Jumat, 24 September 2010

Hero Episode 5


  
Episode minggu lalu....... Kantor Yongdeok diacak2 orang...........Jae In melihat Hae Sung menggandeng seorang wanita, dan Do Hyuk juga ternyata ada disana ikut menyaksikan semua. Jae In hanya bisa tertunduk


Do Hyuk kembali kekantornya dan melihat bahwa kantornya masih berantakan, dan melihat teman-temannya yang justru sedang berkemas-kemas kendak pergi. Bagaimanapun ia mencoba mencegah, namun usahanya tetap gagal...
 

Yong Deok mengajak Gong Chil Sung, mantan anak buahnya yang kini menjadi orang kepercayaan direktur Choi untuk bertemu di cafe yang kebetulan cafe milik ibu Jae In. Mereka duduk berhadap-hadapan disuguhi minuman dengan bonus kue kering khas ibunya Jae In (aku ngarepin banget si Chil Sung makan kue gak enak itu, hehe sayang gak kejadian).
Saat ditanya apa kegiatan Chil Sung saat ini,  ia menjawab ia melakukan hal yang sama yang dulu pernah dilakukan Yong Deok. (semua percakapan disini dilakukan dengan wajah datar hampir tanpa ekspresi)
"menjadi anjing Choi Il Do? jadi yang memberikan berita ke koran Daese itu juga kau?" tanya Yong Deok
"Apa tujuanmu membuka koran itu untuk membalas dendam kepada direktur Choi?" Chil Sung balik tanya
"Aku sudah 15 tahun tidak bertemu dengan putriku, dan itu semua karena Choi Il Do."
"walau kau dipenjara, ia baik-baik saja"
"otakmu dulu yang ku hancurkan juga baik-baik saja" (waktu dipukul pake asbak sampe berdarah)
"aku tidak bercanda Hyungnim.... sekarang aku punya kemampuan untuk itu" (setara dengan posisi Yong Deok dulu)
"kenapa dulu aku bisa dipenjara, kau yang lebih tahu. Apa kau masih bisa percaya pada Choi Il Do?"
Chil Sung menarik nafas panjang "aku tidak sama denganmu Hyungnim" (tidak akan melakukan kesalahan dan bertentangan dengan direktur Choi)
"Apapun yang dilakukannya, aku akan dapat melawannya"
"tidak mungkin, ada aku yang membantunya"
Yong Deok merasa sia-sia memberitahu Chil Sung, iapun berdiri, tapi sebelum pergi, ia sedikit berbalik
"15 tahun lalu, sehari sebelum aku ditangkap, kau tahu apa yang terjadi?" (sepertinya Yong Deok mencurigai Chil Sung)
Chil Sung sedikit kaget, tapi dengan tenang ia menjawab "tidak tahu, 15 tahun itu waktu yang sangat panjang"
"maksudmu kau tak ingat?" Yong Deok terus memancing
"apa maksudmu terus mengungkitnya?"

Hari mulai gelap, sepeninggal teman-temannya, Do Hyuk berusaha membersihkan kantor Yongdeok sendirian. Saat diluar diantara koran yang berserakan ia terdiam lalu membaca lembaran koran yang memuat berita nyonya P. Sementara itu Yong Deok yang baru datang, mengurungkan niatnya masuk, dan hanya memperhatikan Do Hyuk dari balik pintu pagar.
Sambil terus memperhatikan Do Hyuk, ia teringat tentang ayahnya Do Hyuk yang seharusnya dia bunuh bertahun lalu. Yong Deok lalu pergi diikuti Sang Chul. Sepeninggal Yong Deok, tidak lama kemudian Do Hyuk terlihat keluar dari pagar untuk bersih-bersih dibagian luar. Ternyata semua kejadian diawasi oleh Chil Sung yang lalu memerintahkan anak buahnya untuk menyelidiki semua informasi tentang Do Hyuk.


Do Hyuk terus berusaha menelpon Yong Deok, namun tidak mendapat jawaban. Ia memperhatikan suasana kantor lalu mulai bekerja menulis berita tetang nyonya P berdasar informasi yang ia dapat dari kota Apel.

