Kamis, 22 November 2012

Oh La La Couple Episode 15


Aku benci sama episode ini!! Episode yang menyisakan genangan air mata. Episode yang membuat hati terasa di remas, mengharu biru.....
Lebay?? iyaaaaaaaaa!!!!!....

No pics!! MUNGKIN gambar akan menyusul.....
Atau MUNGKIN TIDAK....

Oh Ya, di akhir episode kemaren, ada kesalahan. Yeo Ok aku bilang "tiba-tiba sesak nafas", padahal yang betul adalah: "tiba-tiba merasakan kesakitan luar biasa" cuma ya itu kemarin kupikir area dada, karena Yeo Ok megangin dadanya, tapi kemudian ia juga memegangi perut sebelah kiri....

 *^^*Oh La La Couple Episode 15*^^*
Yeo Ok segera memeriksakan dirinya ke dokter, tapi ia kemudian di sarankan ke RS yang lebih besar. Sementara itu, Soo Nam berhasil meyakinkan Ny. Han kalau suaminya lah yang memintanya melakukan itu (=menculik ny. Han, sebagai bagian dari kejutan). Ny. Han yang tak berpikir buruk, ia menyangka suaminya sudah memaafkan soo Nam.

Sesudah sampai di Hotel, Soo Nam segera menelpon Tuan Han dan menelpon dengan suara wanita memberitahu perihal Ny. Han yang masuk ke Hotel Elvin bersama dengan seorang pemuda yang ganteng. Tuan Han terpancing, ia yang sedang rapat penting, memilih meninggalkan rapatnya itu dan segera pergi.

Padahal mah Ny. Han sedang mengagumi dekorasi yang di siapkan Soo Nam. Soo Nam pamit keluar setelah menerima pesan soal Tuan Han yang sudah masuk lobby. 

Sayangnya, tuan Han tak mudah takluk. Yang ada ia malah ngamuk-ngamuk dan nelpon Soo Nam. Soo Nam takut-takut kembali ke kamar. Sambil berlutut, Soo Nam minta maaf, ia mengaku melakukan ini demi ulang tahun perkawinan Tuan Han. Selama 34 tahun mereka selalu merayakannya di kamar itu, jadi ia pikir tahun ini juga harus sama.
Tapi Tuan Han masih saja terus mengancam dengan tempat botol sebagai senjatanya, sementara Ny. Han terus berusaha menenangkan suaminya.

Hyun Woo segera datang ke kamar 307 setelah mendengar laporan dari Jang soal 'penculikan' Ny. Han. Tapi justru keduanya bengong saat masuk justru melihat Tuan dan Ny. Han duduk di meja makan dengan jamuan lengkap.

Tapi tetap ada yang aneh, Hidung Soo Nam di sumpal tissue dan terlihat ada darah. Tapi wajah Soo Nam tetap memperlihatkan senyum, terutama pada Hyun woo.

"Bagaimana bisa orang-orang di Hotel ini berbuat apapun sesuka mereka? apa kau tak tahu cara mengetuk pintu?" Tanya Tn. Han menyindir Hyun Woo dan Jang.
"Apa semua baik, Tuan Han?"
"Kenapa tak baik?... Ah... kau bertanya karena Manager Go?" Tuan Han malah memuji soo Nam yang punya rencana besar. Menurutnya setiap orang mestinya seperti itu, contohnya dirinya juga membangun DaeYoung Group seperti sekarang juga berkat sebuah rencana besar. Tn. Han bahkan mengingatkan kalau ingin bisnis tumbuh, mereka butuh 'penjahat kecil yang so sweet' seperti Soo Nam.

Sepulang kerja, Jang kembali kencan dengan Il Ran. Sepertinya kali ini Il Ran yang ngajak, ia berencana tak melanjutkan kencan buta mereka lagi. Padahal Jang tadinya berpikir kalau Il Ran akan minta pertanggungjawaban soal kejadian Jumat malam lalu. Ia kecewa saat mendengar dari Il Ran kalau ia bukanlah typenya Il Ran. 
Keduanya kembali minum, dan kejadian jumat malam kembali terulang. Terdengar teriakan di pagi hari dari sebuah motel....

