi terlihat senang melihatnya) untuk mengatakan ia baik-baik saja. Ah Yung bercerita bahwa seluruh RS gempar dan berusaha mencari Seok Joo yang tiba-tiba menghilang, dan bermaksud untuk melaporkan kejadian sebenarnya kepada kepala RS namun Seok Joo menahannya. Seok Joo menari berputar-putar dan berdiri dengan kedua tangannya untuk meyakinkan bahwa ia sudah benar-benar sehat.

Dikelas, Won Tak datang terlambat, terlihat ia disegani (mungkin tepatnya ditakuti) oleh teman-temannya. Saat istirahat, Dong Hoon memperkenalkan dirinya pada Won Tak, namun dua orang teman (yang duduk dibelakang Dong Hoon) langsung memanggulnya pergi untuk memberi "perkenalan" sementara Won Tak hanya tersenyum melihatnya.

Saat akan keluar kelas, Won Tak berpapasan dengan seorang teman perempuannya, ia lalu memberi jalan ke kelas kepada temannya itu dan tersenyum memperhatikan. Sepeninggal Won Tak, datang anak laki-laki (sepertinya marah) melihat Won Tak kemudian melihat ke kelas kearah si anak perempuan.

"berilah aku kesempatan lagi" kata si anak laki-laki (ga tau namanya) yang di pintu kepada Won Tak yang sedang menghisap rokoknya di atap gedung sekolah.
"berikanlah kepada yang lain saja" jawab Won Tak acuh.
menyodorkan amplop "sisanya nanti aku berikan setelah pekerjaanmu selesai"
wontak mengambil amplop itu dan pergi meninggalkan si anak lelaki yang tersenyum (senyumnya terlihat ada udang dibalik bakwan).

Dengan wajah yang babak belur, Dong Hoon masuk kekelasnya. Teman sebangkunya tidak terima Dong Hoon seperti itu dia akan mencari tahu siapa pelakunya untuk membalaskan dendam, tapi dicegah Dong Hoon.
"wajah manismu semuanya hilang" menjawab baik-baik saja, Dong Hoon kemudian menanyakan Won Tak. temannya menjawab dia ada dilapangan olahraga, karena semua anak pencari kerja ada disana setelah kelas pagi.

Won Tak dikelas memasak, kelihatan tidak bersemangat walau teman-teman berusaha membuat lelucon dari adonan kue

Dong Hoon mendatangi rumah makan BoRam milik ibunya Won Tak. Ia memesan makan yang paling enak, tapi kemudian meminta lada hitam yang lebih banyak pada sup kimchinya.
"bagaimana ia bisa tahu aku akan memasak itu?" pikir ibu Won Tak.

Di Restoran Seok Joon dengan lahap memakan steaknya, dan menyuruh Ah Yung agar segera memakan makanannya "tapi... apa kau benar baik-baik saja?"
"sebenarnya..." seok Joon memperhatikan sekitar, lalu setengah berbisik " sebenarnya aku adalah seorang malaikat"
"malaikat?"
"diam!! ini benar-benar rahasia, hanya kukatakan kepadamu Ah Yung" seok Joon tersenyum
"lihat, kau harus mendapatkan perawatan" kata Ah Yung yang mengira otak Seok Joon korslet. Mendengar itu Seok Joon terhenti menyuap (hahaha)

Won Tak pulang terlambat ke rumah, dia marah melihat ibunya sedang membereskan barang-barang ayahnya yang dikirim dari penjara. Berbaring ditempat tidurnya Won Tak mengenang masa kecilnya. Ayahnya menhembuskan asap rokok berbentuk Donat. Won Tak kecil terpana, lalu minta ayahnya untuk membuat bintang. gantian ayahnya yang bengong, lalu meminta Wontak mendekat. "mau melihat bintang? lihat baik-baik" Ayahnya menghisap rokok lalu "TUK " jidatnya Won Tak dijitak. si ayah tertawa sementara Won Tak kecil meringis ngambek. ( tidak bagus mencontohkan merokok didepan anak kecil seperti ini--pesan sponsor ^_^)

Won Tak lalu membuka laci, lalu mengambil satu surat dan membacanya. Di surat itu, ayahnya menceritakan pengalaman pertamanya membuat roti, dan berjanji untuk hidup lurus sekeluarnya dari penjara nanti. Ayahnya juga memintanya agar mempercayainya dan bilang ia bangga pada Won Tak. Won Tak lalu meremas dan melempar surat itu. (Ia marah pada ayahnya yang tidak menepati janji. Betapa ia telah lama menanti hari kepulangan ayahnya selama bertahun-tahun)

Sepulang sekolah, hampir saja Dong hoon tidak bisa membuntuti Won Tak karena teman sebangkunya merengek ingin Dong Hoon main kerumahnya. Berhasil menghindar dengan berjanji akan main lain kali, Dong Hoon menyusul Won Tak ke tempat PS (ato game online?). Mendapat tempat di sebelah won Tak, Dong Hoon kesulitan dan bertanya bagaimana cara memulai permainannya (hahaha, gaptek ni om om).
"tekan tombol disebelah" kata Won Tak dengan mata masih menatap layar.
Dong Hoon terkejut ada yang terbuka seperti laci dari kotak yang dia tekan tombolnya (DVD Room), lalu memasukkan koin kedalam lubang kecil, melihat tidak terjadi apapun Dong Hoon mulai berfikir mungkin harus koin 50 won sambil mencoba memindahkan kelubang kecil yang satunya.
"Won Tak, apa aku harus menaruh dua koin kedalamnya?" tanya Dong Hoon penasaran.
"hah?" (haqhaqhaq, parah ni si om).





4 komentar:

yoora mengatakan...

lucu nih..
ayah na mau mintaa maf yaa sama si wan tak..

sad ending gga nih mba??

happy kan?

hehhe..
*ngarep.com

ai mengatakan...

Yup, gak cuma minta maaf, tapi kayak sekalian ngebayar janji untuk selalu bersama Won Tak sambil memberi pengarahan hidup sebagai ayah....

lupa (dah lama nontonnya).... kayaknya walo ada sedikit sedih tapi Happy Ending deh...
tunggu lanjutannya yaaa... ^_^

drama korea terbaru mengatakan...

Terima kasih buat sinopsisnya :)

Sinopsis Drama Korea mengatakan...

Keren banget ceritanya kk sangat membuat saya senang loh kk

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...