Dikantor polisi, polisi Kyung Man mulai mengutarakan keinginannya untuk beristri, sementara polisi Oh membaca laporan soal tidak diketemukannya data mengenai anak nyonya P di kartu keluarga. Saat Jae In datang keduanya segera menurunkan kaki dari meja Jae In dengan kaget dan menjauh.
Saat Jae In meminta dibuatkan surat ijin untuk memeriksa rumah nyonya P, polisi Kyung Man heran " kau mau memeriksanya? bukankah koran Yongdeok sudah mau tutup?"
"memang apa hubungannya? kalau mau memeriksa sesuatu itu harus sampai tuntas"
"aigo, baru 2 hari saja kau bersama Do Hyuk, kau sudah berubah... hehehe" melihat tampang kesal Jae In, polisi Kyung Man sedikit meralat "menurutku diperiksapun hasilnya sama saja"
"polisi Na Kyung Man, apa prestasi belakangan ini?" Jae In sudah benar-benar kesal
mendapat jawaban, "bisa dibilang ada,bisa dibilang tidak ada" Jae In langsung menyatakan itulah alasannya kenapa Polisi Kyung Man terus menjadi bawahan (tidak pernah naik pangkat).
Kyung Man terkejut "kenapa kau bicara seperti itu?"
"Hari ini kita latihan khusus" kata Jae In tidak memperdulikan Kyung Man lagi, menurutnya mereka terlalu lembek terbukti pada saat menangkap lintah darat dulu. Semua terkejut, dan terpaksa ikut masuk ruang latihan...
 
dan habislah mereka dibantai Jae in (wkwkwk, payah ni polisi kayak gini, kalah ma cewek)

Hae Sung dan Ho Gyeong mengunjungi sebuah galeri. "mengapa semalam kau begitu? Oppa, apa kau benar marah padaku?" tanya Ho Gyeong merajuk
"apa? tidak ada hal seperti itu, itu karena aku sedang kaget"
"kenapa kau belum menceritakan aku pada ibumu?"
Hae Sung lalu menenangkan Ho Gyeong karena  ia baru saja akan memberitahu ibunya dan akan sesegera mungkin menentukan tanggal pertunangan mereka.
Ternyata galeri itu milik ibunya Ho Gyeong, ia ingin mengambil alih galeri itu sesudah menikah nanti. "kau meneruskan usaha ayahku, dan aku meneruskan usaha ibuku. Kita hidup seperti orangtuaku kini, dan kita akan punya seorang putri yang cantik seperti diriku" Hyo Gyeong tersenyum membayangkan masa depannya
 
Hae Sung tersenyum tipis mendengarnya, tapi terlihat ia tengah memikirkan sesuatu.

Dirumah, Jae In dipasangi plester dibahunya yang mulai terasa sakit akibat "melatih" anak buahnya. walau Jae In tidak mengaku, tapi sepertinya ibunya tahu ia sedang mempunyai masalah.
Tidak berapa lama ada telpon dari Hae sung yang mengajaknya bertemu dan mengatakan bahwa ia telah menunggu didepan rumah Jae In. Hae Sung bertanya mengapa Jae In tidak memenuhi janji untuk menelponnya, dan kaget ketika mendengar jawaban bahwa Jae In tadi pagi sudah datang ke kantor Daese tapi urung menemui Hae Sung karena Hae sung sedang bersama seorang wanita.
Hae Sung lalu meminta Jae In melanjutkan pembicaraan di suatu tempat dan Jae In yang ingin mengetahui kebenaran tentang kejadian pagi tadi tidak keberatan lalu masuk ke mobilnya Hae Sung. 
 
Sebelum mobil beranjak pergi ternyata Do Hyuk yang sedang dalam perjalanan pulang melihat mereka.

Walau sempat merasa tidak habis fikir dengan Jae In, Do Hyuk hanya menatap mereka dan melangkah pulang. Ia dikejutkan oleh polisi Kyung Man yang babak belur dan kesakitan yang memintanya menemani makan.
Kyung Man mulai mengeluhkan Do Hyuk yang kini mulai jarang mengunjunginya di kantor polisi semenjak Do Hyuk bergabung dengan Yongdeok. Dan berujung pada usahanya membujuk Do Hyuk agar mendekati Jae In kalau bisa segera menikah, dan menyuruhnya menjadi ibu rumah tangga saja. "waktu itu, kau pergi dua hari satu malam dengannya tidak ada yang terjadi? dasar bodoh" Kyung Man sepertinya sudah putus asa dengan atasannya kali ini.