Dengan tampang acak-acakan, Jang mengantar Il Ran pulang. Sebelum berpisah Il Ran menegaskan mereka takkan pernah lagi kontak, walau itu hanya SMSan.

Il Ran bermaksud masuk rumah diam-diam, tapi ia kepergok Soo Nam yang mau buang sampah. Il Ran membantah semua tuduhan Soo Nam soal tak pulangnya ia semalam, tapi Soo Nam tak percaya.

Jang kaget melihat Soo Nam, ia segera bersembunyi. Dari semua manusia di muka bumi, kenapa Il Ran mesti adiknya Soo Nam????

Ibu mulai stress mendengar laporan soal kelakuan Il Ran. Ia punya dua anak, tapi dua-duanya cerai.  Sebagai solusinya, pokoknya ibu mau membawa Victoria ke rumah itu. TITIK!!. 

Soo Nam papasan dengan Victoria, ia heran dengan seragamnya Victoria yang berbeda. Saat tahu kalau Victoria pindah ke Departemen yang sama dengan Yeo Ok, inilah pesannya, "Kalau memungkinkan, ku harap kau tidakj dekat-dekat dengan Yeo Ok...".
Victoria tentu saja kecewa. Bukan kata itu yang ia harapkan dari Soo Nam.......

Soo Nam tak menemukan Yeo Ok di mejanya. Kepala bagian memberitahu kalau Yeo Ok cuti 2 hari.
"Maaf, cuti dua hari dengan alasan pribadi? Memangnya untuk apa?"
"Well... Kenapa kau bertanya? Apa hubunganmu, kau suaminya?".
Soo Nam gelagapan, untuk menghilangkan kecurigaan, ia buru2 pamit...


Kabar buruk datang bagi Yeo Ok, diagnosa sementara menyatakan kalau sesuatu terjadi pada Livernya. Ia harus menjalani test lanjutan untuk tahu pastinya. 

Yeo Ok yang sepertinya sedang linglung nampak duduk di Resto kesukaan Hyun Woo. Sepertinya mereka janjian, tapi Yeo Ok memilih pergi saat tahu kalau Hyun Woo sudah datang.

Hyun Woo mencari Yeo Ok ke Apartemennya, di sana justru ada Soo Nam. Soo Nam mengaku datang karena ia mendengar Yeo Ok cuti, sementara Hyun woo datang karena seharusnya tadi ada janji dengan Yeo Ok. Hyun Woo baru tahu soal cuti Yeo Ok dari Soo Nam. Soo Nam yakin Hyun Woo akan menunggu Yeo Ok, jadi sambil menunggu, Soo Nam mengajak Hyun Woo minum.

"Aku khawatir ia sedang ada masalah" Hyun Woo menunjukkan betapa khawatirnya ia pada Yeo Ok.
"Jangan khawatir, ia mengambil cuti dua hari, bukan berarti ia punya masalah. Aku yakin ia punya alasan."
"Apa maksudmu dengan alasan?"
"Jika kau memang sudah punya rencana dengannya, aku yakin ia akan menghubungimu...."

