Sabtu, 17 November 2012

Oh La La Couple Episode 11

*^^*Oh La La Couple Episode 11*^^*
 Soo Nam segera mencari cara untuk pergi ke pulau secepat mungkin. Tapi gagal….
Malamnya, Yeo Ok akhirnya tahu kalau ibu sudah tahu semua. Ia diminta ibu untuk pulang ke Seoul dan memaafkan Soo Nam. Pasangan suami ataupun istri haruslah tahan akan keadaan pasangan mereka. Dengan mata berkaca-kaca, Yeo Ok mengaku telah menahannya selama ini. Walau suami maupun mertua tak menghargainya, ia berusaha tahan. Tapi kesabarannya ada batasnya saat Soo Nam selingkuh. 
Hyun Woo yang sudah sampai ke pulau, langsung ke rumah Yeo Ok. Dengan jelas ia mendengar percakapan ibu dan anak. Hyun woo shock saat mendengar Yeo Ok telah keguguran.

Ibu tak percaya kalau Soo Nam selingkuh apalagi ia menyebabkan Yeo Ok keguguran. Yeo Ok tak tahan lagi, ia kesal pada ibu yang lebih percaya pada Soo Nam di banding dirinya. Ia pun men-dial nomor Soo Nam agar ibu bicara langsung padanya, sementara ia sendiri memilih keluar. 
Soo Nam yang melarikan diri dengan menggalau sambil minum soju, mengangkat ponselnya. Ia tak mengelak soal dirinya yang punya wanita lain. Ibu shock. 
Yeo Ok duduk di tempat tadi Hyun Woo duduk. Sementara diam-diam Hyun Woo memperhatikan Yeo Ok dari gerbang. 
Yeo Ok meninggalkan rumahnya sambil menahan air mata. Hyun Woo mengingat waktu mereka kecil dulu, di mana Hyun Woo biasanya diam-diam mengikuti Yeo Ok yang sedang menangis, lalu untuk menghiburnya ia mengajak Yeo Ok barbequan. 

Begitupula sekarang. Diam-diam Hyun Woo sudah menyiapkan api di tempat mereka biasa barbequan. Sesuai dugaannya, Yeo Ok ke sana. 
“Oppa?” 
Hyun Woo berusaha menyambut Yeo Ok dengan santai, ia melepaskan jasnya dan memakaikannya pada Yeo Ok. “Kau Tak seharusnya jalan-jalan seperti itu, kau bisa flu. “ 
“Tapi…” 
“Duduklah…” 
“Apa yang terjadi, kenapa kau ada disini?” 
“Karena,… aku kan Oppa-mu. Makanya aku tahu semuanya” Hyun Woo mengaku datang untuk menjemput Yeo Ok, ia ingin Yeo Ok kembali ke Seoul bersamanya. Bukan ia tak tahu perasaan Yeo Ok saat ini, tapi tak ada yang bisa Yeo Ok lakukan di Pulau selain untuk menangis. Rasa frustasi juga beban di hati Yeo Ok tak hilang walau ia datang ke pulau. Yang ada, Yeo Ok malah membuat ibu menjadi susah. “Yeo Ok, kalau selama ini kau hidup demi orang lain, sekaranglah saatnya kau menjalani kehidupanmu sendiri. Aku akan membantumu…” 
Hyun Woo menghapus air mata Yeo Ok, “Jangan terluka lagi… Aku akan mengobati semua lukamu, jadi jangan terluka lagi…” Perlahan, Hyun Woo mendekati wajah Yeo Ok, bersiap menciumnya 
“Tidak! Tidak!!.. Tidaaaaaaaaak!” Ternyata yang barusan hanyalah bayangannya Soo Nam. Ia teramat khawatir pada Pria yang sedang mendekati mantan istrinya itu. 

Pada kenyataannya, Hyun woo memang mengucapkan kata-kata seperti dalam bayangannya Soo Nam. Hanya saja Yeo Ok-nya tengah tertidur. Hyun Woo juga berniat mencium Yeo Ok, tapi ia mengurungkan niatnya itu. Sepertinya Hyun Woo masih bersabar menunggu Yeo Ok siap… 
Setelah semalaman menemani Soo Nam minum, sepertinya Dewi Asmara membawa Soo Nam ke pulau. Nampak soo Nam tertidur di tepi pantai. Dewi Asmara di marahi Dewa karena terlalu ikut campur urusannya manusia… 
Soo Nam segera menemui ibu segera setelah ia terbangun. Ia kini berlutut memohon maaf pada ibu. Ibu yang sudah tahu permasalahan sebenarnya, mengaku tak bisa memaksa Yeo Ok lagi. Tangisan seorang anak, sangat menyakitkan bagi orang tua, ibarat tengah menangis darah. Jadi semua terserah Yeo Ok sekarang. Ibu minta soo Nam untuk tak mengganggu Yeo Ok dulu, sementara ini biarkan Yeo Ok tenang dan bisa menjalani hidupnya sendiri dulu. Soo Nam hanya bisa menangis. 
Padahal pagi itu, Yeo Ok sudah kembali ke Seoul bersama Hyun Woo. Ia minta mereka masuk terpisah, Yeo Ok khawatir akan ada rumor buruk. Yeo Ok merasa harus menyemangati dirinya sendiri. 
Apalagi terjadi insiden di kamar pertama yang harus ia bersihkan. Penghuni kamar yang seorang laki-laki sudah membuka baju bersiap untuk mandi. Yang ada Yeo Ok dan si Tamu sama-sama teriak karena shock!!, wkwkwk. 
Dan ternyata juga, membereskan kamar Hotel tak semudah membereskan rumah. Banyak standar yang harus di penuhi walau itu hanya merapihkan tempat tidur. Supervisor geleng-geleng. Mana Yeo Ok yang tempo hari kerjanya cekatan dan bahkan mengajari Supervisornya? 