Jae In dan Hae Sung berbicara berdua ditaman sambil menatap ke bawah bukit.
"maafkan aku" kata Hae Sung "mau tahu kenapa ini kulakukan? kenapa begini? benar aku menyukaimu... karena menyukaimu, makanya aku begini"
"tidak mungkin. Kau jelas sudah punya kekasih, mana boleh menyukai orang lain lagi " jawab Jae In
"aku tertarik olehnya begitu saja"
"aku tetap tidak bisa mengerti. Jadi kau mau aku bagaimana? sudah tahu kau punya kekasih tetapi tetap mau bertemu?"
"kalau kau tidak mau, kita tidak usah bertemu lagi"
"ya, aku tidak ingin kita bertemu lagi. Bagiku kau adalah orang jahat"kata Jae In tegas
Hae Sung lalu menjawab setidaknya ia berharap Jae In percaya bahwa ia tidak berbohong, dan jujur mengenai perasaannya. Dan suatu saat nanti ia akan menceritakan semua alasan yang menyebabkan semua tindakannya. Dari wajahnya.Hae Sung terlihat  memiliki banyak beban yang dia tutupi.

Do Hyuk masuk kerumah disambut oleh omelan Do Hee. Do Hee bahkan memintanya untuk berhenti saja menjadi wartawan. Do Hyuk mengacuhkannya dan masuk kekamar. Dengan gelisah ia mencoba tidur .

Esok paginya Sang Chul menyiapkan sarapan untuk Yong Deok .
Yong Deok menatap Sang Chul "aku mengingat kembali ketika kau baru ikut aku. Waktu itu disampingku juga hanya ada kau"
Sang Chul tersenyum "kau sedang menceritakan saat kak Ah yang berkhianat ke Genk lain?"
"kenapa kau begitu setia padaku?"
"karena aku percaya padamu, Hyungnim" 
Yong Deok tersenyum, dan memegang sendoknya hendak makan, tiba-tiba Do Hyuk datang.
"sebenarnya ada apa? telponpun tidak diangkat, kau pergi kemana?" tanya do Hyuk beruntun."ada apa? kenapa melihatku seperti itu" tanya Do Hyuk lagi melihat Yong Deok terus menatap wajahnya.Do Hyuk lalu meminta maaf soal kebohongannya memalsukan CV teman-temannya, ia hanya bermaksud membantu teman-temannya itu. "paling tidak bicaralah direktur" lanjut Do Hyuk melihat Yong Deok hanya diam saja.
Yong Deok meletakkan kembali sendoknya, "Kau pernah bilang ingin menjadi wartawan seperti ayahmu? kau harus mewujudkannya, kau harus menjadi wartawan yang baik seperti ayahmu. kalau pemikiran itu tidak berubah, aku akan memaafkanmu."
"terima kasih direktur"
"aku punya andil yang besar dalam masalah ini, aku akan membereskan kesalahanku dan kau bertugas memanggil semua wartawan kembali. Di dalam kamusku tidak kata belok arah, jalan harus tetap lurus."

Mereka mendatangi showroom yang tempo hari motornya mereka ambil. Sang Chul mencoba mencegah Do Hyuk untuk tidak ikut masuk karena menurut Sang Chul, masalah itu biar Direktur yang mengurus. Tapi Do hyuk yang penasaran melihat ke balik kaca dan terkejut melihat Yong Deok berlutut dihadapan para mantan anak buahnya.
"Hyungnim!!apa yang kau lakukan?" seru mantan anak buahnya tidak enak melihat Yong Deok berlutut didepan mereka.
"Kalian pasti sangat sulit mengikuti jaman, direndahkan karena pernah menjadi anggota gangster.  Aku egois hanya mementingkan diriku sendiri, mohon maafkanlah aku"
Yong Deok mulai mengembalikan semua yang pernah dia pinjam dari para mantan anak buahnya.
Diluar Do Hyuk menerima telepon dari Man Soo, ia menerima kabar bahwa nenek yang tempo hari ditolong menemukan anjingnya meninggal dunia.