Soo Nam dengan jujur mengakui kalau ia cemburu pada Hyun Woo. cemburu pada perhatiannya Hyun Woo, yang ia pastikan itu tulus. Padahal saat masih bersama Yeo Ok dulu, Soo Nam tak pernah menyadari akan ada lelaki lain yang akan mencintai istrinya itu, apalagi cintanya seperti cintanya Hyun Woo sekarang. Tapi kecemburuan yang Soo Nam rasakan sekarang, ia yakin karena ia jatuh cinta lagi pada Yeo Ok.
"Itu namanya obsesi" Sanggah Hyun woo
Lagi-lagi Soo Nam mementahkan pernyataan Hyun Woo,  selama pernikahan, ia hanya melihat Yeo Ok yang terlihat sibuk dengan perannya sebagai Ibu Rumah Tangga. Tapi saat berpisah, Soo Nam baru menyadari sisi kewanitaan Yeo Ok. 
"Itukah alasanmu kenapa tak mau melepasnya?"
"Bukan begitu, awalnya ku pikir pasti bagus kalau ia tetap bersamaku. Tapi ternyata bukan itu, aku menyadari bahwa aku tak bisa bertahan tanpanya disisiku"
Hyun Woo mulai marah, "Kenapa kau begitu egois? Berhenti memikirkan dirimu sendiri, mulailah memikirkan Yeo Ok juga. Daripada hanya memikirkan kebahagiananmu, pikirkan juga kebahagiaan Yeo Ok. Jika Yeo Ok tetap bersamamu, apa menurutmu ia akan bahagia?"

"Itulah kenapa aku akan melepasnya pergi. Aku akan melepasnya untukmu. Jika itu yang ia inginkan, dan jika itu akan membuatnya bahagia..."

Pembicaraan terputus karena Yeo Ok menelpon Hyun Woo. Makin hancurlah hati Soo Nam....
Ia memilih pergi....

Yeo Ok mengaku ia sedang ada di rumah temannya yang ayahnya meninggal. Sepertinya itu jadi alasan yang bagus karena Yeo Ok menelpon Hyun Woo sambil menangis. Ada jeda di mana Yeo Ok minta Hyun Woo tak menutup telpon, tapi Yeo Ok tak bicara apapun.
"Apa ada yang mau kau katakan?" Tanya Hyun Woo karena hening.
"Apa ada yang mau ku katakan? Apa aku harus menutup telpon jika tak ada yang ingin ku katakan?" Seru Yeo Ok kesal. Tapi kemudian suaranya kembali menurun, "Kita bisa hanya saling mendengar suara nafas seperti ini... dan bahkan kalau kita tak bisa mendengarnya, tapi tahu kita saling terhubung tidakkah ini membuatmu merasa lebih baik dan nyaman?"
Hyun Woo mengiyakan, ia sangat pengertian, ia menyangka kalau kelakuan Yeo Ok ini karena saking sedihnya atas kematian ayah temannya itu...

Yeo Ok di beritahu soal Hyun Woo yang tadi minum bersama Soo Nam. "Kenapa kau minum dengan soo Nam?"
"Go Soo Nam bilang kalau kau adalah satu-satunya untuknya"
"Lihat, kan? Sampai kapanpun ia tetap hanya memikirkan dirinya sendiri"

"Tapi.. Ia bilang kalau ia akan melepasmu. Jika itu yang kau inginkan, dan jika itu akan membuatmu bahagia.... "
"Dia bilang begitu?" Yeo Ok tertawa getir....

Dan malam itupun Soo Nam lakukan dengan menggalau di ruang karaoke. Ia mengundang Lee dan istrinya. Dengan jujur Soo Nam mengaku kalau ia sudah melepaskan Yeo Ok. Lee yang tadinya mengomentari kelakuan soo Nam, akhirnya ikut menggalau menemani Soo Nam. Ia tahu perasaan sahabatnya itu...

Esoknya Soo Nam akhirnya di beri lagi jabatan manager, 'Manager of Client Romance Department', hihi nama departemen yang aneh. Hyun Woo menyalaminya. Tapi di luar dugaan Soo Nam minta di transfer ke resort di  Cebu, Philipina. 
"Mungkinkah, alasanmu karena hal yang kau katakan kemarin?" (=mengenai melepas Yeo Ok) Tanya Hyun Woo.
Soo Nam beralasan kalau ia ingin mempelajari tentang operasional Resort.