Tapi tenang saja, jiwa ahjummanya Yeo Ok teramat tinggi. Ia tahu cara mengambil hati supervisornya, dengan mengatakan ia iri pada kulit sang supervisor yang terlihat halus. 
Dampaknya dahsyat, Supervisor bahkan mengijinkan seorang pelayan untuk menemani Yeo Ok sementara = baca = mengajari. 
Hyun woo mengetahui kejadian itu, saat ia tak sengaja melewati kamar yang sedang di bersihkan Yeo Ok. 

Sementara itu, Victoria kaget saat ada yang datang ke apartemennya untuk melihat-lihat. Ternyata mereka adalah calon pembeli apartemen itu. Victoria pun segera ke rumah Soo Nam untuk mencari tahu keadaan sebenarnya. 
Tak ada Soo Nam, malah membuat Victoria leluasa. Ia leluasa untuk mengambil hati ibu Soo Nam dam Il Ran. Tapi Il Ran sebetulnya tak terlalu suka dengan Victoria. Entah kenapa, mungkin karena ia beremphati pada Yeo Ok? Tapi wajah Il Ran akhirnya tersenyum karena di belikan tas.
Selesai kerja, hyun Woo mengajak Yeo Ok mengobrol. Ia menanyakan keadaan Yeo Ok setelah kembali ke Seoul, juga tentang pekerjaan jadi pelayan, “Apa jadi pelayan itu, susah?” 
Yeo Ok mengaku tidak, baginya pekerjaan itu sama seperti pekerjaan IRT biasa. Ternyata arah pertanyaan Hyun woo itu adalah mengenai pertanyaan Yeo Ok tempo hari soal bisa naik jabatan dengan cepat asal punya ide atau kemampuan khusus. Jelas Yeo Ok bingung, karena Hyun Woo dulu ngobrolnya sama Soo Ok alias Soo Nam. Ye Ok hanya bisa nyengir mengiyakan. 
Yeo Ok makan memenuhi ajakan Hyun Woo. Ia memberitahu alasannya ikut Hyun Woo ke Seoul adalah untuk bisa menjalani kehidupannya sendiri. Untuk itu, sekarang ia ingin fokus pada dirinya sendiri dulu = baca= Yeo Ok belum mau membuka diri untuk membina hubungan baru. 
Hyun Woo mencoba beralibi, bahwa ia hanya mencoba menyelamatkan Yeo Ok, yang ke depannya harus terbiasa makan sendiri. Sementara ia juga biasanya makan sendiri, jadi mereka makan bersama itu seperti ‘saling menolong’. 
Dengan mata berkaca-kaca, Yeo Ok yang mulai bingung apa ia mesti memanggil hyun Woo dengan ‘Oppa’ seperti biasanya atau memanggil ‘Hyun Woo-ssi’, mengaku kondisinya sekarang membuatnya enggan walau sekedar tersenyum atau tertawa lepas. “Walau sulit, aku akan mencoba melewatinya sendiri…” 
“Ok…. Aku yakin kau akan baik-baik saja” hyun Woo kemudian minta Yeo Ok memakan makanannya. 
Yeo Ok memilih pulang ke tempat Lee. Belum sempat mengobrol lama, Soo Nam datang. Yeo Ok buru-buru sembunyi di kamar. Soo Nam datang dalam keadaan mabuk. 
Ia mengaku baru dari pulau, tapi tak menemukan Yeo Ok di sana. Ia hanya bisa menemui ibu Yeo Ok dan memohon. Bahkan Ibu Yeo Ok pun tak mau memaafkannya. Soo Nam mengaku minum di pinggir pantai. Sempat terlintas di pikirannya untuk mati saja. “Jika aku mati, apa Yeo Ok akan memaafkanku?” 
Walau kesal pada Soo Nam, tak urung Yeo Ok penasaran untuk menguping pembicaraan Soo Nam. Yeo Ok akhirnya keluar setelah mendengar kalau Soo nam mengaku tak bisa hidup tanpa Yeo Ok, dan jika Yeo Ok memaafkannya maka ia takkan mencintai orang lain kecuali Yeo Ok. “Yang benar saja, kau hanya akan mencintaiku? Kau akan mati tanpaku? Berhentilah membuat pertunjukan.” 
“Sayang, aku tak sedang membuat pertunjukkan. Aku tulus, benar-benar tulus….” 
Sayangnya Yeo Ok tak mau lagi percaya, padahal Soo Nam sampai berlutut. Bagi Yeo Ok, kesempatan maaf untuk Soo Nam terbuka sejak ada calon bayi mereka, Star. Tapi sejak cahaya bintang itu mati, hilanglah kesempatan itu. Mereka kini tak lebih dari sekedar teman. Ia pun memilih pergi dari Rumah keluarga Lee…. 
Soo Nam makin galau melihat Victoria di rumahnya. Jelas ia tak suka itu, iapun menarik Victoria untuk bicara di luar. 
“Hey... kalian mau kemana? Bicara di sini saja. Memangnya kalian ada hubungan apa?” tanya ibu penasaran.
“Tak ada…!!!” Jawab soo Nam tegas. 