Man Soo dan anjing si nenek menunggu di rumah duka sebagai tuan rumah karena anak si nenek masih dalam perjalanan. 
 
Si nenek meninggal dalam tidurnya, dan hanya ada nomor Man Soo di Hpnya, maka ManSoo lah yang pertama dihubungi tetangga.
Akhirnya mereka bertujuh menjadi tuan rumah dan membagi tugas menjamu para pelayat yang datang. Tidak lama datang seorang pria yang menangis dengan cukup keras, ternyata ia salah seorang anak si nenek. 
Setelah kedatangan anaknya, seluruh tim akhirnya hendak pulang, tapi mereka dikejar oleh anak si nenek yang sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan tim Yongdeok terhadap ibunya, bahkan satu persatu dijabat tangannya.

Melangkah keluar dari gedung duka, Man Soo memanggil Direktur Yong Deok dan mengatakan ia akan terus  berjuang bersama koran Yongdeok. Man Soo pun mulai mengajak kembali Joon Hyung, Ga Yeon, dan Eun Shil. Akhirnya setelah sedikit berpikir, mereka sepakat untuk memulai kembali koran Yongdeok dan melangkah dengan pasti. Kejadian si nenek menjadi penyulut semangat mereka lagi

Bersih-bersih kantorpun dimulai, semua bersemangat melakukannya
  
Setelah semua bersih, mereka pun berkumpul untuk membahas kembali langkah-langkah yang perlu mereka lakukan untuk membuat koran lagi, dan semua terbentur pada U A N G!. Tapi kemudian Eun Shil memberikan ide brilian tentang koran Online. Semua terpana, tidak percaya Eun Shil mempunyai ide hebat, dan tidak nerapa lama jadilah www.yongdeokilbo.com. 
"untuk sementara kita masukkan video......dan berusaha menyebarkannya..... siapa tahu ada iklan.....sampai saatnya kita maju bersama" bergantian mereka berbicara dengan penuh semangat
"Koran yang cepat, menarik dan  mengharukan sudah datang... Yongdae, Yongdae, Hwaiting!!"

Dan mereka mulai meliput berita-berita dari orang yang telah salah dituduh atau tidak didengar keluhannya. Setelah diluncurkan, kantor Yongdeokpun kembali sibuk oleh beragam aktivitas. Tetapi dimejanya, Do Hyuk sedang berpikir keras mengenai ciri khas mereka, hampir putus asa tidak menemukan ide, matanya menatap Direktur dan langsung mendapatkan ide, ia kan memanfaatkan bosnya yang mantan bos gangster:
ia menjadikan Do Hee dan dua keponakannya menjadi model dalam video "cara menghadapi preman untuk wanita dan anak-anak". dan tentu saja Do Hyuk harus membayar cukup mahal pada Do Hee. (haha, Do Hee ini bisa aja maksa adiknya ngasih duit)

Setelah mendapat sms dari Jae In, Do Hyuk mendatangi kantor polisi. Ia menemukan mereka di ruang rapat, dan mendapat kabar bahwa dari rekaman CCTV diperoleh informasi bahwa nyonya P sempat mendapat telepon dari sebuah nomor ilegal, sehingga dapat disimpulkan bahwa itu memang penculikan. Polisi baru akan bergerak setelah keluar surat ijin penyelidikan.
Hal ini menyulut pertengkaran karena menurut Do Hyuk mereka harus bergerak cepat. "aku sudah bilang dari dulu kalau itu penculikan, tapi kalian tak mau dengar. sekarang sudah ada kepastian, masih saja lamban bergerak." Do Hyuk juga menambahkan bahwa seharusnya Jae In tidak begitu saja percaya pada data yang menyebutkan tidak ada catatan mengenai anak nyonya P. Data/dokumen yang di agungkan oleh Jae In tidak selalu akurat, Jae In harus meng-kroscek-nya dengan data yang mereka dapat dari kota Apel. Ia juga lalu menuduh Jae In hanya sibuk pacaran dan tidak bisa memecahkan kasus, dan yang lebih buruk sudah tahu diselingkuhi tapi masih saja mau mengikuti pacarnya.
Jae In membela diri, hal pribadi dan pekerjaannya adalah dua hal yang berbeda
"apanya yang beda? wanita bodoh seperti itu bisa bekerja?'
"kalau tidak tahu, jangan sok tahu"
"kaulah yang harus segera sadar!" bentak Do Hyuk menutup perdebatan mereka dan keluar
"kau mau kemana?" panggil Jae In
"kalau kau ingin tahu, ikut saja" kata Do Hyuk sambil terus berjalan keluar
Dan polisi yang lain terkejut Jae In mau mengikuti Do Hyuk
"beneran ikut pergi, apa yang mereka lakukan sekarang?"
"pacaran?"