Reaksi ibu juga sama, ia heran dengan keputusan anaknya itu. Ia yakin keputusan Soo Nam itu akibat rencana Ibu membawa Victoria ke rumah. Sementara  itu, Il Ran malah minta di ajak.
Ibu curiga kalau Soo Nam masih belum bisa mlepas Yeo Ok, makanya ia pergi. Tapi justru Soo Nam mengaku ia pergi karena ia sudah melepas Yeo Ok.
Ternyata yang di takutkan Yeo Ok terjadi, hasil tes  menunjukkan ia punya kanker hati. kankernya sudah cukup menyebar, jadi ia di sarankan untuk transplantasi. 
Ia pun pulang dengan gontai. Baru saja naik taxi, Yeo Ok kembali keluar dari taxi dan kembali masuk ke RS menemui Dokter yang tadi.
Tanpa Yeo Ok sadari, sebetulnya ia berpapasan dua kali dengan Kepala koki yang baru saja masuk ke RS yang sama.

Yeo Ok minta Dokter memeriksa ulang dirinya. ia tak pernah merokok, sedikit minum, juga tak banyak makan daging. Ia juga dengan sendu mengaku ia baru saja memulai untuk bisa hidup bahagia, baru memulai cinta baru, tapi kenapa ia harus menderita sakit itu??. Yeo Ok menangis dalam keputusasaan.

Suster Asmara menenangkan Yeo Ok. Mereka bisa saja memeriksa ulang Yeo Ok atau Yeo Ok pergi ke Dokter lain, tapi sayangnya hasilnya sudah positif. Walau berat, Yeo Ok mesti menerimanya. Seberat apapun sakitnya, tergantung dari cara kita menghadapinya. Jadi Yeo Ok diminta untuk tak terlalu khawatir dan tetap tenang. Selain itu Yeo Ok juga di sarankan untuk mengajukan permohonan transplantasi.
"Kalau aku tak mendapatkan transplantasi?"
Dokter mengaku tak bisa memprediksi kapan ancaman bahaya akan datang pada tubuh Yeo Ok. Yang pasti mereka harus melakukan transplantasi secepatnya sebelum kanker menyebar.

Yeo Ok sudah ada di rumah, ia sedang makan saat ada kiriman datang. Satu box makanan kering dan satu box lagi kerang segar kiriman dari ibunya. Tak lama, ibu menelpon menelpon menanyakan apa kirimannya sudah sampai. Ibu jelas mengkhawatirkan Yeo Ok yang kini tinggal sendirian, kesan pesannya banyak sekali.
Yeo Ok minta ibunya tak terlalu mengkhawatirkan Yeo Ok, lebih baik ibu mengkhawatirkan dirinya sendiri saja. Ibu malah salah faham, ia menganggap Yeo ok tak tahu terima kasih padahal sudah di kirimi bahan makanan enak. 
Yang ada Yeo Ok juga marah, ia kan tak minta. dengan alasan sedang makan ia menutup telpon. Bentuk kemarahan Yeo Ok karena kondisinya sekarang. Yeo Ok tersedu, ia takut akan kenyataan di depan matanya...

Tak di duga, esok pagi nya ibu Soo Nam menelpon. Jadi, sebelum ke Hotel Yeo Ok menemui mantan mertuanya itu. Ibu memberitahu soal rencana kepergian Soo Nam ke Philipina. ia yakin itu karena ia berencana membawa Victoria ke rumah (=menjadikannya menantu).  Ibu mengkhawatirkan Ki Chan kalau Soo Nam pergi.
Intinya ibu minta Yeo Ok untuk tak lagi berhubungan dengan Soo Nam dalam bentuk apapun. Walau Yeo Ok sudah mengatakan ia tak punya hubungan apapun dengan Soo Nam, ibu tetap dengan tegas minta Yeo ok tak lagi mengganggu Soo Nam.

Yeo Ok sedang makan siang saat ia melihat Victoria hendak duduk semeja dengannya. Melihat tatapan Yeo Ok, Victoria urung duduk disana. Tapi ia juga bingung, karena tempat duduk yang lain isinya cowok.
Yeo Ok akhirnya menawarkan tempat duduk di depannya untuk Victoria.  Dalam hati ia bicara kalau ia tak punya kekuatan lagi juga waktu untuk 'melawan' Victoria.
Tak lama, keduanya mulai larut dalam tawa sepanjang percakapan di meja itu bersama yang lainnya....