Setelah berdua di luar, Soo Nam mengaku sedang dalam kondisi tak bisa mengurusi Victoria, karena ia baru saja kehilangan calon bayinya. Sedang mengenai apartemen, Soo Nam mengaku kalau apartemen itu milik Yeo Ok, jadi bisa saja Yeo Ok menjualnya. Soo Nam menyarankan Victoria untuk segera pulang, dengan alasan sudah malam dan Victoria juga sedang kurang sehat. 
Malam itu, empat orang tengah galau, di tempatnya masing-masing… 
Esok paginya, akhirnya Ibu Soo Nam merasakan apa yang biasa Yeo Ok rasakan. Semua orang mengandalkannya untuk ini itu di rumah. Tapi semua penghuni rumah tak peduli, bahkan ia di salahkan jika ada yang terlewat. 
Contohnya Ki Chan, “Ibu selalu tahu segalanya dan mengurusnya,… Nenek, cepat bawa ibuku kembali ke rumah…” 
Di Hotel, Victoria berusaha menemui Yeo Ok. Untuk apa? Tentu untuk minta Yeo Ok keluar dari hotel itu. Sigh, aku awalnya ikutan Yeo ok, udah bersimpati sama dia, tapi ternyata kelakuannya ‘di kasih hati minta jantung’. Jadi wajar saja Yeo Ok melampiaskannya dengan mencabik-cabik kertas dan mengibaratkan itu Victoria. 
Sepertinya Victoria agak deg2an juga ketemu ahjuma kayak Yeo Ok. Ia kini di taman menenangkan debaran jantungnya. Soo Nam yang kebetulan lewat, melihat Victoria memegangi dadanya, ia mendekat bertanya apa Victoria sedang tak sehat? 
Victoria langsung berwajah sumringah ketemu soo Nam, ia mengaku sehat. Tapi wajahnya berubah jadi sendu karena Soo Nam menolak menemaninya mencari tempat tinggal baru. Ia merasa Soo Nam sedang menjauhinya. 
Soo Nam menolak membahasnya, ia memilih pergi dengan alasan akan bertemu GM. 
Ternyata Soo Nam di panggil GM gara-gara Manager Jang. Ia menemukan bukti kalau Soo Nam terlibat dalam kasus hilangnya barang-barang dari Gudang. Terpaksa Soo Nam akhirnya mengakui kalau ia sudah tahu ahjumma supervisor Laundry adalah pelakunya. Tapi ia memilih memberikan uang pada si ahjumma untuk menutup kerugian Hotel. Karena ia tahu si ahjumma melakukan itu karena terpaksa, butuh uang banyak untuk suaminya yang di rawat di RS. Bagi Soo Nam, Hotel itu seperti rumah kedua, dan pegawai di dalamnya itu ibarat keluarga.
Rencana hukuman untuk Soo Nam dan ahjumma masih di pertimbangkan, GM akan bicara dulu dengan President. 
Yeo Ok telah menemukan tempat baru. Saat ia bebenah, Hyun Woo datang membawakannya bunga… 
Yeo Ok bingung, ia kan tak memberi tahu siapapun, bagaimana Hyun woo bisa tahu? “Karena aku kan Oppa-mu..” Jawab Hyun Woo singkat. Ia mengambil lampu di tangan Yeo Ok dan membantu memasangkannya. 

Suami istri Lee mengajak Soo Nam menengok rumah baru Yeo Ok, mereka masih berharap keduanya kembali rujuk.
Dan disinilah keduanya bertemu, keduanya punya maksud yang sama. Sama-sama ingin mengambil hati Yeo Ok. 
*^^*

3 komentar:

Devi Rouli mengatakan...

Victoria bener2 nyebelin !!! untung yeo ok bukan aku kalo iya pasti udah tak tonjok !!!

obat tradisional asam urat mengatakan...

sepertinya film nya seru....jadi pengen nonton...heuheu

Sambenx mengatakan...

Smakin ksini..liat Hyun woo kyk liat Hyun Bin oppa..ntar klo Hyun bin Oppa tua kyk dia kali y...
jadi siapa yg mirip siapa ini *abaikan
Hyun Bin Oppa Bogosipo :D

Makasih sinopsisny cingu... :)

Fightttiiiing!!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...