Jae In ikut naik ke mobil Do Hyuk menuju apartemen nyonya P. Sebelum masuk gerbang, mereka berhenti dulu melihat situasi.
"selanjutnya bagaimana? kita mendobrak masuk?" tanya Jae In
"tak ada yang tak berani kulakukan"
"kalau mendobrak berarti melanggar hukum"
"bukankah ini kasus penculikan? berarti tindakan ini bisa dibenarkan. Kita kan hanya bergerak lebih cepat dari surat resminya. kenapa kau tidak mengerti juga"
Jae In terlihat mulai marah (disebut tidak mengerti alias dengan kata kasar oon) "kalau berani, katakan sekali lagi"
"memangnya kenapa? tidak mengerti masih banyak bicara" kata Do Hyuk terus meremehkan
 
Dan tinju Jae In pun mendarat diperutnya Do Hyuk. (adegan ini tuh aslinya cepet banget, tapi ngeliat urat-urat ditangan A Ijunk yang menegang, apa mungkin ia memang benar2 ditinju? aktingnya keren euy)

Jae In masuk ke pos penjaga dan meminta ijin untuk masuk, tapi penjaga melarangnya. Sebenarnya itu taktik untuk mengalihkan penjaga dari monitor CCTV, setelah dilihatnya Do Hyuk menyelinap masuk, Jae in memberikan sebotol minuman pada pak penjaga lalu permisi pergi. Si penjaga yang melihat Jae In gadis baik, lalu mengijinkannya masuk untuk mengecek apartemen yang dicarinya.

Do Hyuk bersusah payah memanjat pipa ke lantai 4, sementara Jae In menunggu didepan pintu dengan gelisah. Begitu Do Hyuk membukakan pintu,  Ja e In langsung marah "kenapa lama sekali?'
"masuk dulu, baru bicara"
didalam Jae In terus mengomel, membuat Do Hyuk kesal dan geregetan. Jae In terdiam mengamati keadaan rumah nyonya P yang menurutnya terlalu "bersih", bahkan bagi orang yang memang rapih sekalipun.
Do Hyuk melihat foto dimeja, ia tertarik pada pose nyonya P yang bukan melihat kamera dan malah melihat arah lain.
 
Dan benar saja dugannya, begitu foto itu dilepas dari piguranya, ternyata itu adalah selembar foto yang dilipat dua, dengan seorang anak kecil di lipatan satunya.

Dilapangan Golf, Chil Sung meyakinkan Direktur Choi untuk tidak lagi mencemaskan Yong Deok yang tidak punya uang dan ditinggalkan wartawannya, ditambah lagi tidak akan ada lagi yang mungkin membantu mereka. "kalau ada aku, Yong Deok bukan masalah"
Chil Sung juga meyakinkan direktur Choi bisa menganggap nyonya P dan anaknya tidak pernah ada.

Sementara itu disuatu tempat, seorang wanita dikurung dengan tangan salah satu tangan terantai ke ranjangnya.
 
Ternyata nyonya P! matanya menatap kosong ke balik jendela jeruji, ada genangan air mata disana.

Do Hyuk mengantar Jae In kekantornya, kali ini ia meminta bantuan dengan bahasa yang lebih enak didengar dan mengucapkan terima kasih. Menatap Jae In yang mulai naik ketangga gedung, Do Hyuk kembali menggodanya "dasar, pelanggar hukum" (masuk rumah nyonya P tanpa surat resmi)
Jae In sedikit kesal, tapi ia tidak menghiraukannya dan kembali melangkah
"Apakah baik-baik saja dengan Hae Sung?" sepertinya Do Hyuk ingin tahu cerita sebenarnya "siapa gadis itu? apakah adiknya? soalnya setahuku dia itu tidak mempunyai adik. Teman kerja? tapi kalau teman kenapa  bergandengan"
Jae In menoleh dan dengan tenang ia menjawab "katanya pacarnya"
"pacar? lalu kau bagaimana?" tanya Do Hyuk khawatir
 "mulai sekarang aku tidak akan bertemu dengannya lagi"

Dikantornya Jae In menyuruh anak buahnya untuk berkonsentrasi pada pemeriksaan tempat tinggal nyonya P. Ia menanyakan polisi Kyung Man yang kursinya kosong.