Saat masih makan itu, Hyun Woo mengiriminya pesan, sebuah pantai yang cantik. Hyun Woo menanyakan pendapat Yeo Ok soal pantai itu.

Yeo Ok sedang berjalan sambil asyik bertukar pesan dengan Hyun Woo, jadi ia tak menyadari sepasang mata tak berkedip memandanginya. Yeo Ok menoleh. Melihat Soo Nam membuatnya teringat perkataan Hyun Woo soal Soo Nam yang rela melepasnya jika itu memang kemauan Yeo Ok dan membuat Yeo Ok bahagia. Terbersit rasa bersalah.
"Kudengar kau akan pergi ke Philipina?"

"Kok tahu? tak ada satupun pegawai yang tahu.. Ah... General Manager"
Yeo Ok cuma nyengir, karena ia tak mungkin bilang kalau ia tahu dari ibunya Soo Nam. Ia mengganti topik tentang bagaimana dengan Ki Chan. Soo Nam mengaku setelah semua urusan beres, ia akan membawa serta Ki Chan. ini kesempatan bagus untuk Ki Chan bisa bersekolah di luar negeri.

"Jika alasannya karena aku.. " Yeo Ok segera mengganti topik, "Aku boleh mengunjungi Ki Chan sering-sering... "
"Yeah... boleh..." Soo Nam tersenyum, ia mengomentari penampilan Yeo Ok, Yeo Ok nampak berbeda dengan seragamnya, ia terlihat bagus. Soo Nam mengakui dulu ia tak menyadari betapa cantiknya Yeo Ok. Ia sendiri heran, kenapa ia bisa tak tahu?
Yeo Ok agak jengah dengan pujian-pujian Soo Nam, ia pun pamit....
Soo Nam terus meneriakkan betapa kerennya Yeo Ok dengan suara keras, lalu ia menambahkan, "I love you" Dengan suara yang hanya bisa di dengar olehnya sendiri. 

Mata Soo Nam tak bisa lepas dari Yeo Ok, ia terus memperhatikannya. Tiba-tiba Yeo Ok kesakitan, ia memagngi perut kirinya. Soo Nam sempat curiga, tapi yang ia lihat tak terlalu jelas dari arah belakang. 

Kita akhirnya tahu jawaban Yeo Ok atas gambar yang dikirim Hyun Woo, ia mau ke tempat itu. Dan disinilah mereka dalam mobil berdua. Yeo Ok yang tertidur baru saja bangun.
"Apa kau bermimpi indah?"
"tentu.... Tapi mimpi apa yang lebih indah dari rencana rekreasi kita?" Sahut Yeo Ok. Ngerayu ceritanya??
Hyun woo sampai merinding mendengarnya. Yeo Ok memegang tangan Hyun Woo, ia lalu menarik nafas, "Sangat menyenangkan bersamamu seperti ini....". Ia tersenyum di hadapan hyun Woo, tapi saat ia berpaling ke arah jendela, air mata mulai mengalir....

Sementara Soo Nam sudah ada di bandara..... 


*^^*
Ah, kenapa aku punya feel, kalau akan ada orang yang berkorban....
Hyun Woo akan menyerahkan livernya? atau victoria?? atau mungkin Soo Nam???
Dengan 3 episode tersisa, apa yang mungkin terjadi???
-----MUNGKIN postingan ini akan di edit, ku kasih gambar.. MUNGKIN LHO YAAAA...-----

4 komentar:

Anonim mengatakan...

ditunggu episode selanjutnya y. gomawo

obat tumorlambung herbal mengatakan...

seru dan menarik sekali ceritanya.....

Anonim mengatakan...

tolong kasih transletnya dong aku agak enggak ngerti

Anonim mengatakan...

iya mbak, di terjemahin yaa? agak ga nyambung bacanya.soalnya ga ngerti

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...