"kau polisi?" tanya ibu Jae In cemas
"kenapa? kau tidak suka polisi?" tanya polisi kyung Man
"sebenarnya, suamiku dulu juga seorang polisi. Ia meninggal saat menjalankan tugasnya"
"tidak usah kuatir, aku tidak pernah melakukan hal yang berbahaya. Sebenarnya aku juga berniat untuk tidak bertugas lagi"
Ibu Jae In tersenyum "tunggu setelah putriku pulang, aku akan tutup. Sebenarnya putriku juga seorang polisi."
"benarkah?" Kyung Man kaget.
"oh, putriku sudah pulang" ibu Jae In menyambut anaknya
Jae In datang hanya melihat kepada ibunya, dan langsung memeluknya dengan sayang.
Kyung Man yang mengenali Jae In langsung menyelinap pergi (wkwkwk, lucu liat tampang Kyung Man yang tau cewek yang paling ditakutin ternyata anak dari gebetannya)
Setelah sedikit saling menyapa, Ibu Jae In menoleh ke arah kursi Kyung Man, dan heran tidak menemukannya disana.

Dikantornya, Do Hyuk terus terngiang kata-kata Jae In yang tidak akan bertemu lagi dengan Hae Sung. "kalau begini terus, aku harus bagaimana ?" tanya Do Hyuk kepada dirinya sendiri
"ya, tulis berita saja"
jawaban Man Soo membuat Do Hyuk tersadar "ah, tulis berita, benar aku mau menulis" (hehe, bakal malu dia, kalo ketauan lagi ngelamunin Jae In)
Dari lantai atas turun Sang Chul yang heran semua masih bekerja. Sebaliknya Dong Hyuk pun heran, kenapa Sang Chul terbangun tengah malam. Ternyata esok adalah hari ulang tahun Direktur Yong Deok, Sang Chul hendak memasakkan sup rumput laut "Ia sudah 15 tahun tidak merayakan ulang tahun, aku ingin menyiapkan banyak daging dan rumput laut ."
"kau benar-benar baik hati, tidak sama dengan tampangmu" Sang Chul senang dipuji baik hati, tapi sepertinya ia kurang senang karena Do Hyuk menganggap wajahnya sangar (haha, aku setuju ma Do Hyuk).
Sementara Do Hyuk masuk dapur, mereka melanjutkan kerja. Do Hyuk meminta Eun shil agar memasukkan foto nyonya P dan berita tentang penculikannya

Besok paginya koran web Yongdeok banyak dikunjungi, salah satunya Jae In yang sedang membacanya dari kantornya (ada yang berbeda dengan Jae In, rambutnya sedikit dikruil-kruil). Tidak berapa lama datang Polisi Kyung Man yang bersikap manis bahkan membuatkan minuman hangat untuk Jae In. Jae In dan yang lainnya heran dengan kelakuan sok akrab Kyung Man.
"ada apa? apa ada masalah yang ingin kau bicarakan denganku?" tanya Jae In dengan pandangan menyelidik curiga
"tidak ada... wah koran Yongdeok" kata Kyung Man mengalihkan pembicaraan ke monitor Jae In "beritanya  sangat menarik, coba buka halaman selanjutnya" Kyung Man tidak memperdulikan pandangan keheranan dari Jae In dan teman-temannya.

Tidak jauh berbeda, Direktur Choi pun ternyata membuka web koran Yongdeok, dia kaget karena bahkan kini terpampang foto nyonya P dengan anaknya disana. Wajahnya lebih terkejut lagi ketika tiba-tiba Ho Gyeong muncul di pintunya "Ayah! bukankah ayah akan menjemput ibu? cepatlah" tanyanya sambil mendekat. Direktur Choi berusaha tenang "ayah tahu"
"jangan lama ya" kata Ho Gyeong lalu meninggalkan ruangan ayahnya.
Direktur Choi bangun dan limbung, ia hampir jatuh dan memegangi kepalanya yang pusing. Ia langsung menelpon Chil Sung dengan marah "apa saja kerjamu?"

"maafkan aku Direktur, aku akan membereskannya" jawab Chil Sung, ia juga terhenyak di kursinya.
Chi Cung memanggil anak buahnya dan memarahinya "aku menyuruhmu membersihkan semua bukti, tapi foto itu malah mereka temukan, dan juga CCTV! sementara ini kau jangan muncul dulu"
"baik, ini data yang kau minta"
tanpa melihat map yang diserahkan anak buahnya, Chil Sung masih dengan marah menyuruhnya keluar dan menelpon Hae Sung "kau dimana?"

"ada apa?" jawab Hae Sung yang baru masuk ke sebuah gedung.
"masalah polisi belum kau bereskan?" suara Chil Sung menggelegar diseberang telpon.
Hae Sung menutup teleponnya dan menjabat tangan seorang pria yang menyambutnya didalam gedung itu.

"Kapten, pengajuan surat pemeriksaan di tolak. Bagian pemeriksaan melarang kita menyelidiki kasus nyonya P lagi." lapor polisi Oh pada Jae In. Jae In kaget dan langsung bergegas ke kantor bagian pemeriksaan diikuti Kyung Man.

Di kantor Yongdeok, Do Hyuk dan yang lainnya memberi pesta kejutan untuk Direktur Yong Deok, mereka menyiapkan kue  dan menyanyikan ulang tahun untuknya.

Setelah amarahnya mereda, Chil Sung mengambil dan membaca laporan dari anak buahnya. Ia terkejut membaca siapa orang tua DoHyuk sesungguhnya, ingatannya kembali ke masa 15 tahun silam.
Di suatu malam yang berhujan, ia menanti didalam truk mengamati Yong Deok dari kejauhan. Lewat telepon, ia mendapat perintah untuk menyelesaikan tugas Yong Deok, kalau-kalau Yong Deok tidak bisa menyelesaikan tugasnya. "apa yang akan kudapatkan?" tanyanya pada sipemberi perintah
"kursi kosong Yong Deok akan menjadi milikmu"
saat ia lihat Yong Deok justru berlari berlawanan arah saat melihat orang tua Do Hyuk, iapun menyalakan truknya dan menabrak mereka
Chil Sung membuka matanya, ia tersenyum mendapatkan ide bagus untuk kembali menghancurkan Yong Deok.

Diruangannya, Yong Deok sedang memeriksa berkas saat Do Hyuk masuk dan dengan riang menunjukkan kado untuknya "apa ini?" tanya Yong Deok
"ini hadiah ulang tahun"  
"terima kasih, selama 15 tahun, ini pertama kalinya aku mendapat hadiah lagi"
"tidak apa-apa, hanya menyampaikan niatku"
"apa ini?" tanya Yong Deok sambil membuka kadonya dan menemukan dasi disana.
"aku juga pertama ini membeli lagi kado setelah lima belas tahun. Kalu ayahku masih hidup, ia mungkin seusia denganmu. Aku tiba-tiba teringat padanya"
"Kau bilang orang tuamu meninggal dalam kecelakaan?"
"benar"
"ayahmu wartawan Jin Yeon dari kantor Koran Daese?"
"benar, tapi bagaimana kau bisa tahu?"
"ada masalah yang ingin kuceritakan padamu"
"apa itu?" tanya Do Hyuk, keduanya saling menatap "kenapa menatapku seperti itu?"
"bukankah kau ingin tahu kenapa aku bisa dipenjara?"
"benar" jawab Do Hyuk ingin tahu, tapi sebuah panggilan masuk ke HPnya, Do Hyuk meminta ijin untuk mengangkatnya.
"kau ingin tahu kenapa orang tuamu meninggal?" kata suara diseberang (Chil Sung)
"siapa kau?"
"apa kau tahu kenapa orang tuamu meninggal? orang tuamu di bunuh. Apa kau tidak ingin tahu yang sebenarnya?"


credit gambar sebagian dari dramabeans



..............................................CheeR Up GiRls!!!! Hwaiting!!...........................................

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...